RENUNGAN HARI BIASA SESUDAH PENAMPAKAN TUHAN:
RABU 9 JANUARI 2013
(Andreas Korsini)
1Yoh. 4:11-18; Mzm. 72:1-2,10-11,12-13; Mrk. 6:45-52
BACAAN INJIL:
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
RENUNGAN:
Ketika hidup kita merasa aman dan nyaman, kita pasti bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita percaya kepada Yesus. Saat demikian, juga kita pasti dengan mudah bisa mengatakan bahwa Yesus senantiasa beserta kita dan memberkati kita. Namun apakah kita juga demikian bila kita mengalami persoalan hidup apalagi persoalan yang sangat berat?
Kita tidak tahu mengapa setelah pergandaan roti, Yesus menyuruh para murid berangkat duluan dan Dia masih berdoa seorang diri. Kita juga tidak tahu mengapa Yesus tidak mengajak para murid ikut berdoa bersama Dia.
Namun yang pasti bagi kita bahwa saat para murid sedang dalam perjalanan pulang naik perahu, mereka mengalami badai lautan dan para murid bersusah payah menghadapi itu. Yesus melihat apa yang dialami oleh para murid, dan Yesus tidak membiarkan para murid ketakutan luar biasa dan binasa. Yesus datang menemui dan untuk membantu mereka dengan berjalan di atas air. Yesus yang berjalan di atas air untuk membantu mereka, malah membuat para murid ketakutan dan menyangka Yesus adalah hantu.
Memang terasa aneh, apakah mereka tidak mengenali wajah Yesus yang sedang berjalan di atas air? Ya, bisa saja mereka tidak bisa dengan jelas mengenali wajah Yesus karena angin badai menghalangi pandangan mereka. Namun, apakah mereka ketakutan dan menyangka Yesus hantu karena mereka tidak yakin bahwa Yesus sanggup berjalan di atas air? Hanya para murid yang tahu bagaimana keadaan hati dan pikiran mereka saat itu.
Yang pentin bagi itu untuk kita renungkan adalah bahwa seringkali saat hidup kita nyaman dan terasa aman, kita bisa dengan mudah mengatakan bahwa kita beriman, percaya kepada Yesus. Juga tidak sedikit orang yang begitu banyak berdoa, banyak aktif dalam kegiatan rohani dan banyak mengatakan sabda Tuhan ketika hidupnya sudah aman, nyaman.
Tetapi seringkali ketika menghadapi badai kehidupan, iman itu lenyap dan bahkan tidak sedikit yang tidak lagi yakin bahwa Tuhan berserta mereka senantiasa.
Maka lewat sabda hari ini, kita harus senantiasa setia dalam iman, tetap yakin bahwa Yesus selalu berserta kita, selalu akan menolong kita. Yesus tidak akan pernah membiarkan kita binasa, Yesus pasti akan segera memberi pertolongan kepada kita. Hanya memang, seringkali karena persoalan yang kita hadapi, kita menjadi sulit menyadari kehadiran Yesus yang mau memberi pertolongan, seperti yang dialami oleh para murid, mereka mengira Yesus adalah hantu.
Oleh sebab itu, kita harus selalu yakin bahwa dalam suka dan duka Yesus senantiasa beserta kita dan siap menolong kita. Ingatlah katakata Yesus, “Jangan takut, ini Aku,” Bersama dengan Yesus, badai kehidupan pasti bisa kita lalui. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.