4 pokok pernyataan tokoh agama Jawa Barat
Tanggal publikasi: 15 Februari 2011
Tanggal publikasi: 15 Februari 2011
Bertepatan dengan Hari Kasih Sayang kemarin para para pemuka agama di Jawa Barat membuat pernyataan bersama di Gedung Sate, Bandung.
Pernyataan sikap tersebut terkait kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten dan perusakan rumah ibadah di Temanggung, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kepolisian, TNI, perwakilan Pemprov dan DPRD Jabar, serta lebih dari 400 tamu lainnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Hafiz Utsman, seperti dilansir jabarprov.go.id, memimpin pernyataan bersama yang berisi empat hal pokok sebagai berikut.
Pertama, para tokoh agama prihatin atas terjadinya konflik antara jemaat Ahmadiyah dengan kelompok masyarakat di Cikeusik, Banten, dan konflik masyarakat yang mengakibatkan rusaknya tempat ibadah di Temanggung, Jawa Tengah.
Kedua, para tokoh agama bertekad membina kerukunan antar umat beragama, khususnya yang berada di wilayah Provinsi Jabar, serta mendukung upaya pemerintah dalam usaha penduduk untuk melaksanakan ajaran agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, tidak menyalahgunakan atau menodai agama serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.
Ketiga, para tokoh agama bertekad untuk mengupayakan penyelesaian masalah antar umat beragama, melalui forum dialog dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat.
Keempat, para tokoh agama senantiasa melakukan koordinasi dan melaporkan secepatnya kepada instansi yang berwenang apabila melihat adanya indikasi terjadinya konflik sosial dan tindakan melawan hukum, serta mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar senantiasa menaati ketentuan peraturan perundang-undangan demi terciptanya suasana yang kondusif dan damai di wilayah Jabar.
Pernyataan tersebut ditandatangani Ketua MUI Jabar Hafiz Utsman, Uskup Bandung Ignatius Suharya, Ketua PGI Wilayah Jabar Pdt. Krisna Ludya Suryadi, Ketua Walubi Jabar Handoyo Oyong, Ketua Parisadha Hindu Dharma Jabar Putu Sulatra, dan Ketua Matakin Jabar Bambang Sukoco.
Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara, Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto, serta Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko.
Disadur dari :http://www.cathnewsindonesia.com/
Pernyataan sikap tersebut terkait kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten dan perusakan rumah ibadah di Temanggung, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut hadir perwakilan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kepolisian, TNI, perwakilan Pemprov dan DPRD Jabar, serta lebih dari 400 tamu lainnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar Hafiz Utsman, seperti dilansir jabarprov.go.id, memimpin pernyataan bersama yang berisi empat hal pokok sebagai berikut.
Pertama, para tokoh agama prihatin atas terjadinya konflik antara jemaat Ahmadiyah dengan kelompok masyarakat di Cikeusik, Banten, dan konflik masyarakat yang mengakibatkan rusaknya tempat ibadah di Temanggung, Jawa Tengah.
Kedua, para tokoh agama bertekad membina kerukunan antar umat beragama, khususnya yang berada di wilayah Provinsi Jabar, serta mendukung upaya pemerintah dalam usaha penduduk untuk melaksanakan ajaran agama dan ibadat pemeluk-pemeluknya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, tidak menyalahgunakan atau menodai agama serta tidak mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.
Ketiga, para tokoh agama bertekad untuk mengupayakan penyelesaian masalah antar umat beragama, melalui forum dialog dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat.
Keempat, para tokoh agama senantiasa melakukan koordinasi dan melaporkan secepatnya kepada instansi yang berwenang apabila melihat adanya indikasi terjadinya konflik sosial dan tindakan melawan hukum, serta mengajak kepada seluruh komponen masyarakat agar senantiasa menaati ketentuan peraturan perundang-undangan demi terciptanya suasana yang kondusif dan damai di wilayah Jabar.
Pernyataan tersebut ditandatangani Ketua MUI Jabar Hafiz Utsman, Uskup Bandung Ignatius Suharya, Ketua PGI Wilayah Jabar Pdt. Krisna Ludya Suryadi, Ketua Walubi Jabar Handoyo Oyong, Ketua Parisadha Hindu Dharma Jabar Putu Sulatra, dan Ketua Matakin Jabar Bambang Sukoco.
Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara, Kapolda Jabar Irjen Pol Suparni Parto, serta Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko.
Disadur dari :http://www.cathnewsindonesia.com/
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.