Renungan Harian : Selasa 15 Februari 2011
Kej 6:5-8,7:1-5,10, Mzm 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10, Mrk 8:14-21
(Klaudius La Colombiere)
Kej 6:5-8,7:1-5,10, Mzm 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10, Mrk 8:14-21
(Klaudius La Colombiere)
"Dulu orang mengatakan, "Apa yang dapat kita makan hari ini?" Sekarang orang banyak yang mengatakan, "Siapa yang kita makan hari ini?"
BACAAN INJIL:
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: "Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes." Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti." Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Dua belas bakul." "Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka: "Tujuh bakul." Lalu kata-Nya kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Dulu sering dikatakan bahwa para missionary menarik simpati masyarakat agar menjadi masuk anggota Gereja dengan cara membagi-bagikan makanan. Tentu hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi kesan itu masih ada hingga sekarang ini. Tidak sedikit pula saat ini beberapa kelompok keagamaan masih melakukannya.
Roti atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia bekerja dan mencari nafkah adalah untuk dapat makan dan melanjutkan hidupnya. Karena makanan itu merupakan kebutuhan pokok manusia, orang bisa berbuat apa saja agar mendapat makan, orang tidak segan-segan mencuri atau mengemis demi mendapat makan. Bahkan tidak sedikit orang yang menjadikan makanan sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain. Seseorang yang hendak mendapat dukungan dari banyak orang, dia membagi-bagikan makanan. Banyak pecabat sewaktu berkampanye membagi-bagikan makanan dan menjanjikan hidup lebih sejahtera kepada rakyat kecil supaya mereka akhirnya dapat makanan enak atau makan secukupnya. Makanan atau roti merupakan kebutuhan pokok manusia dan sekaligus menjadi alat yang ampuh untuk mencari simpati manusia dan yang dapat membuat manusia jatuh dalam hal-hal yang tidak baik. Yesus mengingatkan para murid hal ini khususnya dari kaum Farisi dan Herodes. Namun para murid tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Mereka malah berpikir Yesus mengatakan itu karena mereka tidak membawa makanan yang cukup untuk mereka.
Saat ini dan kita juga mungkin seringkali berpikir bahwa makanan adalah kebutuhan utama dalam hidup sehingga kita bekerja demi mendapat makan. Itu baik. Tetapi menjadi tidak baik kalau kita diperbudak oleh makanan dengan melakukan apa saja. Juga karena khawatir akan makanan menjadi lupa akan Tuhan dan juga karena ingin menikmati makanan yang enak-enak, kita menjadi diperbudak oleh makana, kita menjadi lupa bersyukur dan lupa akan sesama yang menderita. Lewat Sabda Yesus hari ini kita diingatkan bahwa makanan itu memang perlu untuk hidup, namun hendaknya jangan karena makanan menjadi diperbudak oleh kejahatan atau orang-orang jahat.
Seringkali juga karena diperbudak oleh makanan, kita ingin menikmati makanan yang enak-enak sampai puas. Tanpa sadar kita sebenarnya menjadi diperbudak oleh nafsu makan, sehingga seluruh hidup kita terorientasi untuk makanan saja. Banyak terjadi biaya untuk makan sekali seseorang bisa cukup untuk memberi makan 100 orang miskin. Coba kalau kita berani makan hanya untuk hidup, sesuai dengan kebutuhan kita saja, selebihnya bisa dibagikan atau disumbangkan untuk orang-orang miskin. Tentu makanan kita itu dapat membuat banyak orang yang dapat makan. Makanan yang selama ini hanya untuk kita, menjadi dapat dinikmati banyak orang miskin. Dalam artian ini juga bisa mengerti mukjizat 5 roti menjadi dapat memberi makan lima ribu orang dan bahkan sisa 12 bakul dan daru tujuh roti dapat memberi makan 4 ribu orang dan sisanya 7 bakul.
Oleh karena itu, kita hendaknya hati-hati dengan makanan. Makanan memang perlu tetapi janganlah kita diperbudak oleh makanan yang menjadi manjadikan makan adalah tujuan hidup yang utama, hidup kita seakan seluruhnya tercurah hanya untuk makan dan menikmati makanan enak-enak sehingga kita melakukan apa saja demi makanan. Jangalah kita menggunakan makanan untuk hal yang tidak baik kepada sesama, tetapi hendaknya makanan dapat kita gunakan sebagai jalan untuk bebagi suka cita, berkat dan cinta kasih kepada sesama. Jangan kita terlalu khawatir akan apa yang akan kita makan sehingga membuat kita lupa akan Tuhan, karena Tuhan akan mencukupkan makanan kita manakala kita setia mengikuti-Nya. Amin.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Dulu sering dikatakan bahwa para missionary menarik simpati masyarakat agar menjadi masuk anggota Gereja dengan cara membagi-bagikan makanan. Tentu hal ini tidak sepenuhnya benar, tetapi kesan itu masih ada hingga sekarang ini. Tidak sedikit pula saat ini beberapa kelompok keagamaan masih melakukannya.
Roti atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia bekerja dan mencari nafkah adalah untuk dapat makan dan melanjutkan hidupnya. Karena makanan itu merupakan kebutuhan pokok manusia, orang bisa berbuat apa saja agar mendapat makan, orang tidak segan-segan mencuri atau mengemis demi mendapat makan. Bahkan tidak sedikit orang yang menjadikan makanan sebagai alat untuk mempengaruhi orang lain. Seseorang yang hendak mendapat dukungan dari banyak orang, dia membagi-bagikan makanan. Banyak pecabat sewaktu berkampanye membagi-bagikan makanan dan menjanjikan hidup lebih sejahtera kepada rakyat kecil supaya mereka akhirnya dapat makanan enak atau makan secukupnya. Makanan atau roti merupakan kebutuhan pokok manusia dan sekaligus menjadi alat yang ampuh untuk mencari simpati manusia dan yang dapat membuat manusia jatuh dalam hal-hal yang tidak baik. Yesus mengingatkan para murid hal ini khususnya dari kaum Farisi dan Herodes. Namun para murid tidak mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yesus. Mereka malah berpikir Yesus mengatakan itu karena mereka tidak membawa makanan yang cukup untuk mereka.
Saat ini dan kita juga mungkin seringkali berpikir bahwa makanan adalah kebutuhan utama dalam hidup sehingga kita bekerja demi mendapat makan. Itu baik. Tetapi menjadi tidak baik kalau kita diperbudak oleh makanan dengan melakukan apa saja. Juga karena khawatir akan makanan menjadi lupa akan Tuhan dan juga karena ingin menikmati makanan yang enak-enak, kita menjadi diperbudak oleh makana, kita menjadi lupa bersyukur dan lupa akan sesama yang menderita. Lewat Sabda Yesus hari ini kita diingatkan bahwa makanan itu memang perlu untuk hidup, namun hendaknya jangan karena makanan menjadi diperbudak oleh kejahatan atau orang-orang jahat.
Seringkali juga karena diperbudak oleh makanan, kita ingin menikmati makanan yang enak-enak sampai puas. Tanpa sadar kita sebenarnya menjadi diperbudak oleh nafsu makan, sehingga seluruh hidup kita terorientasi untuk makanan saja. Banyak terjadi biaya untuk makan sekali seseorang bisa cukup untuk memberi makan 100 orang miskin. Coba kalau kita berani makan hanya untuk hidup, sesuai dengan kebutuhan kita saja, selebihnya bisa dibagikan atau disumbangkan untuk orang-orang miskin. Tentu makanan kita itu dapat membuat banyak orang yang dapat makan. Makanan yang selama ini hanya untuk kita, menjadi dapat dinikmati banyak orang miskin. Dalam artian ini juga bisa mengerti mukjizat 5 roti menjadi dapat memberi makan lima ribu orang dan bahkan sisa 12 bakul dan daru tujuh roti dapat memberi makan 4 ribu orang dan sisanya 7 bakul.
Oleh karena itu, kita hendaknya hati-hati dengan makanan. Makanan memang perlu tetapi janganlah kita diperbudak oleh makanan yang menjadi manjadikan makan adalah tujuan hidup yang utama, hidup kita seakan seluruhnya tercurah hanya untuk makan dan menikmati makanan enak-enak sehingga kita melakukan apa saja demi makanan. Jangalah kita menggunakan makanan untuk hal yang tidak baik kepada sesama, tetapi hendaknya makanan dapat kita gunakan sebagai jalan untuk bebagi suka cita, berkat dan cinta kasih kepada sesama. Jangan kita terlalu khawatir akan apa yang akan kita makan sehingga membuat kita lupa akan Tuhan, karena Tuhan akan mencukupkan makanan kita manakala kita setia mengikuti-Nya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.