RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXX, Sabtu 29 Oktober 2011
Mikael Rua
Rm 11:1-2a,11-12,25-29, Mzm 94:12-13a,14-15, Luk 14:1,7-11
Mikael Rua
Rm 11:1-2a,11-12,25-29, Mzm 94:12-13a,14-15, Luk 14:1,7-11
BACAAN INJIL
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
RENUNGAN:
Siapa yang tidak ingin dihormati dan menduduki tempat terhormat saat ada acara yang dihadiri banyak orang? Pasti semua orang akan berusaha menduduki tempat terhormat pada suatu pesta, apalagi berusaha duduk di dekat seorang pejabat atau orang-orang kaya, pasti setiap orang berusaha dan berlomba mendekati dan menyalami seorang artis atau orang terkenal, dan hal itu pasti akan diabadikan serta menjadi bahan ceritanya kepada orang lain. Suatu kebanggaan bila seseorang dihormati. Setiap orang pasti mencari kehormatan dan ingin dihormati. Orang juga pasti akan tersinggung, kecewa dan marah bila tidak dihormati apalagi bila hal itu tidak diperoleh dari orang-orang yang dianggap lebih rendah dari dirinya. Dari sebab itu kiranya sabda Yesus hari ini sungguh bertolak belakang dengan perilaku dan kebiasaan manusia.
Kiranya Yesus tidak melarang kita untuk dihormati atau ingin dihormati oleh orang lain. Ingin dihormati dan senang dihormati itu juga baik bila dalam taraf kewajaran yakni sejauh menyangkut harga diri. Sebab kita harus tetap menjaga harga diri kita sebagai manusia yang berpribadi. Yang dikritik oleh Yesus adalah bila seseorang gila hormat dan harus selalu dihormati. Gila hormat dan ingin harus selalu dihormati adalah ciri orang sombong dan tidak ada kerendahan hati dalam dirinya. Orang yang demikian pasti akan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya dan pasti akan selalu memandang rendah orang lain. Orang seringkali menganggap bahwa dia dihormati bila dia mendapat kedudukan, jabatan dan pangkat yang tinggi. Ini tentu suatu pemikiran yang keliru. Seseorang akan dihormati bila dia rendah hati dan mau menghormati orang lain. Kehormatan kita bukan ditentukan oleh jabatan, kedudukan, pangkat, harta, pendidikan ataupun dengan memaksa orang menghormati kita. Kita tidak usah mencari-cari kehormatan, sebab kehormatan kita akan datang sendiri bila kita bersikap rendah hati dan mau menghormati orang lain. Oleh sebab itu, mari kita selalu bersikap rendah hati. Amin.
Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Karena Yesus melihat, bahwa tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."
RENUNGAN:
Siapa yang tidak ingin dihormati dan menduduki tempat terhormat saat ada acara yang dihadiri banyak orang? Pasti semua orang akan berusaha menduduki tempat terhormat pada suatu pesta, apalagi berusaha duduk di dekat seorang pejabat atau orang-orang kaya, pasti setiap orang berusaha dan berlomba mendekati dan menyalami seorang artis atau orang terkenal, dan hal itu pasti akan diabadikan serta menjadi bahan ceritanya kepada orang lain. Suatu kebanggaan bila seseorang dihormati. Setiap orang pasti mencari kehormatan dan ingin dihormati. Orang juga pasti akan tersinggung, kecewa dan marah bila tidak dihormati apalagi bila hal itu tidak diperoleh dari orang-orang yang dianggap lebih rendah dari dirinya. Dari sebab itu kiranya sabda Yesus hari ini sungguh bertolak belakang dengan perilaku dan kebiasaan manusia.
Kiranya Yesus tidak melarang kita untuk dihormati atau ingin dihormati oleh orang lain. Ingin dihormati dan senang dihormati itu juga baik bila dalam taraf kewajaran yakni sejauh menyangkut harga diri. Sebab kita harus tetap menjaga harga diri kita sebagai manusia yang berpribadi. Yang dikritik oleh Yesus adalah bila seseorang gila hormat dan harus selalu dihormati. Gila hormat dan ingin harus selalu dihormati adalah ciri orang sombong dan tidak ada kerendahan hati dalam dirinya. Orang yang demikian pasti akan menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya dan pasti akan selalu memandang rendah orang lain. Orang seringkali menganggap bahwa dia dihormati bila dia mendapat kedudukan, jabatan dan pangkat yang tinggi. Ini tentu suatu pemikiran yang keliru. Seseorang akan dihormati bila dia rendah hati dan mau menghormati orang lain. Kehormatan kita bukan ditentukan oleh jabatan, kedudukan, pangkat, harta, pendidikan ataupun dengan memaksa orang menghormati kita. Kita tidak usah mencari-cari kehormatan, sebab kehormatan kita akan datang sendiri bila kita bersikap rendah hati dan mau menghormati orang lain. Oleh sebab itu, mari kita selalu bersikap rendah hati. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.