RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXVIII, Rabu 12 Oktober 2011
Serafinus dr Montegranaro, Maria Teresa Fasce
Rm 2:1-11, Mzm 62:2-36-79, Luk 11:42-46
Serafinus dr Montegranaro, Maria Teresa Fasce
Rm 2:1-11, Mzm 62:2-36-79, Luk 11:42-46
BACAAN INJIL
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.
RENUNGAN:
Pasti tidak ada orang yang seberani Yesus dalam mengkritik orang lain sebagaimana yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Kritikan Yesus kepada orang-orang Farisi sungguh keras, tegas dan sangat jelas. Yesus membongkar kejahatan dan kebusukan hati mereka. Mereka memang taat pada aturan, mereka membuat aturan tetapi demi mencari keuntungan pribadai. Mereka juga suka dihormati, bahkan mencari penghormatan. Mereka diibaratkan oleh Yesus seperti kuburan yang tidak mempunya tanda. Itu berarti mereka berpenampilan dan kelihatan baik, tetapi hati mereka penuh dengan kebusukan. Kritikan Yesus ini jelas sangat menyakitkan dan membuat mereka tersinggung. Ahli-ahli Taurat juga merasa bahwa kritikan Yesus juga ditujukan kepada mereka dan mereka juga tersinggung. Walau mereka tersinggung dan merasa dihina, Yesus tetap tidak takut dan mengatakan kebenaran.
Beda halnya dengan hidup zaman sekarang. Sekarang ini rasanya sulit kita temukan orang yang berani mengkritik kekurangan atau kejahatan orang lain, apalagi kalau orang itu adalah orang kaya, orang berpengaruh atau seorang pejabat. Biasanya orang mencari aman saja, atau mendiamkan begitu saja atau pura-pura tidak tahu. Namun hari ini, Yesus mengajar kita agar kita berani berkata dan berlaku benar, berani mengatakan kebenaran serta berani membongkat kebobrokan dalam hidup ini. Kita tidak usah takut, walaupun orang pasti tersinggung, sebab Tuhan Yesus pasti berpihak kepada kita.
Kritikan Yesus hari ini juga hendaknya kita renungkan. Dalam hidup pasti banyak kita temukan seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat, yakni berpenampilan menaik, kelihatan baik, berbicara santun, taat pada aturan, suka dihormati, mencari penghormatan, dan suka beramal, tetapi hati mereka penuh dengan kebusukan. Mungkin kita juga bagian dari orang seperti itu. Kita seringkali lebih memperhatikan hal luar saja. Kita mungkin taat pada aturan agama, kita rajin memberi persembahan, suka dihormati dan suka mengatur orang lain, namun kita tidak bersikap adil dan cinta kasih kepada sesama. Hari ini Yesus mengatakan kepada kita bahwa hidup keagamaan atau hidup iman kita, yang terutama adalah berbuah pada sikap adil dan cinta kasih kepada sesama. Semoga kita berusaha bersikap adil dan berbuat kasih kepada sesama kita. Amin.
Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar. Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya." Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga." Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.
RENUNGAN:
Pasti tidak ada orang yang seberani Yesus dalam mengkritik orang lain sebagaimana yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Kritikan Yesus kepada orang-orang Farisi sungguh keras, tegas dan sangat jelas. Yesus membongkar kejahatan dan kebusukan hati mereka. Mereka memang taat pada aturan, mereka membuat aturan tetapi demi mencari keuntungan pribadai. Mereka juga suka dihormati, bahkan mencari penghormatan. Mereka diibaratkan oleh Yesus seperti kuburan yang tidak mempunya tanda. Itu berarti mereka berpenampilan dan kelihatan baik, tetapi hati mereka penuh dengan kebusukan. Kritikan Yesus ini jelas sangat menyakitkan dan membuat mereka tersinggung. Ahli-ahli Taurat juga merasa bahwa kritikan Yesus juga ditujukan kepada mereka dan mereka juga tersinggung. Walau mereka tersinggung dan merasa dihina, Yesus tetap tidak takut dan mengatakan kebenaran.
Beda halnya dengan hidup zaman sekarang. Sekarang ini rasanya sulit kita temukan orang yang berani mengkritik kekurangan atau kejahatan orang lain, apalagi kalau orang itu adalah orang kaya, orang berpengaruh atau seorang pejabat. Biasanya orang mencari aman saja, atau mendiamkan begitu saja atau pura-pura tidak tahu. Namun hari ini, Yesus mengajar kita agar kita berani berkata dan berlaku benar, berani mengatakan kebenaran serta berani membongkat kebobrokan dalam hidup ini. Kita tidak usah takut, walaupun orang pasti tersinggung, sebab Tuhan Yesus pasti berpihak kepada kita.
Kritikan Yesus hari ini juga hendaknya kita renungkan. Dalam hidup pasti banyak kita temukan seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli taurat, yakni berpenampilan menaik, kelihatan baik, berbicara santun, taat pada aturan, suka dihormati, mencari penghormatan, dan suka beramal, tetapi hati mereka penuh dengan kebusukan. Mungkin kita juga bagian dari orang seperti itu. Kita seringkali lebih memperhatikan hal luar saja. Kita mungkin taat pada aturan agama, kita rajin memberi persembahan, suka dihormati dan suka mengatur orang lain, namun kita tidak bersikap adil dan cinta kasih kepada sesama. Hari ini Yesus mengatakan kepada kita bahwa hidup keagamaan atau hidup iman kita, yang terutama adalah berbuah pada sikap adil dan cinta kasih kepada sesama. Semoga kita berusaha bersikap adil dan berbuat kasih kepada sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.