RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, RABU 24 AGUSTUS 2011
(Pesta St. Bartolomeus, Rasul )
Why 21:9b-14, Mzm 145:10-11,12-13ab17-18, Yoh 1:45-51
(Pesta St. Bartolomeus, Rasul )
Why 21:9b-14, Mzm 145:10-11,12-13ab17-18, Yoh 1:45-51
BACAAN INJIL:
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
RENUNGAN:
Orang jujur dan tulus, akan selalu berpihak kepada kebenaran dan percaya kepada Allah.
Filipus setelah bertemu dengan Yesus, membawa Natanael kepada Yesus. Natanael ternyata orangnya jujur dan polos sehingga dia mengatakan "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" walaupun demikian, dia tetap mau dibawa oleh Filipus untuk bertemu dengan Yesus. Jadi jelas bahwa kata-katanya bukanlah karena dia tidak percaya tetapi karena dia jujur dan polos. Oleh karena itulah Yesus memuji kejujuran dan keterusterangannya. Karena kejujurannya, Yesus menjanjikan bahwa dia akan melihat kemuliaan Allah.
Filipus dan Natanael hendaknya menjadi teladan hidup kita. Dari Filipus kita meneladani sikap berani menjadi saksi Yesus kepada sesama dan membawa sesama atau orang lain kepada Yesus. Namun kenyataannya, banyak orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus, tetapi tidak berani menjadi saksi Yesus dan tidak berani membawa orang lain kepada Yesus. Malahan tidak sedikit yang takut menjadi saki Kristus, memperkenalkan imannya kepada orang lain. Mengapa? Bisa jadi karena dia sendiri kurang percaya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Mesias jurus selamat. Juga mungkin karena takut orang lain tidak mau percaya kepada Yesus. Maka kita hendaknya berani menjadi saksi Kristus, membawa orang lain percaya kepada Yesus. Tugas ini kita lakukan tentu bukan dengan kata-kata tetapi perilaku hidup yang diresapi dan dijiwai oleh sabda Allah.
Kejujuran dan ketulusan Natanael juga hendaknya menjadi prinsip hidup kita. Kalau kita berusaha hidup jujur terhadap diri sendiri, terhadap iman kita dan kepada sesama, tentu kesaksian kita akan Kristus kiranya pasti akan membuahkan hasil yang menggembirakan sehingga orang mau datang kepada Yesus. Kita juga hendaknya melakukannya dengan tulus, semata-mata demi kemuliaan Allah, bukan untuk mencari kepentingan diri sendiri.
Maka marilah kita berani menjadi saksi Kristus, berusaha membawa orang lain kepada Yesus. Juga kita berusaha selalu hidup jujur dan tulus. Amin.
Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
RENUNGAN:
Orang jujur dan tulus, akan selalu berpihak kepada kebenaran dan percaya kepada Allah.
Filipus setelah bertemu dengan Yesus, membawa Natanael kepada Yesus. Natanael ternyata orangnya jujur dan polos sehingga dia mengatakan "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" walaupun demikian, dia tetap mau dibawa oleh Filipus untuk bertemu dengan Yesus. Jadi jelas bahwa kata-katanya bukanlah karena dia tidak percaya tetapi karena dia jujur dan polos. Oleh karena itulah Yesus memuji kejujuran dan keterusterangannya. Karena kejujurannya, Yesus menjanjikan bahwa dia akan melihat kemuliaan Allah.
Filipus dan Natanael hendaknya menjadi teladan hidup kita. Dari Filipus kita meneladani sikap berani menjadi saksi Yesus kepada sesama dan membawa sesama atau orang lain kepada Yesus. Namun kenyataannya, banyak orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus, tetapi tidak berani menjadi saksi Yesus dan tidak berani membawa orang lain kepada Yesus. Malahan tidak sedikit yang takut menjadi saki Kristus, memperkenalkan imannya kepada orang lain. Mengapa? Bisa jadi karena dia sendiri kurang percaya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Mesias jurus selamat. Juga mungkin karena takut orang lain tidak mau percaya kepada Yesus. Maka kita hendaknya berani menjadi saksi Kristus, membawa orang lain percaya kepada Yesus. Tugas ini kita lakukan tentu bukan dengan kata-kata tetapi perilaku hidup yang diresapi dan dijiwai oleh sabda Allah.
Kejujuran dan ketulusan Natanael juga hendaknya menjadi prinsip hidup kita. Kalau kita berusaha hidup jujur terhadap diri sendiri, terhadap iman kita dan kepada sesama, tentu kesaksian kita akan Kristus kiranya pasti akan membuahkan hasil yang menggembirakan sehingga orang mau datang kepada Yesus. Kita juga hendaknya melakukannya dengan tulus, semata-mata demi kemuliaan Allah, bukan untuk mencari kepentingan diri sendiri.
Maka marilah kita berani menjadi saksi Kristus, berusaha membawa orang lain kepada Yesus. Juga kita berusaha selalu hidup jujur dan tulus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.