Forum Katolik kritik reshuffle kabinet
Sebastian Salang (dengan mikrofon) berbicara pada seminar akhir pekan lalu di Jakarta
Dalam diskusi yang diadakan Forum Masyarakat Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (FMKI KAJ) akhir pekan, reshuffle kabinet yang diumumkan awal pekan lalu dikritik sebagai drama sinetron yang penuh dengan rekayasa.
“Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ibarat drama politik. Seperti drama yang bisa dilihat rating-nya dan sebagai sebuah drama tentu ada alur ceritanya. Ada cerita sedihnya, ada cerita senangnya, tapi SBY berhasil menciptakan kondisi politik,” kata Sebastian Salang.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini kepada para peserta seminar ‘Sandera Politik Berujung Reshuffle’ di aula Gereja St. Theresa Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
Ia mengatakan reshuffle itu memberikan kesan kepada rakyat Indonesia bahwa ada harapan yang berujung pada penemuan cahaya, namun, semua kita menyaksikan sebuah pergantian orang saja.
Sementara itu Permadi, pembicara lain, mengatakan, SBY masih mempertahankan menteri yang terindikasi terlibat korupsi.
Ia menegaskan bahwa apabila Presiden tak berhati-hati dalam menginstruksikan sesuatu ke menteri-menterinya itu, bisa dipastikan masa pemerintahan SBY akan patah di tengah jalan tidak sampai pada 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle kabinetnya pada 18 Oktober, dengan menggantikan atau mengalihtugaskan 12 menteri.
LINK: Forum decries cabinet reshuffle
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com
Dalam diskusi yang diadakan Forum Masyarakat Katolik Indonesia Keuskupan Agung Jakarta (FMKI KAJ) akhir pekan, reshuffle kabinet yang diumumkan awal pekan lalu dikritik sebagai drama sinetron yang penuh dengan rekayasa.
“Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ibarat drama politik. Seperti drama yang bisa dilihat rating-nya dan sebagai sebuah drama tentu ada alur ceritanya. Ada cerita sedihnya, ada cerita senangnya, tapi SBY berhasil menciptakan kondisi politik,” kata Sebastian Salang.
Hal itu disampaikan Ketua Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini kepada para peserta seminar ‘Sandera Politik Berujung Reshuffle’ di aula Gereja St. Theresa Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
Ia mengatakan reshuffle itu memberikan kesan kepada rakyat Indonesia bahwa ada harapan yang berujung pada penemuan cahaya, namun, semua kita menyaksikan sebuah pergantian orang saja.
Sementara itu Permadi, pembicara lain, mengatakan, SBY masih mempertahankan menteri yang terindikasi terlibat korupsi.
Ia menegaskan bahwa apabila Presiden tak berhati-hati dalam menginstruksikan sesuatu ke menteri-menterinya itu, bisa dipastikan masa pemerintahan SBY akan patah di tengah jalan tidak sampai pada 2014.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle kabinetnya pada 18 Oktober, dengan menggantikan atau mengalihtugaskan 12 menteri.
LINK: Forum decries cabinet reshuffle
Disadur dari: www.cathnewsindonesia.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.