RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXVIII, Sabtu 15 Oktober 2011
Teresia dr Yesus
Rm 4:13,16-18, Mzm 105:6-7,8-9,42-43, Luk 12:8-12
Teresia dr Yesus
Rm 4:13,16-18, Mzm 105:6-7,8-9,42-43, Luk 12:8-12
BACAAN INJIL:
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.
RENUNGAN:
Apakah kita termasuk orang yang tidak mengaku Yesus? Apakah kita termasuk orang yang tidak menyangkal roh Kudus? Mungkin kita merasa diri bukan orang yang tidak mengakui Yesus Tuhan dan tidak menyangkal Roh Kudus. Namun kiranya menjadi permenungan bagi kita, yakni apakah kita memang mengakui Yesus adalah Tuhan, yakni bukan hanya dalam bibir saja tetapi dalam kesaksian hidup? Ini kiranya mungkin kurang kita lakukan. Sebabnya bisa jadi karena kita sulit melepaskan kesenangan pribadi kita. Sebab sabda Tuhan seringkali berseberangan dengan keinginan kita, sehingga kita sulit mengakui iman kita akan Yesus dalam hidup menghayati sabda-Nya adalah karena kita tidak mau terlepas dari kesenagan diri. Alasan lains ulit mengakui Yesus dalam hidup dalam arti kita tidak berani mengakui atau menunjukkan identitas kita sebagai murid Yesus. Alasan pembelaan diri bisa diajukan dengan mengatkan bahwa kita menghargai penganut iman lain, atau dengan mengatakan bahwa yang terpenting kan kesaksian hidup. Itu memang benar, tapi pada saat tertentu kita perlu mengakui Yesus Tuhan kita dengan menunjukkan identitas diri, misalnya saat berdoa membuat tanda salib. Ada juga alasan karena takut. Untuk alasan ini, Yesus memberi suatu jaminan bahwa kita tidak usah takut mengenai apa yang kita katakan kalau kita mau bersaksi dan mengakui Yesus adalah Tuhan kita, karena Roh Kudus sendiri akan berkata-kata atas diri kita.
Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus akan bekerja apabila kita sungguh mau bersaksi akan Tuhan Yesus. Hal ini bisa terjadi bila kita tidak mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita dan bila kita dengan tulus mau mengikuti dan bersaksi akan Yesus. Sehubungan dengan hal ini, banyak contoh yang kita bisa ketahui dari hidup para kudus. Para kudus adalah manusia biasa sama seperti kita, namun hidup mereka akhirnya menjadi kesaksian, dan mereka menjadi pengaku iman akan Yesus. Mereka bisa bukan terutama karena mereka pintar atau hebat, tetapi karena Roh Kudus berkarya atas mereka. Salah satu contoh adalah orang kudus yang kita peringati hari ini yakni Santa Teresia dari Avila atau dari Yesus. Dia seorang wanita, seorang suster, tetapi akhirnya menjadi besar karena kesaksian iman lewat hidup dan karya-karyanya. Dia tidak pernah kuliah teologi atau kitab suci, tetapi tulisan-tulisannya sungguh mengandung teologi kristiani dan merupakan penafsiran kitab suci. Mengapa bisa demikian, karena Roh Kudus berkarya dalam dirinya. Mengapa Roh itu bekerja dalam dirinya? Karena dia menjalin relasi yang erat dengan Tuhan dan membiarkan Roh itu yang bekerja dalam dirinya. Roh Kudus itu pulalah yang menggerakkan dan menuntun dia untuk menjadi pengaku iman akan Yesus Kristus.
Maka bermenung atas Injil hari ini, kita diajak menyadari bahwa kita semua dipanggil dan diukus oleh Tuhan untuk menjadi saksi atau pengaku iman akan Yesus Kristus. Kita tidak usah takut akan apa yang mau kita katakan dan lakukan, tetapi kita hendaknya menjalin relasi yang mendalam dengan Yesus dan membiarkan Roh Kudus yang telah dicurahkan dalam hati kita untuk bekerja, sehingga kita bukan lagi mengandalkan kekuatan atau pikiran kita, tetapi biarlah Roh Kudus itu yang bekerja. Oleh karena itu, baiklah kita belajar menaydari karya Roh dalam diri kita, Roh Kudus yang menuntun kita pada hidup yang baik. Janganlah kiranya kita memadamkan api Roh Kudus yang telah dicurahkan dalam diri kita. Sebab inilah yang dikatakan oleh Yesus bahwa melawan Roh Kudus, maka tidak akan terampuni. Artinya bila kita memadamkan Roh Kudus yang mengarahkan kita ke arah hidup yang lebih baik, itu sama halnya kita menolak keselamatan dan hidup kita menuju kepada kebinasaan. Hidup yang demikian tentu tidak terampuni atau tidak terselamatkan. Amin.
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.
RENUNGAN:
Apakah kita termasuk orang yang tidak mengaku Yesus? Apakah kita termasuk orang yang tidak menyangkal roh Kudus? Mungkin kita merasa diri bukan orang yang tidak mengakui Yesus Tuhan dan tidak menyangkal Roh Kudus. Namun kiranya menjadi permenungan bagi kita, yakni apakah kita memang mengakui Yesus adalah Tuhan, yakni bukan hanya dalam bibir saja tetapi dalam kesaksian hidup? Ini kiranya mungkin kurang kita lakukan. Sebabnya bisa jadi karena kita sulit melepaskan kesenangan pribadi kita. Sebab sabda Tuhan seringkali berseberangan dengan keinginan kita, sehingga kita sulit mengakui iman kita akan Yesus dalam hidup menghayati sabda-Nya adalah karena kita tidak mau terlepas dari kesenagan diri. Alasan lains ulit mengakui Yesus dalam hidup dalam arti kita tidak berani mengakui atau menunjukkan identitas kita sebagai murid Yesus. Alasan pembelaan diri bisa diajukan dengan mengatkan bahwa kita menghargai penganut iman lain, atau dengan mengatakan bahwa yang terpenting kan kesaksian hidup. Itu memang benar, tapi pada saat tertentu kita perlu mengakui Yesus Tuhan kita dengan menunjukkan identitas diri, misalnya saat berdoa membuat tanda salib. Ada juga alasan karena takut. Untuk alasan ini, Yesus memberi suatu jaminan bahwa kita tidak usah takut mengenai apa yang kita katakan kalau kita mau bersaksi dan mengakui Yesus adalah Tuhan kita, karena Roh Kudus sendiri akan berkata-kata atas diri kita.
Yesus mengatakan bahwa Roh Kudus akan bekerja apabila kita sungguh mau bersaksi akan Tuhan Yesus. Hal ini bisa terjadi bila kita tidak mengandalkan kekuatan atau kemampuan kita dan bila kita dengan tulus mau mengikuti dan bersaksi akan Yesus. Sehubungan dengan hal ini, banyak contoh yang kita bisa ketahui dari hidup para kudus. Para kudus adalah manusia biasa sama seperti kita, namun hidup mereka akhirnya menjadi kesaksian, dan mereka menjadi pengaku iman akan Yesus. Mereka bisa bukan terutama karena mereka pintar atau hebat, tetapi karena Roh Kudus berkarya atas mereka. Salah satu contoh adalah orang kudus yang kita peringati hari ini yakni Santa Teresia dari Avila atau dari Yesus. Dia seorang wanita, seorang suster, tetapi akhirnya menjadi besar karena kesaksian iman lewat hidup dan karya-karyanya. Dia tidak pernah kuliah teologi atau kitab suci, tetapi tulisan-tulisannya sungguh mengandung teologi kristiani dan merupakan penafsiran kitab suci. Mengapa bisa demikian, karena Roh Kudus berkarya dalam dirinya. Mengapa Roh itu bekerja dalam dirinya? Karena dia menjalin relasi yang erat dengan Tuhan dan membiarkan Roh itu yang bekerja dalam dirinya. Roh Kudus itu pulalah yang menggerakkan dan menuntun dia untuk menjadi pengaku iman akan Yesus Kristus.
Maka bermenung atas Injil hari ini, kita diajak menyadari bahwa kita semua dipanggil dan diukus oleh Tuhan untuk menjadi saksi atau pengaku iman akan Yesus Kristus. Kita tidak usah takut akan apa yang mau kita katakan dan lakukan, tetapi kita hendaknya menjalin relasi yang mendalam dengan Yesus dan membiarkan Roh Kudus yang telah dicurahkan dalam hati kita untuk bekerja, sehingga kita bukan lagi mengandalkan kekuatan atau pikiran kita, tetapi biarlah Roh Kudus itu yang bekerja. Oleh karena itu, baiklah kita belajar menaydari karya Roh dalam diri kita, Roh Kudus yang menuntun kita pada hidup yang baik. Janganlah kiranya kita memadamkan api Roh Kudus yang telah dicurahkan dalam diri kita. Sebab inilah yang dikatakan oleh Yesus bahwa melawan Roh Kudus, maka tidak akan terampuni. Artinya bila kita memadamkan Roh Kudus yang mengarahkan kita ke arah hidup yang lebih baik, itu sama halnya kita menolak keselamatan dan hidup kita menuju kepada kebinasaan. Hidup yang demikian tentu tidak terampuni atau tidak terselamatkan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.