RENUNGAN HARIAN BIASA
SABTU 18 JANUARI 2014
(Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani
Margareta dr Hongaria)
1Sam. 9:1-4,17-19; 10:1a; Mzm. 21:2-3,4-5,6-7; Mrk. 2:13-17
INJIL :
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
RENUNGAN :
Yesus datang dan hadir untuk semua orang dan untuk menyelamatkan semua orang. Yesus datang bukan hanya mengundang semua orang tetapi langsung menemui semua orang untuk mengikuti Dia. Inilah yang dilakukan Yesus ketika Dia ketika Ia berjalan lewat, melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Lewi si pemungut cukai itu langsung berdiri dan mengikuti Yesus walaupun dia belum tahu apa dan kemana Yesus mengajak dia. Sapaan dan ajakan Yesus baginya sungguh suatu kegembiraan luar biasa karena pada umumnya orang mengucilkan dia karena pekerjaannya tetapi Yesus yang tentu dia sudah dengar bahwa Yesus adalah guru mau menyapa dan malah mengajak dia mengikuti Yesus.
Sapaan dan ajakan Yesus bagi orang Lewi itu sungguh pengalaman luar biasa.
Orang lewi itu semakin mengagumi Yesus ketika Yesus mau makan di rumahnya bersama dengan banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Orang lewi dan para pemungut cukai lainnya merasa bahagia atas sapaan dan kesediaan Yesus makan bersama dengan mereka, sebab orang lain mengucilkan mereka tetapi Yesus tidak demikian terhadap mereka. Namun bukan demikian bagi ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama para pemungut cukai dan pedosa. Bagi mereka tindakan Yesus adalah aneh, sebab mereka sendiri mengucilkan para pemungut cukai dan pendosa supaya tidak ketularan namun Yesus tidak hanya menyapa mereka, tetapi makan bersama mereka.
Yesus tahu isi hati para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu.
Oleh sebab itu Yesus menjawab pertanyaan mereka dengan mengatakan, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." Tindakan Yesus yang memang melawan arus kebiasaan orang-orang Farisi dan ahli Taurat mau mengatakan kepada kita bahwa Yesus datang membawa cinta kasih kepada semua orang. Karena kasih Tuhan yang sungguh besar, Dia menghendaki semua orang beroleh selamat. Oleh sebab itu dengan tindakan kasih-Nya, Yesus juga mau mengajak orang-orang yang dianggap pendosa untuk bertobat dengan menyapa mereka dengan penuh kasih.
Kalau ahli-hali Taurat menyingkirkan orang yang dianggap berdosa, tetapi Yesus malah menyapa dan mengajak mereka bertobat.
Yesus yang adalah Tuhan Yang Mahakudus tidak menjadikannya menyingkirkan orang yang dianggap berdosa, malah datang untuk mengajak semua orang bertobat, kembali kepada Allah. Beda halnya dengan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa dirinya baik dan suci, mereka itu dengan mudah memberi cap orang lain berdosa dan mengajarkan agar orang lain menyingkirkan orang berdosa. Orang yang demikian juga tidak sanggup menyadari dan meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah hadir di hadapan mereka. Yesus menyapa dan makan bersama para pendosa bukan karena mereka setuju dengan hidup mereka itu, tetapi kasih-Nya ingin mengajak mereka bertobat.
Apa yang dilakukan Yesus adalah sukacita bagi kita. Kitapun tentunya tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Tidak ada orang yang lepas dari kesalahan dan dosa. Untuk itu, Yesus datang menyapa dan mengajak kita untuk bertobat, kembali kepada Dia. Hanya namun sayang, seringkali kita atau banyak orang yang hidupnya seperti ahli-ahlit Taurat dan orang-orang Farisi yang merasa diri sudah baik dan suci, sehingga tidak mampu menyadari kehadiran kasih Tuhan dalam hidup kita. Kita yang demikian juga pada akhirnya seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dengan mudah mencap orang lain berdosa dan mengucilkan orang. Namun lewat sabda hari ini, kita hendaknya meneladan Yesus, yakni dengan mengasihi semua orang juga orang yang dikucilkan karena dicapk pendosa. Dengan mengasihi mereka itu, kita membantu dan mengajak mereka untuk bertobat. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.