RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXVIII, Kamis 13 Oktober 2011
Aleksandrina Maria da Costa
Rm 3:21-30, Mzm 130:1-2,3-4b,4c-6, Luk 11:47-54
Aleksandrina Maria da Costa
Rm 3:21-30, Mzm 130:1-2,3-4b,4c-6, Luk 11:47-54
BACAAN INJIL
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
RENUNGAN:
Kembali Yesus mengkritik dan mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang . Yesus mengkritik mereka bukan karena jabatan mereka, tetapi karena kemunafikan mereka. Bahkan kemunafikan mereka itu sudah keterlaluan sehingga Yesus mengatakan bahwa mereka itu celaka dan darah semua nabi yang telah dibunuh dituntut dari mereka. Orang-orang Farisi membangun makan para nabi yang dibunuh nenek moyang mereka, sehingga seakan mereka menghormati para nabi yang dibunuh oleh nenek moyangnya, tetapi mereka sendiri juga menolak para nabi, hidup tanpa cinta kasih sebagaimana diwartakan para nabi, dan terlebih mereka menolak Yesus adalah Mesias. Demikian halnya dengan ahli-ahli Taurat, mereka bukannya membawa orang percaya kepada Allah, tetapi justru menyesatkan orang lain. Kedua kelompok orang ini hidup dalam kemunafikan, itulah yang dikecam oleh Yesus. Kecaman Yesus sungguh keras, yang seharusnya mereka bertobat, tetapi malah membenci Yesus dan berusaha untuk melenyapkan Yesus.
Rasanya sekarang ini tidak sulit menemukan orang seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Kita banyak melihat orang yang berpenampilan baik, dan sekan berjuang membela kebenaran, tetapi sebenanya hidup mereka penuh dengan kemunafikan. Sering kita mendengar orang pada saat-saat tertentu membagi-bagikan uang atau sembako, sehingga mereka kelihatan baik, tetapi ternyata mereka hidup dalam ketidak adilan dan tanpa kasih. Ada juga orang yang ketika ada berita tentang perlakuan tidak adil kepada seseorang atau orang kecil dan itu menjadi berita nasional, berlomba-lomba memberi komentar, menyerukan kebenaran dan memperjuangkannya, tetapi itu hanya omong kosong, malahan penderitaan orang lain mereka jadikan sebagai kesempatan untuk publikasi diri. Masih banya contoh-contoh kemunafikan yang bisa kita temukan pada masa ini.
Selain itu, kita juga pasti sering mendengar berita bahwa orang yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, akan bernasip sial dan malah akan dilenyapkan. Pada umumnya orang yang hidup benar, orang yang memperjuangkan kebenaran, keadilan dan mengkritik kejahatan orang lain, pasti dibenci dan mungkin akan berusaha untuk dilenyapkan.
Bagaimana dengan kita? Kita tidak usah jauh-juah menilai orang lain dan melihat contoh kemunafikan hidup dalam diri orang lain. Tetapi mari kita renungkan diri kita senditi. Mungkin saja kita juga seringkali hidup dalam kebohongan dan kemunafikan. Kita berpenampilan baik, berbicara manis, sopan dan seakan orang-orang baik, tetapi hidup kita tidak seperti penampilan dan apa yang kita katakan. Kita menyerukan dan membicarakan cinta kasih kepada sesama, tetapi kita sendiri tidak berbuat cinta kasih kepada sesama, tetapi malah sebaliknya tidak peduli dengan sesama. Mungkin kita termasuk orang yang rajin beribadah, rajin berdoa, kemana-mana kalung salib lengket di leher, aktif kegiatan gereja, pintar berbicara tentang sabda Tuhan, tetapi hidup kita tanpa cinta kasih, tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kemunafikan yang kita lakukan mungkin kemunafikan kecil-kecil, tetapi walaupun kecil, itu tetap saja tidak disukai oleh Yesus. Maka baiklah kita hidup selaras dengan iman, selaras dengan penampilan kita, dan selaras dengan apa yang kita katakan. Singkatnya, kita hendaknya hidup seperti yang dikehendaki oleh Yesus.
Memang hidup baik itu tidak mudah, pasti akan tidak disukai atau dibenci orang-orang yang merasa terancam dengan kebaikan atau kebenaran. Namun kiranya hal itu tidak membuat kita takut, tidak membuat kita tidak berusaha hidup baik dan bukannya menjadi alasan bagi kita untuk ambil bagian dalam hidup yang tidak baik. Sebab walaupun hidup baik itu ancaman bagi beberapa orang, pasti masih banyak orang yang berpihat dan mendambakan hidup baik. Terutama orang yang hidup baik sesuai dengan kehendak Allah, itulah hidup yang berkenan pada Allah. Amin.
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
RENUNGAN:
Kembali Yesus mengkritik dan mengecam orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang . Yesus mengkritik mereka bukan karena jabatan mereka, tetapi karena kemunafikan mereka. Bahkan kemunafikan mereka itu sudah keterlaluan sehingga Yesus mengatakan bahwa mereka itu celaka dan darah semua nabi yang telah dibunuh dituntut dari mereka. Orang-orang Farisi membangun makan para nabi yang dibunuh nenek moyang mereka, sehingga seakan mereka menghormati para nabi yang dibunuh oleh nenek moyangnya, tetapi mereka sendiri juga menolak para nabi, hidup tanpa cinta kasih sebagaimana diwartakan para nabi, dan terlebih mereka menolak Yesus adalah Mesias. Demikian halnya dengan ahli-ahli Taurat, mereka bukannya membawa orang percaya kepada Allah, tetapi justru menyesatkan orang lain. Kedua kelompok orang ini hidup dalam kemunafikan, itulah yang dikecam oleh Yesus. Kecaman Yesus sungguh keras, yang seharusnya mereka bertobat, tetapi malah membenci Yesus dan berusaha untuk melenyapkan Yesus.
Rasanya sekarang ini tidak sulit menemukan orang seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Kita banyak melihat orang yang berpenampilan baik, dan sekan berjuang membela kebenaran, tetapi sebenanya hidup mereka penuh dengan kemunafikan. Sering kita mendengar orang pada saat-saat tertentu membagi-bagikan uang atau sembako, sehingga mereka kelihatan baik, tetapi ternyata mereka hidup dalam ketidak adilan dan tanpa kasih. Ada juga orang yang ketika ada berita tentang perlakuan tidak adil kepada seseorang atau orang kecil dan itu menjadi berita nasional, berlomba-lomba memberi komentar, menyerukan kebenaran dan memperjuangkannya, tetapi itu hanya omong kosong, malahan penderitaan orang lain mereka jadikan sebagai kesempatan untuk publikasi diri. Masih banya contoh-contoh kemunafikan yang bisa kita temukan pada masa ini.
Selain itu, kita juga pasti sering mendengar berita bahwa orang yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, akan bernasip sial dan malah akan dilenyapkan. Pada umumnya orang yang hidup benar, orang yang memperjuangkan kebenaran, keadilan dan mengkritik kejahatan orang lain, pasti dibenci dan mungkin akan berusaha untuk dilenyapkan.
Bagaimana dengan kita? Kita tidak usah jauh-juah menilai orang lain dan melihat contoh kemunafikan hidup dalam diri orang lain. Tetapi mari kita renungkan diri kita senditi. Mungkin saja kita juga seringkali hidup dalam kebohongan dan kemunafikan. Kita berpenampilan baik, berbicara manis, sopan dan seakan orang-orang baik, tetapi hidup kita tidak seperti penampilan dan apa yang kita katakan. Kita menyerukan dan membicarakan cinta kasih kepada sesama, tetapi kita sendiri tidak berbuat cinta kasih kepada sesama, tetapi malah sebaliknya tidak peduli dengan sesama. Mungkin kita termasuk orang yang rajin beribadah, rajin berdoa, kemana-mana kalung salib lengket di leher, aktif kegiatan gereja, pintar berbicara tentang sabda Tuhan, tetapi hidup kita tanpa cinta kasih, tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kemunafikan yang kita lakukan mungkin kemunafikan kecil-kecil, tetapi walaupun kecil, itu tetap saja tidak disukai oleh Yesus. Maka baiklah kita hidup selaras dengan iman, selaras dengan penampilan kita, dan selaras dengan apa yang kita katakan. Singkatnya, kita hendaknya hidup seperti yang dikehendaki oleh Yesus.
Memang hidup baik itu tidak mudah, pasti akan tidak disukai atau dibenci orang-orang yang merasa terancam dengan kebaikan atau kebenaran. Namun kiranya hal itu tidak membuat kita takut, tidak membuat kita tidak berusaha hidup baik dan bukannya menjadi alasan bagi kita untuk ambil bagian dalam hidup yang tidak baik. Sebab walaupun hidup baik itu ancaman bagi beberapa orang, pasti masih banyak orang yang berpihat dan mendambakan hidup baik. Terutama orang yang hidup baik sesuai dengan kehendak Allah, itulah hidup yang berkenan pada Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.