Renungan : Senin 3 Januari 2011
1Yoh 3:22-4:6, Mzm 2:7-8,10-11, Mat 4:12-17,23-25
(Fulgensius, Kuriakos Elias Chavara)
1Yoh 3:22-4:6, Mzm 2:7-8,10-11, Mat 4:12-17,23-25
(Fulgensius, Kuriakos Elias Chavara)
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!"
BACAAN INJIL:
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita Hari ini.
RENUNGAN
Banyak orang krsitiani menganggap bahwa beriman itu cukup hanya rajin beribadah ke gereja, aktif dalam kegiatan-kegiatan dan rajin berdoa. Juga dalam kehidupan beriman, tidak sedikit umat yang dengan gampang putus asa bila menghadapi tantangan dalam hidup beriman dan juga dalam pelayanan. Sikap hidup yang demikian tentunya kuranglah sempurna sebagai para murid Kristus.
Yohanes Pembaptis, nabi besar dalam Perjanjian Baru diutus oleh Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kerajaan Allah. Dia juga menyerukan pertobatan dan tidak kenal takut untuk menegur orang-orang yang berbuat jahat. Keberaniannya untuk mewartakan Kerajaan Allah memang harus dia bayar dengan kurungan dan bahkan akhirnya dia dihukum mati oleh Herodes dan orang-orang jahat. Yesus juga mengalami hal yang sama. Sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini, sesudah Yohanes mendengar bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Yesus menyingkir tentu bukan karena takut mengalami nasib yang sama dengan Yohanes. Yesus tidak takut menghadapi resiko pewartaan-Nya. Penyingkiran ke Galilea tentu adalah atas karya Roh yang menuntun Yesus, tetapi juga adalah sikap bijaksana yang tidak begitu saja menyerah dalam menghadapi situasi tantangan dalam karya pewartaan. Memang Roh Kudus berkarya dalam Yesus sehingga dalam penyingkiran-Nya justru warta keselamatan Kerajaan Allah juga diwartakan di tanah Zebulon dan Naftali. Penduduk di Kedua tempat ini dikatakan hidup dalam kegelapan. Penyingkiran Yesus ke tempat ini membawa terang. Yesus menyerukan pertobatan, mengajar di rumah-rumah ibadah, dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Bacaan pertama mengingatkan kita bahwa kita berasal dari Allah dan Roh Allah berdiam dalam diri kita. Karena Roh Allah sudah berdiam dalam diri kita, hendaknya kita nyatakan hal itu dengan menuruti perintah-perintah Allah dan terutama Roh itu hendaknya mendorong kita untuk ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Bahkan pengarang Yohanes mengatakan bahwa Roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini sehingga kita pasti mampu mengalahkannya. Oleh karena itu, mari kita bertobat terlebih dahulu dengan menyadari bahwa selama ini kurang berani ikut mewartakan kerajaan Allah. Sehingga beriman juga berarti harus siap mewartakan Kerajaan Allah di manapun dan kapanpun kita berada. Yesus mengutus kita untuk mengajarkan hal-hal yang baik sesuai dengan firman Tuhan, menyembuhkan orang yang sakit, dan melenyapkan kelemahan yang ada dalam hidup di sekitar kita. Memang kita pasti akan menghadapi tantangan dari berbagai pihak, bahkan mungkin kita disingkirkan karena itu. Seperti Yesus mengungsi setelah Yohanes Pemandi ditangkap, tetapi di tempat yang baru tetap mewartakan Kerajaan Allah. Ini menyiratkan kepada kita, agar kita juga tidak putus asa bila menghadapi tantangan dan penolakan, tetapi tetap setia menjalankan tugas perutusan di manapun kita berada, dan bersikap bijak untuk mencari jalan dalam tugas pewartaan itu. Mari kita ingat apa yang dikatakan dalam bacaan pertama, “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” ( 1Yoh 3:24). Barang siapa yang ikut mewartakan Pertobatan dan Kerajaan Allah, itulah pula tandanya bahwa Roh Allah diam dalam dirinya dan bahwa dia bukan anti Kristus. Amin.
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea.
Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka tersiarlah berita tentang Dia di seluruh Siria dan dibawalah kepada-Nya semua orang yang buruk keadaannya, yang menderita pelbagai penyakit dan sengsara, yang kerasukan, yang sakit ayan dan yang lumpuh, lalu Yesus menyembuhkan mereka. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita Hari ini.
RENUNGAN
Banyak orang krsitiani menganggap bahwa beriman itu cukup hanya rajin beribadah ke gereja, aktif dalam kegiatan-kegiatan dan rajin berdoa. Juga dalam kehidupan beriman, tidak sedikit umat yang dengan gampang putus asa bila menghadapi tantangan dalam hidup beriman dan juga dalam pelayanan. Sikap hidup yang demikian tentunya kuranglah sempurna sebagai para murid Kristus.
Yohanes Pembaptis, nabi besar dalam Perjanjian Baru diutus oleh Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kerajaan Allah. Dia juga menyerukan pertobatan dan tidak kenal takut untuk menegur orang-orang yang berbuat jahat. Keberaniannya untuk mewartakan Kerajaan Allah memang harus dia bayar dengan kurungan dan bahkan akhirnya dia dihukum mati oleh Herodes dan orang-orang jahat. Yesus juga mengalami hal yang sama. Sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini, sesudah Yohanes mendengar bahwa Yohanes Pembaptis telah ditangkap, Yesus menyingkir ke Galilea. Yesus menyingkir tentu bukan karena takut mengalami nasib yang sama dengan Yohanes. Yesus tidak takut menghadapi resiko pewartaan-Nya. Penyingkiran ke Galilea tentu adalah atas karya Roh yang menuntun Yesus, tetapi juga adalah sikap bijaksana yang tidak begitu saja menyerah dalam menghadapi situasi tantangan dalam karya pewartaan. Memang Roh Kudus berkarya dalam Yesus sehingga dalam penyingkiran-Nya justru warta keselamatan Kerajaan Allah juga diwartakan di tanah Zebulon dan Naftali. Penduduk di Kedua tempat ini dikatakan hidup dalam kegelapan. Penyingkiran Yesus ke tempat ini membawa terang. Yesus menyerukan pertobatan, mengajar di rumah-rumah ibadah, dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Bacaan pertama mengingatkan kita bahwa kita berasal dari Allah dan Roh Allah berdiam dalam diri kita. Karena Roh Allah sudah berdiam dalam diri kita, hendaknya kita nyatakan hal itu dengan menuruti perintah-perintah Allah dan terutama Roh itu hendaknya mendorong kita untuk ikut ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Bahkan pengarang Yohanes mengatakan bahwa Roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari roh yang ada dalam dunia ini sehingga kita pasti mampu mengalahkannya. Oleh karena itu, mari kita bertobat terlebih dahulu dengan menyadari bahwa selama ini kurang berani ikut mewartakan kerajaan Allah. Sehingga beriman juga berarti harus siap mewartakan Kerajaan Allah di manapun dan kapanpun kita berada. Yesus mengutus kita untuk mengajarkan hal-hal yang baik sesuai dengan firman Tuhan, menyembuhkan orang yang sakit, dan melenyapkan kelemahan yang ada dalam hidup di sekitar kita. Memang kita pasti akan menghadapi tantangan dari berbagai pihak, bahkan mungkin kita disingkirkan karena itu. Seperti Yesus mengungsi setelah Yohanes Pemandi ditangkap, tetapi di tempat yang baru tetap mewartakan Kerajaan Allah. Ini menyiratkan kepada kita, agar kita juga tidak putus asa bila menghadapi tantangan dan penolakan, tetapi tetap setia menjalankan tugas perutusan di manapun kita berada, dan bersikap bijak untuk mencari jalan dalam tugas pewartaan itu. Mari kita ingat apa yang dikatakan dalam bacaan pertama, “Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.” ( 1Yoh 3:24). Barang siapa yang ikut mewartakan Pertobatan dan Kerajaan Allah, itulah pula tandanya bahwa Roh Allah diam dalam dirinya dan bahwa dia bukan anti Kristus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.