Renungan Harian : Kamis 17 Februari 2011
Kej 9:1-13, Mzm 102:16-18,19-21,29,22-23, Mrk 8:27-33
“Siapakah Yesus bagi Anda?”
Kej 9:1-13, Mzm 102:16-18,19-21,29,22-23, Mrk 8:27-33
“Siapakah Yesus bagi Anda?”
BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN :
Kalau Yesus melontarkan pertanyaan itu kepada kita, “Menurut kami, siapakah Aku?” Apa yang menjadi jawaban kita? Jawaban kita mungkin akan bermacam-macam: mungkin ada yang menjawab seperti yang diterima di sekolah minggu atau pelajaran yang deberikan oleh guru agama waktu sekolah, mungkin ada jawaban yang penuh diplomatis logis atau malah mungkin ada juga yang gak bisa memberi jawaban. Apapun jawaban seseorang bisa dipengaruhi oleh pendidikan, pemahaman agama dan terutama kedalaman relasi iman seseorang kepada Allah. Jawaban yang diharapkan Yesus dari kita tentu bukan apa menurut orang lain atau apa yang pernah diajarkan kepada kita.Yesus mengharapkan jawaban yang keluar dari hati yang tulus dan dari iman kita kepada-Nya. Jawaban yang keluar dari iman tentunya harus tampak nyata dalam hidup iman kita.
Petrus mewakili para murid memberi jawaban yang sangat bagus yakni bahwa Yesus adalah Mesias. Jawaban yang diberikan oleh Petrus berarti suatu pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan yang diutus Allah Bapa untuk menyelamatkan manusia. Dengan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, berarti Dia lah yang kita sembah, Dia lah kita ikuti dan kepada-Nyalah kita menyerahkan diri seutuhnya. Namun melakukannya tidak semudah mengatakannya. Itulah yang terjadi atas diri Petrus setelah Yesus menerangkan bahwa diri-Nya sebagai Mesias harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Petrus tidak siap menerima gambaran Mesias demikian, bahkan seakan menolaknya. Yesus sampai marah kepada Petrus karena sikap Petrus yang demikian.
Demikian juga halnya dalam hidup kita, seringkali kita mudah memikirkan dan mengatakan yang baik tetapi sulit untuk melakukannya. Kita semua dengan mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan kita, tetapi apa yang kita katakan itu tidak kita hidupi, tidak kita nyatakan dalam hidup harian kita. Kalau kita sungguh mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, tentu kita siap mengikuti sabda-Nya, meneladan hidup-Nya, Dia-lah yang kita sembah, kepada-Nya lah hidup kita persembahkan, walaupun karena iman itu kita siap menerima semua konsekuensinya. Mengakui Yesus Mesias yang menderita, ditolak, akhirnya dibunuh dan pada hari ketiga bangkit kembali, berarti kita juga siap menderita demi nama-Nya dengan suatu harapan besar bahwa kitapun akan dibangkitkan bersama Dia ke kehidupan kekal. Inilah tandanya kita sungguh sungguh menerima Dia sebagai Mesias.
Selain itu, sebagaimana tadi dalam Injil, banyak orang yang tidak mengenal dengan sungguh siapa Yesus itu. Hal yang sama pasti masih terjadi hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak mengenal dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang menderita dan wafat di Salib karena demi menyelamatkan manusia tetapi bangkit pada hari ketiga. Tugas kitalah memperkenalkan siapa Yesus itu kepada dunia sekarang ini. Dengan berusaha hidup sebagai murid-murid Yesus yang sejati, kita berharap semakin banyak orang yang menenal dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Hidup kristiani yang setia kepada Yesus walaupun mengalami penderitaan, ditolak dan bahkan dibunuh. Penolakan atas Yesus dan pengikut-Nya hingga saat ini masih kita alami dan tidak sedikit yang dibunuh. Semoga kita tetap setia kepada Yesus walau menderita karena iman kepada Yesus tidak berpuncak pada salib, tetapi pada kebangkitan. Bagi kita orang kristiani, dalam penderitaan ada harapan dan sukacita besar menanti kita, asa kita tetap setia kepada Yesus Tuhan kita. Amin.
Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN :
Kalau Yesus melontarkan pertanyaan itu kepada kita, “Menurut kami, siapakah Aku?” Apa yang menjadi jawaban kita? Jawaban kita mungkin akan bermacam-macam: mungkin ada yang menjawab seperti yang diterima di sekolah minggu atau pelajaran yang deberikan oleh guru agama waktu sekolah, mungkin ada jawaban yang penuh diplomatis logis atau malah mungkin ada juga yang gak bisa memberi jawaban. Apapun jawaban seseorang bisa dipengaruhi oleh pendidikan, pemahaman agama dan terutama kedalaman relasi iman seseorang kepada Allah. Jawaban yang diharapkan Yesus dari kita tentu bukan apa menurut orang lain atau apa yang pernah diajarkan kepada kita.Yesus mengharapkan jawaban yang keluar dari hati yang tulus dan dari iman kita kepada-Nya. Jawaban yang keluar dari iman tentunya harus tampak nyata dalam hidup iman kita.
Petrus mewakili para murid memberi jawaban yang sangat bagus yakni bahwa Yesus adalah Mesias. Jawaban yang diberikan oleh Petrus berarti suatu pengakuan bahwa Yesus adalah Tuhan yang diutus Allah Bapa untuk menyelamatkan manusia. Dengan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, berarti Dia lah yang kita sembah, Dia lah kita ikuti dan kepada-Nyalah kita menyerahkan diri seutuhnya. Namun melakukannya tidak semudah mengatakannya. Itulah yang terjadi atas diri Petrus setelah Yesus menerangkan bahwa diri-Nya sebagai Mesias harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Petrus tidak siap menerima gambaran Mesias demikian, bahkan seakan menolaknya. Yesus sampai marah kepada Petrus karena sikap Petrus yang demikian.
Demikian juga halnya dalam hidup kita, seringkali kita mudah memikirkan dan mengatakan yang baik tetapi sulit untuk melakukannya. Kita semua dengan mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan kita, tetapi apa yang kita katakan itu tidak kita hidupi, tidak kita nyatakan dalam hidup harian kita. Kalau kita sungguh mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, tentu kita siap mengikuti sabda-Nya, meneladan hidup-Nya, Dia-lah yang kita sembah, kepada-Nya lah hidup kita persembahkan, walaupun karena iman itu kita siap menerima semua konsekuensinya. Mengakui Yesus Mesias yang menderita, ditolak, akhirnya dibunuh dan pada hari ketiga bangkit kembali, berarti kita juga siap menderita demi nama-Nya dengan suatu harapan besar bahwa kitapun akan dibangkitkan bersama Dia ke kehidupan kekal. Inilah tandanya kita sungguh sungguh menerima Dia sebagai Mesias.
Selain itu, sebagaimana tadi dalam Injil, banyak orang yang tidak mengenal dengan sungguh siapa Yesus itu. Hal yang sama pasti masih terjadi hingga saat ini, masih banyak orang yang tidak mengenal dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang menderita dan wafat di Salib karena demi menyelamatkan manusia tetapi bangkit pada hari ketiga. Tugas kitalah memperkenalkan siapa Yesus itu kepada dunia sekarang ini. Dengan berusaha hidup sebagai murid-murid Yesus yang sejati, kita berharap semakin banyak orang yang menenal dan mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Hidup kristiani yang setia kepada Yesus walaupun mengalami penderitaan, ditolak dan bahkan dibunuh. Penolakan atas Yesus dan pengikut-Nya hingga saat ini masih kita alami dan tidak sedikit yang dibunuh. Semoga kita tetap setia kepada Yesus walau menderita karena iman kepada Yesus tidak berpuncak pada salib, tetapi pada kebangkitan. Bagi kita orang kristiani, dalam penderitaan ada harapan dan sukacita besar menanti kita, asa kita tetap setia kepada Yesus Tuhan kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.