RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXI, Selasa 1 Nopember 2011
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Why 7:2-4,9-14, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, 1Yoh 3:1-3, Mat 5:1-12a
HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Why 7:2-4,9-14, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, 1Yoh 3:1-3, Mat 5:1-12a
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
RENUNGAN:
Semua orang pasti mendambakan hidup bahagia dan bahkan segala upaya, cara dan kerja yang dilakukan adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Pasti tidak ada orang yang bekerja hanya untuk sekedar mendapat makan, dan tidak mendambakan kebahagiaan, tetapi pasti semua merindukan hidup bahagia. Hanya persoalannya, ukuran kebahagiaan bagi setiap orang seringkali pasti berbeda-bedan dan cara yang ditempuh juga berbeda-beda, Ada orang menganggap bahwa hidupnya bahagia bila makan dan minum cukup atau terjamin, tidak perlu harus menjadi kaya atau mempunyai jabatan atau kedudukan. Adapula orang yang menganggap bahwa hanya sekedar makan saja tidak cukup tetapi harus memiliki banyak harta dan mempunyai kedudukan atau jabatan. Apalagi orang seringkali beranggapan, bila banyak uang, semua bisa diatur dan kebahagiaan hiduppun bisa dibeli atau diperoleh. Masih banyak bentuk kebahagiaan dan cara yang ditempuh oleh manusia.. Semuanya jelas demi satu tujuan hidup yakni kebahagiaan.
Namun benarkah bahwa harta, pangkat atau kedudukan bisa menjamin manusia beroleh hidup bahagia? Dengan pasti harus dikatakan bahwa hal yang sifatnya duniawi, entah itu harta kekayaan, pangkat, kedudukan, popularitas tidak bisa menjamin orang beroleh hidup bahagia. Banyak teori yang ditawarkan untuk mendapatkan bahagia tetapi semuanya hanya teori dan cara, bukan jadi jaminan. Yang menjadi jaminan hidup bahagia hanyalah dalam Yesus. Orang kudus yang kita rayakan hari ini memberi contoh akan kebenaran iman akan Yesus mendatangkan hidup bahagia. Kita percaya bahwa mereka semasa hidupnya pasti bahagia dan demikian juga sekarang mereka telah menikmati kebahagiaan sejati bersama Allah di surga.
Dalam Injil hari ini, Yesus menawarkan jalan hidup bahagia. Jalan yang diajarkan oleh Yesus memang bertolak belakang dengan pikiran manusia. Bagi kita mungkin ajaran hidup bahagia yang ditawarkan oleh Yesus terasa aneh dan tidak masuk akan. Namun Yesus menjamin bahwa ajaran jalan hidup bahagia yang disampaikan-Nya dalam Inji hari ini, pasti mendatangkan kebahagiaan hidup, bahkan bukan hanya dalam hidup sekarang ini, tetapi juga pada kehidupan kekal. Mungkin hal yang sifatnya bisa membuat orang merasa bahagia dalam hidup sekarang, tetapi itu tidak menjamin hidup bahagia kekal. Padahal jelas bahwa hidup sekarang bukanlah kekal, masih ada kehidupan yang utama yakani kehidupan sesudah hidup di dunia ini. Secara singkat kita renungkan sabda Yesus hari ini, yakni orang akan beroleh kehabagiaan dalam hidup sekarang dan kelak, bila dia beriman kepada Yesus dan sungguh-sungguh hidup sesuai ajaran Yesus serta bahkan demi iman itu, seseorang rela berkorban. Hidup yang demikian, bukan hanya menjamin kebahagiaan dalam hidup kekal, tetapi juga dalam hidup yang sekarang, sebab barang siapa yang setia beriman, Allah pasti selalu bersamanya dan berpihak kepadanya. Semoga kita mengejak kebahagiaan yang sejati, bukan yang sia-sia. Amin.
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
RENUNGAN:
Semua orang pasti mendambakan hidup bahagia dan bahkan segala upaya, cara dan kerja yang dilakukan adalah untuk mendapatkan kebahagiaan hidup. Pasti tidak ada orang yang bekerja hanya untuk sekedar mendapat makan, dan tidak mendambakan kebahagiaan, tetapi pasti semua merindukan hidup bahagia. Hanya persoalannya, ukuran kebahagiaan bagi setiap orang seringkali pasti berbeda-bedan dan cara yang ditempuh juga berbeda-beda, Ada orang menganggap bahwa hidupnya bahagia bila makan dan minum cukup atau terjamin, tidak perlu harus menjadi kaya atau mempunyai jabatan atau kedudukan. Adapula orang yang menganggap bahwa hanya sekedar makan saja tidak cukup tetapi harus memiliki banyak harta dan mempunyai kedudukan atau jabatan. Apalagi orang seringkali beranggapan, bila banyak uang, semua bisa diatur dan kebahagiaan hiduppun bisa dibeli atau diperoleh. Masih banyak bentuk kebahagiaan dan cara yang ditempuh oleh manusia.. Semuanya jelas demi satu tujuan hidup yakni kebahagiaan.
Namun benarkah bahwa harta, pangkat atau kedudukan bisa menjamin manusia beroleh hidup bahagia? Dengan pasti harus dikatakan bahwa hal yang sifatnya duniawi, entah itu harta kekayaan, pangkat, kedudukan, popularitas tidak bisa menjamin orang beroleh hidup bahagia. Banyak teori yang ditawarkan untuk mendapatkan bahagia tetapi semuanya hanya teori dan cara, bukan jadi jaminan. Yang menjadi jaminan hidup bahagia hanyalah dalam Yesus. Orang kudus yang kita rayakan hari ini memberi contoh akan kebenaran iman akan Yesus mendatangkan hidup bahagia. Kita percaya bahwa mereka semasa hidupnya pasti bahagia dan demikian juga sekarang mereka telah menikmati kebahagiaan sejati bersama Allah di surga.
Dalam Injil hari ini, Yesus menawarkan jalan hidup bahagia. Jalan yang diajarkan oleh Yesus memang bertolak belakang dengan pikiran manusia. Bagi kita mungkin ajaran hidup bahagia yang ditawarkan oleh Yesus terasa aneh dan tidak masuk akan. Namun Yesus menjamin bahwa ajaran jalan hidup bahagia yang disampaikan-Nya dalam Inji hari ini, pasti mendatangkan kebahagiaan hidup, bahkan bukan hanya dalam hidup sekarang ini, tetapi juga pada kehidupan kekal. Mungkin hal yang sifatnya bisa membuat orang merasa bahagia dalam hidup sekarang, tetapi itu tidak menjamin hidup bahagia kekal. Padahal jelas bahwa hidup sekarang bukanlah kekal, masih ada kehidupan yang utama yakani kehidupan sesudah hidup di dunia ini. Secara singkat kita renungkan sabda Yesus hari ini, yakni orang akan beroleh kehabagiaan dalam hidup sekarang dan kelak, bila dia beriman kepada Yesus dan sungguh-sungguh hidup sesuai ajaran Yesus serta bahkan demi iman itu, seseorang rela berkorban. Hidup yang demikian, bukan hanya menjamin kebahagiaan dalam hidup kekal, tetapi juga dalam hidup yang sekarang, sebab barang siapa yang setia beriman, Allah pasti selalu bersamanya dan berpihak kepadanya. Semoga kita mengejak kebahagiaan yang sejati, bukan yang sia-sia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.