Dari balik jeruji besi, seorang ibu menulis surat kepada Paus Fransiskus
Tiga putri Asia Bibi memegang foto ibu mereka di luar rumah mereka di Punjab.
Asia Bibi, yang mendapat perhatian di seluruh dunia tahun 2010 setelah ia dijatuhi hukuman mati karena diduga melanggar Undang-Undang Penghujatan Pakistan, telah menulis surat kepada Paus Fransiskus pada Tahun Baru.
Surat Bibi kepada Paus diterbitkan di surat kabar Italia Tempi pada Malam Tahun Baru.
“Saya berharap bahwa setiap orang Kristen bisa merayakan Natal dengan sukacita. Seperti banyak tahanan lain, saya juga merayakan kelahiran Tuhan dalam penjara di Multan, di sini di Pakistan,” tulis Bibi.
“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh Gereja yang berdoa untuk saya dan berjuang untuk kebebasan saya. Saya tidak tahu berapa lama saya terus dan terus di penjara. Jika saya masih hidup, itu adalah berkat kekuatan yang Anda doakan untuk saya.
Saya telah bertemu banyak orang yang berbicara dan berjuang untuk saya. Sayangnya, itu sia-sia. Pada saat ini saya hanya ingin percaya rahmat Tuhan, yang dapat melakukan segalanya, bahwa semua adalah mungkin. Hanya Tuhan yang akan mampu membebaskan saya.”
Bibi berterima kasih kepada Yayasan Pendidikan Renaissance karena membawa suami dan anak-anaknya untuk bertemu dengan dia di penjara saat Natal.
“Saya akan senang berada di Basilika St. Petrus untuk Natal dan doa bersama Anda,” tulisnya kepada Paus, “tapi saya percaya dalam rencana Tuhan bagi saya dan mudah-mudahan itu akan tercapai tahun depan.”
Bibi, seorang ibu Katolik dari lima anak, ditangkap pada Juni 2009. Dia dipenjara selama 4,5 tahun di Multan.
Ia menjelaskan kondisi di penjara itu, “Saya menghadapi banyak masalah dengan musim dingin saat ini: sel saya tidak memiliki pemanas dan tidak ada pintu untuk berlindung dari dingin, keamanan tidak memadai, dan saya tidak punya cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari dan saya sangat jauh dari Lahore, sehingga keluarga saya tidak bisa membantu saya.”
“Saya tahu Anda berdoa untuk saya dengan segenap hati Anda. Dan ini memberikan saya kekuatan bahwa suatu hari kebebasan saya akan mungkin,” tulisnya.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.