RENUNGAN HARIAN BIASA
RABU 15 JANUARI 2014
(Petrus Donders, Odorico da Pordenone)
1Sam. 1:9-20; MT. 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Mrk. 1:21b-28
INJIL :
Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
Menjelang malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang kerasukan setan. Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu. Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari Engkau." Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
Lalu pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka dan mengusir setan-setan.
RENUNGAN :
Yesus tidak pernah lelah menyatakan kasih-Nya kepada kita.
Sehabis mengajar di Bait Allah, para murid memberitahukan bahwa ibu mertua Simon sedang terbaring sakit. Yesus yang saat itu sehabis mengajar tentu rada capek, namun Dia bersama para murid-Nya tetap pergi ke rumah mertua Simon. Sesampai di rumah perempuan itu, Yesus memegang tanggannya dan menyembuhkan perempuan itu.
Demikian juga halnya menjelang tengah malam, orang banyak membawa kepada-Nya orang-orang sakit dan yang kerasukan setan, bahkan seluruh penduduk kota itu berkerumun di depan pintu rumah tempat Yesus menginap. Orang banyak itu ingin mendengarkan pengajaran Yesus dan ingin disembuhkan dari penyakit mereka. Orang banyak itu sangat yakin bahwa Yesus sanggup menyembuhkan mereka, juga yakin bahwa Yesus akan menerima mereka.
Sungguh walau seharian Yesus telah bekerja yang tentunya lelah, namun Yesus tetap melayani mereka yang datang kepada Dia hingga tengah malam.
Yesus sungguh mengasihi manusia, kasih-Nya dinyatakan dengan kerelaannya untuk menanggapi kasih manusia dengan mengajar dan menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan dari dalam diri manusia. Yesus tidak pernah menolak orang yang datang kepada-Nya untuk memohon pertolongan dan penyembuhan. Yesus tidak kenal lelah mengasihi dan menyatakan kasih-Nya kepada manusia.
Namun walau sangat sibuk, Yesus tidak lupa berdoa kepada Allah Bapa. Dan dikatakan dalam injil bahwa ketika para murid Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia yang sedang berdoa dan memberitahukan bahwa orang banyak mencari Dia, Yesus mengajak mereka pergi ke tempat lain dengan alasan supaya di sana mereka memberitakan injil, supaya orang di situ juga mengenal Tuhan. Namun selain itu, Yesus tidak menghendaki bahwa orang banyak itu mencari Dia karena penyembuhan yang dilakukan-Nya, Yesus tidak menghendaki mereka mencari Dia karena penyembuhan, tetapi karena percaya bahwa Dia adalah Tuhan.
Inilah sukacita besar bagi kita, Tuhan tidak pernah tidur tetapi Dia akan senantiasa bersedia mendengar dan memberi berkat-Nya kepada kita.
Bagaimana dengan kita? Allah sudah mengasihi kita dan setiap saat siap mendengarkan keluh kesah kita dan setiap saat melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita. Rahmat dan berkat yang kita terima itu bukan semata-mata untuk kita nikmati sendiri. Kasih yang kita terima hendaknya membuat kita juga mau mengasihi sesama, seperti ibu mertua Simon setelah disembuhkan oleh Yesus dari sakitnya, dia langsung berdiri melayani Yesus dan para murid-Nya.
Kita sudah beroleh berkat Tuhan, maka berkat yang kita terima hendaknya membuat kita berdiri atau siap mengasihi Yesus dengan melayani Yesus.
Mengasihi dan melayani Yesus dengan cara mengasihi dan melayani sesama kita yang membutuhkan kasih Tuhan dalam hidup mereka. Hendaknya dalam mengasihi Yesus kita lakukan setiap saat dalam hidup kita. Kasih itu harus nyata dalam kasih kita kepada sesama. Kasih kita kepada sesama hendaknya seperti kasih Yesus yang tiada habisnya, tiada kata lelah atau beristirahat untuk mengasihi sesama.
Namun harus tetap kita ingat bahwa dalam kesibukan kita baik itu dalam pekerja dan juga dalam karya, kita tetap mengambil waktu secara khusus untuk berdoa kepada Yesus. Dalam doa itu, kita bersyukur dan memohon kekuatan dari Dia yang telah mengasihi kita. Dengan doa pribadi itu, kita diingatkan bahwa tugas kita adalah mewartakan Kerajaan Allah bagi semua orang, doa itu akan membantu kita terhindar dari keinginan untuk dipuji atau disanjung orang banyak.
Kita boleh bangga bila orang banyak memuji kita dan seakan membutuhkan pelayanan kita, namun hendaknya kita jangan jatuh pada sikap hidup mencari pujian. Kasih pelayanan harus kita lakukan kepada semua orang, supaya semakin banyak orang yang merasakan kasih Tuhan dan pada akhirnya percaya kepada Yesus Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.