RENUNGAN HARI SELASA PEKAN XXVI, 27 SEPTEMBER 2011
Vinsensius de Paul
Za 8:20-23, Mzm 87:1-3,4-5,6-7, Luk 9:51-56
Vinsensius de Paul
Za 8:20-23, Mzm 87:1-3,4-5,6-7, Luk 9:51-56
BACAAN INJIL:
Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
RENUNGAN:
Ditolak merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, bahkan bisa dikatakan merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan. Seorang anak yang ditolak kelahirannya oleh orang tuanya, bisa berakibat fatal bagi pribadi anak. Ditolak padalah berbuat baik atau mau berbuat baik, juga menyakitkan.
Demikianlah yang dialami oleh Yesus di tolak oleh orang Samaria, ketika Yesus mau masuk ke sana. Padahal dengan jelas Yesus datang membawa keselamatan kekal, kerajaan Allah. Penolakan itu membuat para murid marah dan seakan mau membinasakan mereka dengan meminta ijin dari Yesus agar menyuruh api turun dari langit dan membinasakan mereka. Namun beda halnya dengan Yesus dalam menghadapi penolakan itu. Yesus malah menegur para murid supaya tidak marah akan penolakan, dan mereka pergi ke desa lain. Penolakan itu tidak membuat Yesus marah ataupun putus asa, tetapi tetap setia pada tugas untuk mewartakan kerajaan Allah.
Kitapun mungkin pernah mengalami penolakan dari pihak lain, padahal kita berbuat baik. Bisa saja ide-ide baik kita ditolak oleh orang lain, tawaran untuk membantu sesama juga ditolak sesama, namun hendaknya penolakan itu tidak membuat kita marah dan membenci orang yang menolak kita. Kita juga hendaknya tidak surut untuk hidup baik dan berbuat baik. Tetapi hendaknya penolakan itu kita gunakan sebagai batu uji atas niat baik dari kita. Hidup baik, niat baik atau kebaikan kita hendaknya tetap kita laksanakan walaupun ada orang yang menolak, sebab walaupun ada orang yang menolak, pasti masih banyak orang yang menerima dan merindukan hidup baik dan perbuatan baik kita.
Selain itu, kita juga harus sadar bahwa kitapun sebenarnya seringkali menolak Yesus dan ajarannya. Memang kita mengatakan bahwa Yesus Tuhan, tetapi kita terkadang menolak ajaran dan tawaran keselamatan yang Dia bawa. Penolakan kita adalah dengan tidak mau menghidupi apa yang diajarkan oleh Yesus kepada kita. Allah juga bersabda kepada kita lewat pengalaman hidup dan juga lewat sesama kita. Namun kadangkala kita menolaknya yang mungkin karena kita melihat siapa yang mengatakannya kepada kita. Oleh karena itu, mari kita selalu ingat bahwa menolak kata-kata baik dari orang lain, menolak perbuatan baik sesama, menolak sesama kita dan menolak ajaran Yesus, itu akan merugikan kita sendiri. Itu berarti kita menolak tawaran keselamatan Allah bagi kita. Amin.
Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain.
RENUNGAN:
Ditolak merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan, bahkan bisa dikatakan merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan. Seorang anak yang ditolak kelahirannya oleh orang tuanya, bisa berakibat fatal bagi pribadi anak. Ditolak padalah berbuat baik atau mau berbuat baik, juga menyakitkan.
Demikianlah yang dialami oleh Yesus di tolak oleh orang Samaria, ketika Yesus mau masuk ke sana. Padahal dengan jelas Yesus datang membawa keselamatan kekal, kerajaan Allah. Penolakan itu membuat para murid marah dan seakan mau membinasakan mereka dengan meminta ijin dari Yesus agar menyuruh api turun dari langit dan membinasakan mereka. Namun beda halnya dengan Yesus dalam menghadapi penolakan itu. Yesus malah menegur para murid supaya tidak marah akan penolakan, dan mereka pergi ke desa lain. Penolakan itu tidak membuat Yesus marah ataupun putus asa, tetapi tetap setia pada tugas untuk mewartakan kerajaan Allah.
Kitapun mungkin pernah mengalami penolakan dari pihak lain, padahal kita berbuat baik. Bisa saja ide-ide baik kita ditolak oleh orang lain, tawaran untuk membantu sesama juga ditolak sesama, namun hendaknya penolakan itu tidak membuat kita marah dan membenci orang yang menolak kita. Kita juga hendaknya tidak surut untuk hidup baik dan berbuat baik. Tetapi hendaknya penolakan itu kita gunakan sebagai batu uji atas niat baik dari kita. Hidup baik, niat baik atau kebaikan kita hendaknya tetap kita laksanakan walaupun ada orang yang menolak, sebab walaupun ada orang yang menolak, pasti masih banyak orang yang menerima dan merindukan hidup baik dan perbuatan baik kita.
Selain itu, kita juga harus sadar bahwa kitapun sebenarnya seringkali menolak Yesus dan ajarannya. Memang kita mengatakan bahwa Yesus Tuhan, tetapi kita terkadang menolak ajaran dan tawaran keselamatan yang Dia bawa. Penolakan kita adalah dengan tidak mau menghidupi apa yang diajarkan oleh Yesus kepada kita. Allah juga bersabda kepada kita lewat pengalaman hidup dan juga lewat sesama kita. Namun kadangkala kita menolaknya yang mungkin karena kita melihat siapa yang mengatakannya kepada kita. Oleh karena itu, mari kita selalu ingat bahwa menolak kata-kata baik dari orang lain, menolak perbuatan baik sesama, menolak sesama kita dan menolak ajaran Yesus, itu akan merugikan kita sendiri. Itu berarti kita menolak tawaran keselamatan Allah bagi kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.