Renungan Pesta Pembaptisan Tuhan : Minggu 9 Januari 2011
Yes 42:1-4,6-7, Mzm 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10, Kis 10:34-38, Mat 3:13-17
Yes 42:1-4,6-7, Mzm 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10, Kis 10:34-38, Mat 3:13-17
“ Anak-anak Allah”
BACAAN INJIL:
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
Pengantar
Syalom, para saudara yang dikasihi Tuhan! Hari ini kita semua bersama Gereja diajak untuk mengenangkan kembali makna pembaptisan kita semua. Pesta Pembaptisan Tuhan yang hari ini kita rayakan adalah peritiwa iman yang pernah kita alami ketika kita memutuskan menjadi pengikut Kristus. Iman kita akan Kristus ditandai dengan pembaptisan yang sama seperti yang dialami Kristus pada hari ini. Dengan pembaptisan kita semua dimasukkan menjadi keluarga Kerajaan Allah. Kita semua disatukan sebagai saudara Kristus sendiri sebagai anak-anak Allah. “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Seruan Allah Bapa inilah yang sampai saat ini patut kita syukuri. Pembaptisan kita semua adalah pembaptisan yang mempersatukan. Pembaptisan kita adalah tanda kasih Allah yang lebih dahulu mencintai kita. Dengan Roh Kudusnya kita diurapi dan dikuduskan.
Renungan
Dalam suatu kesempatan kemping, saya pergi dengan beberapa kawan berjalan kaki tanpa tujuan yang jelas sampai akhirnya memutuskan untuk meyusuri jalan setapak yang menuju air terjun atau coban. Air terjun itu memang tidak terlalu besar seperti air terjun kebanyakan, tetapi karena ketinggianya membuat air terjun ini tampak lebih indah. Hal pertama saya kagumi adalah bahwa kolam dasar air terjun itu memiliki dasar yang lumayan dalam. Dalam hati saya berpikir luar biasa ya air ini mampu membuat lubang pada cadas batu yang begitu keras. Meski air terjun ini kecil tetapi air yang ia alirkan mampu mengubah apa yang ada di dasarnya. Wow..wow…dasyat, luar biasa karya Tuhan in!
Para saudara kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan air bukan? Air adalah hal yang mendasar dalam keseharian hidup kita. Air menjadi bagian utama dalam hidup kita. Air yang kita minum setiap hari, mandi, mencuci dan mencukupi kebutuhan setiap hari tanpa kita sadari adalah adalah hal yang amat biasa. Karena kita merasa bahwa air itu adalah hal yang amat biasa kadang kita kehilangan makna penting dari air itu. Air disatu sisi adalah penopang hidup kita, tetapi air juga mampu menjadikan malapetaka dalam hidup kita, banjir dan bencana longsor merupakan bagian dari ketidakbijaksanaan kita dalam memanfaatkan air. Betapa air dalam hidup kita sampai saat ini begitu berharga dan penting artinya.
Para saudara yang dikasihi Tuhan. Hari ini kita diajak untuk memaknai air yang sama yang kita jumpai setiap hari. Pembaptisan Yesus yang dilakukan di sungai Yordan merupakan persitiwa penting dalam kehidupan Yesus sebagai manusia. Saat itulah Allah menyatakan diri kepada Yesus sebagai putra tunggal yang dikasihiNya. Air yang digunakan dalam pembaptisan bukanlah air yang tidak memiliki arti apapun. Dalam pembaptisan air itu mengubah hidup kita. Air menandakan bahwa Roh Kudus mengurapai kita menjadi manusia baru. Dengan baptis, manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali serupa sebagai anak-anak Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh materai yang tak terhapuskan (bdk. Kan. 849). Unsur yang nampak di sini adalah bahwa kita juga disatukan dengan Kristus sebagai Anak Allah. Kristus telah tinggal dalam diri kita.
Pembaptisan bukan peristiwa biasa. Pembaptisan adalah peristiwa agung dimana kita semua menjadi anak-anak Allah. Sebagaimana air terjun itu melubangi dasar cadas dan megubah dasarnnya menjadi kolam yang dalam. Hidup kitapun oleh air dalam pembaptisan diubah menjadi baru, disucikan dan dikuduskan. Sebagaimana Yesus setelah dibaptis oleh Yohanes dinyatakan sebagai anak Allah dan menyatakan ketaatanya kepada Allah Bapa, demikianpun kita diminta melakukan yang sama. Pembaptisan kita menjadi tanda bahwa kita harus melaksanakan kehendak Allah Bapa, taat dan setia pada setiap perutusannya.
8 Januari 2011
Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?"Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
Pengantar
Syalom, para saudara yang dikasihi Tuhan! Hari ini kita semua bersama Gereja diajak untuk mengenangkan kembali makna pembaptisan kita semua. Pesta Pembaptisan Tuhan yang hari ini kita rayakan adalah peritiwa iman yang pernah kita alami ketika kita memutuskan menjadi pengikut Kristus. Iman kita akan Kristus ditandai dengan pembaptisan yang sama seperti yang dialami Kristus pada hari ini. Dengan pembaptisan kita semua dimasukkan menjadi keluarga Kerajaan Allah. Kita semua disatukan sebagai saudara Kristus sendiri sebagai anak-anak Allah. “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Seruan Allah Bapa inilah yang sampai saat ini patut kita syukuri. Pembaptisan kita semua adalah pembaptisan yang mempersatukan. Pembaptisan kita adalah tanda kasih Allah yang lebih dahulu mencintai kita. Dengan Roh Kudusnya kita diurapi dan dikuduskan.
Renungan
Dalam suatu kesempatan kemping, saya pergi dengan beberapa kawan berjalan kaki tanpa tujuan yang jelas sampai akhirnya memutuskan untuk meyusuri jalan setapak yang menuju air terjun atau coban. Air terjun itu memang tidak terlalu besar seperti air terjun kebanyakan, tetapi karena ketinggianya membuat air terjun ini tampak lebih indah. Hal pertama saya kagumi adalah bahwa kolam dasar air terjun itu memiliki dasar yang lumayan dalam. Dalam hati saya berpikir luar biasa ya air ini mampu membuat lubang pada cadas batu yang begitu keras. Meski air terjun ini kecil tetapi air yang ia alirkan mampu mengubah apa yang ada di dasarnya. Wow..wow…dasyat, luar biasa karya Tuhan in!
Para saudara kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan air bukan? Air adalah hal yang mendasar dalam keseharian hidup kita. Air menjadi bagian utama dalam hidup kita. Air yang kita minum setiap hari, mandi, mencuci dan mencukupi kebutuhan setiap hari tanpa kita sadari adalah adalah hal yang amat biasa. Karena kita merasa bahwa air itu adalah hal yang amat biasa kadang kita kehilangan makna penting dari air itu. Air disatu sisi adalah penopang hidup kita, tetapi air juga mampu menjadikan malapetaka dalam hidup kita, banjir dan bencana longsor merupakan bagian dari ketidakbijaksanaan kita dalam memanfaatkan air. Betapa air dalam hidup kita sampai saat ini begitu berharga dan penting artinya.
Para saudara yang dikasihi Tuhan. Hari ini kita diajak untuk memaknai air yang sama yang kita jumpai setiap hari. Pembaptisan Yesus yang dilakukan di sungai Yordan merupakan persitiwa penting dalam kehidupan Yesus sebagai manusia. Saat itulah Allah menyatakan diri kepada Yesus sebagai putra tunggal yang dikasihiNya. Air yang digunakan dalam pembaptisan bukanlah air yang tidak memiliki arti apapun. Dalam pembaptisan air itu mengubah hidup kita. Air menandakan bahwa Roh Kudus mengurapai kita menjadi manusia baru. Dengan baptis, manusia dibebaskan dari dosa, dilahirkan kembali serupa sebagai anak-anak Allah serta digabungkan dengan Gereja setelah dijadikan serupa dengan Kristus oleh materai yang tak terhapuskan (bdk. Kan. 849). Unsur yang nampak di sini adalah bahwa kita juga disatukan dengan Kristus sebagai Anak Allah. Kristus telah tinggal dalam diri kita.
Pembaptisan bukan peristiwa biasa. Pembaptisan adalah peristiwa agung dimana kita semua menjadi anak-anak Allah. Sebagaimana air terjun itu melubangi dasar cadas dan megubah dasarnnya menjadi kolam yang dalam. Hidup kitapun oleh air dalam pembaptisan diubah menjadi baru, disucikan dan dikuduskan. Sebagaimana Yesus setelah dibaptis oleh Yohanes dinyatakan sebagai anak Allah dan menyatakan ketaatanya kepada Allah Bapa, demikianpun kita diminta melakukan yang sama. Pembaptisan kita menjadi tanda bahwa kita harus melaksanakan kehendak Allah Bapa, taat dan setia pada setiap perutusannya.
8 Januari 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.