RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXI, Sabtu 5 Nopember 2011
Fransiska Amboisa, Guido M. Conforti
Rm 16:3-9,16,22-27, Mzm 145:2-3,4-5,10-11, Luk 16:9-15
Fransiska Amboisa, Guido M. Conforti
Rm 16:3-9,16,22-27, Mzm 145:2-3,4-5,10-11, Luk 16:9-15
BACAAN INJIL:
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
RENUNGAN:
Para koruptor yang banyak ditayangkan di TV jelas mereka itu bukanlah orang-orang beriman atau bergama. Bahkan jelas-jelas diantara mereka banyak yang sudah diketahui orang bahwa mereka itu telah menjalankan kewajiban agamanya, misalnya naik haji atau rajin beribadah. Tetapi walau demikian mereka melakukan perbuatan yang merugikan banyak orang. Mungkin inilah gambaran hidup manusia zaman sekarang yang mengatakan dirinya beriman atau menyembah pada Allah namun nyatanya dalam kehidupan sehari-hari tetap ‘mengabdi’ atau ‘menyembah” uang atau harta duniawi. Tentu kalau seseorang sungguh-sungguh beriman kepada Allah, mereka pasti tidak akan sampai tejerat pada perbuatan yang jelas-jelas melanggar kehendak Tuhan. Namun pada kenyataannya, bahwa orang beriman pada Allah hanya dalam formal saja, tetapi realitanya tidak. Selain Allah yang sejati, manusia menciptakan dan mengabdi allah-allah yang lain.
Allah-allah lain yang diciptakan dan disembah manusia dalam Injil disebut Yesus sebagai mamon. Tentu mamon yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk uang, tetapi semua yang membuat manusia itu menjauh dari Allah atau yang meduakan Allah. Bukan rahasia bahwa masih orang menyebut dirinya beriman, percaya kepada Tuhan tetapi kenyataaannya masih percaya kepada kekuatan-kekuatan lain, misalnya masih sering berdukun atau memakai ajimat. Juga orang mengatakan dirinya beriman, tetapi mereka lebih mengandalkan harta, kekuatan atau kemampuan sendiri dan bahkan menghambakan diri pada harta atau yang sifatnya duniawi. Ini semuanya masih terjadi karena belum sungguh percaya kepada Tuhan. Dalam hal ini Yesus mengatakan kepada kita agar sungguh-sungguh tegas dalam beriman, kalau kita tidak percaya kepada Dia dan percaya kepada mamon, silahkan mengabdi mamon, jangan mendua, mengatakan diri mengabdi Allah, tetapi nyatanya juga mengabdi mamon. Kalau mengabdi mamon, ya mengabdi mamon. Namun Yesus menegaskan bahwa bila kita mengabdi mamon, yakinlah bahwa suatu saat mamon itu tidak akan dapat memberi kita kebahagiaan, suatu saat tidak akan berguna apa-apa dan tidak dapat menyelamatkan kita. Namun bila mengabdi Allah, tentu kita akan beroleh kehidupan bahagia dan kekal dan Allah menjadi jaminan atas semuanya. Semoga kita beriskap tegas, bila mengabdi Allah, maka Allah lah yang utama dalam hidup kita. Amin.
Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
RENUNGAN:
Para koruptor yang banyak ditayangkan di TV jelas mereka itu bukanlah orang-orang beriman atau bergama. Bahkan jelas-jelas diantara mereka banyak yang sudah diketahui orang bahwa mereka itu telah menjalankan kewajiban agamanya, misalnya naik haji atau rajin beribadah. Tetapi walau demikian mereka melakukan perbuatan yang merugikan banyak orang. Mungkin inilah gambaran hidup manusia zaman sekarang yang mengatakan dirinya beriman atau menyembah pada Allah namun nyatanya dalam kehidupan sehari-hari tetap ‘mengabdi’ atau ‘menyembah” uang atau harta duniawi. Tentu kalau seseorang sungguh-sungguh beriman kepada Allah, mereka pasti tidak akan sampai tejerat pada perbuatan yang jelas-jelas melanggar kehendak Tuhan. Namun pada kenyataannya, bahwa orang beriman pada Allah hanya dalam formal saja, tetapi realitanya tidak. Selain Allah yang sejati, manusia menciptakan dan mengabdi allah-allah yang lain.
Allah-allah lain yang diciptakan dan disembah manusia dalam Injil disebut Yesus sebagai mamon. Tentu mamon yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk uang, tetapi semua yang membuat manusia itu menjauh dari Allah atau yang meduakan Allah. Bukan rahasia bahwa masih orang menyebut dirinya beriman, percaya kepada Tuhan tetapi kenyataaannya masih percaya kepada kekuatan-kekuatan lain, misalnya masih sering berdukun atau memakai ajimat. Juga orang mengatakan dirinya beriman, tetapi mereka lebih mengandalkan harta, kekuatan atau kemampuan sendiri dan bahkan menghambakan diri pada harta atau yang sifatnya duniawi. Ini semuanya masih terjadi karena belum sungguh percaya kepada Tuhan. Dalam hal ini Yesus mengatakan kepada kita agar sungguh-sungguh tegas dalam beriman, kalau kita tidak percaya kepada Dia dan percaya kepada mamon, silahkan mengabdi mamon, jangan mendua, mengatakan diri mengabdi Allah, tetapi nyatanya juga mengabdi mamon. Kalau mengabdi mamon, ya mengabdi mamon. Namun Yesus menegaskan bahwa bila kita mengabdi mamon, yakinlah bahwa suatu saat mamon itu tidak akan dapat memberi kita kebahagiaan, suatu saat tidak akan berguna apa-apa dan tidak dapat menyelamatkan kita. Namun bila mengabdi Allah, tentu kita akan beroleh kehidupan bahagia dan kekal dan Allah menjadi jaminan atas semuanya. Semoga kita beriskap tegas, bila mengabdi Allah, maka Allah lah yang utama dalam hidup kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.