RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXI, Kamis 3 Nopember 2011
Martinus de Porres
Rm 14:7-12, Mzm 27:1,4,13-14, Luk 15:1-10
Martinus de Porres
Rm 14:7-12, Mzm 27:1,4,13-14, Luk 15:1-10
BACAAN INJIL:
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
RENUNGAN:
Allah sungguh berbelaskasih. Belaskasih-Nya Dia tunjukkan bukan hanya dengan melimpahkan berkat kepada kita, tetapi merindukan kita agar kita hidup bahagia. Hidup bahagia itu hanya dapat diperoleh hanya bila percaya kepada Dia. Namun kiranya manusia kurang yakin sehingga tidak percaya pada Yesus atau kalaupun percaya, tetapi tidak sungguh-sungguh mengikuti Dia. Suatu kenyataan bahwa manusia, kita seringkali tidak setia dengan hidup berdosa. Namun walaupun kita tidak setia dan berdosa, kasih Allah tetapi kepada kita. Oleh karena kasih-Nya itu, Allah mau repot mencari manusia yang berdosa agar bertobat dan akhirnya beroleh hidup bahagia. Buah pertobatan itu adalah semata-mata demi kepentingan kita sendiri, agar kita beroleh hidup bahagia, tidak sedikitpun menambah kemuliaan Tuhan. Sehingga seharusnya kitalah yang bergembira bila kita bertobat. Namun dalam Injil hari ini Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Allah bersama malaikat-malaikat-Nya di surga akan berbahagia bila Tuhan menemukan domba yang hilang, yakni bila kita bertobat. Oleh karena itu juga, Allah tidak segan-segan menemui dan menyapa orang-orang berdosa untuk bertobat. Sebagaimana diyatakan dalam Injil hari ini.
Tetapi sikap dan kasih Allah yang demikian yang dinyatakan oleh Yesus, tidak disukai oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Bagi mereka orang-orang berdosa harus dijauhi dan disingkirkan, tetapi Yesus malah bergaul dengan mereka. Maksud Yesus dengan menerima dan bergaul dengan orang-orang berdosa adalah tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menyatakan kasih Allah yang juga mengasihi orang berdosa dan dengan kasih-Nya itu, orang berdosa mau bertobat. Juga karena Allah berkenan agar semua orang menikmati kebahagiaan di surga. Sungguh kasih Allah yang luar biasa. Sehingga kita sekalian tentu tidak lepas dari kesalahan atau dosa. Kasih Allah yang demikian besar hendaknya tidak kita sia-siakan, tetapi tawaran kasih Allah kita sambut dengan sukacita dengan bertobat dan kembali mengikuti Dia. Semuanya itu demi kepentingan kita sendiri.
Janganlah kiranya kita seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa diri baik dan suci sehingga tidak membutuhkan pertobatan. Juga jangan seperti mereka yang menganggap orang berdosa harus dijauhkan dan disingkirkan. Mungkin kita hidup baik, kita bukan penjahat, tetapi hendaknya bukan berarti itu menjadi alasan bagi kita untuk menjauhkan, menyingkirkan orang yang hidupnya kurang baik atau berdosa. Justru seharusnya kita seperti Yesus, dengan iman dan penuh kasih mencari dan menyapa orang-orang berdosa supaya mereka juga bertobat. Janganlah kiranya karena kesombongan kita, orang lain yang punya niat bertobat tetapi tidak jadi sehingga mereka tetap tinggal dalam kedosaannya. Sebagai murid Yesus kita harus mencari, menyapa sesama untuk bertobat, dan kita hendaknya bergembira bila diantara saudara kita ada yang akhirnya bertobat. Amin.
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
RENUNGAN:
Allah sungguh berbelaskasih. Belaskasih-Nya Dia tunjukkan bukan hanya dengan melimpahkan berkat kepada kita, tetapi merindukan kita agar kita hidup bahagia. Hidup bahagia itu hanya dapat diperoleh hanya bila percaya kepada Dia. Namun kiranya manusia kurang yakin sehingga tidak percaya pada Yesus atau kalaupun percaya, tetapi tidak sungguh-sungguh mengikuti Dia. Suatu kenyataan bahwa manusia, kita seringkali tidak setia dengan hidup berdosa. Namun walaupun kita tidak setia dan berdosa, kasih Allah tetapi kepada kita. Oleh karena kasih-Nya itu, Allah mau repot mencari manusia yang berdosa agar bertobat dan akhirnya beroleh hidup bahagia. Buah pertobatan itu adalah semata-mata demi kepentingan kita sendiri, agar kita beroleh hidup bahagia, tidak sedikitpun menambah kemuliaan Tuhan. Sehingga seharusnya kitalah yang bergembira bila kita bertobat. Namun dalam Injil hari ini Yesus dengan tegas mengatakan bahwa Allah bersama malaikat-malaikat-Nya di surga akan berbahagia bila Tuhan menemukan domba yang hilang, yakni bila kita bertobat. Oleh karena itu juga, Allah tidak segan-segan menemui dan menyapa orang-orang berdosa untuk bertobat. Sebagaimana diyatakan dalam Injil hari ini.
Tetapi sikap dan kasih Allah yang demikian yang dinyatakan oleh Yesus, tidak disukai oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Bagi mereka orang-orang berdosa harus dijauhi dan disingkirkan, tetapi Yesus malah bergaul dengan mereka. Maksud Yesus dengan menerima dan bergaul dengan orang-orang berdosa adalah tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menyatakan kasih Allah yang juga mengasihi orang berdosa dan dengan kasih-Nya itu, orang berdosa mau bertobat. Juga karena Allah berkenan agar semua orang menikmati kebahagiaan di surga. Sungguh kasih Allah yang luar biasa. Sehingga kita sekalian tentu tidak lepas dari kesalahan atau dosa. Kasih Allah yang demikian besar hendaknya tidak kita sia-siakan, tetapi tawaran kasih Allah kita sambut dengan sukacita dengan bertobat dan kembali mengikuti Dia. Semuanya itu demi kepentingan kita sendiri.
Janganlah kiranya kita seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang merasa diri baik dan suci sehingga tidak membutuhkan pertobatan. Juga jangan seperti mereka yang menganggap orang berdosa harus dijauhkan dan disingkirkan. Mungkin kita hidup baik, kita bukan penjahat, tetapi hendaknya bukan berarti itu menjadi alasan bagi kita untuk menjauhkan, menyingkirkan orang yang hidupnya kurang baik atau berdosa. Justru seharusnya kita seperti Yesus, dengan iman dan penuh kasih mencari dan menyapa orang-orang berdosa supaya mereka juga bertobat. Janganlah kiranya karena kesombongan kita, orang lain yang punya niat bertobat tetapi tidak jadi sehingga mereka tetap tinggal dalam kedosaannya. Sebagai murid Yesus kita harus mencari, menyapa sesama untuk bertobat, dan kita hendaknya bergembira bila diantara saudara kita ada yang akhirnya bertobat. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.