RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXI, KAMIS 25 AGUSTUS 2011
(Ludowikus, Yosef dr Calasanz, Maria dr Yesus Tersalib)
1Tes 3:7-13, Mzm 90:3-4,12-13,14,17, Mat 24:42-51
(Ludowikus, Yosef dr Calasanz, Maria dr Yesus Tersalib)
1Tes 3:7-13, Mzm 90:3-4,12-13,14,17, Mat 24:42-51
BACAAN INJIL:
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
RENUNGAN:
“Cari perhatian, cari muka, menjilat,” adalah istilah yang dikenakan kepada orang yang suka melakukan sesuatu pekerjaan di hadapan orang supaya dilihat, supaya dipuji atau supaya mendapat perhatian khususnya dari atasan atau pimpinan. Seorang bawahan kerap kali melakukan pekerjaannya dengan baik bila dilihat atau di hadapan majikannya, tetapi bila majikannya tidak melihatnya, dia justru bermalas-malasan. Perilaku hidup demikian sangat mudah kita temukan pada masa sekarang ini. Banyak pejabat yang kelihatan bekerja bila di lihat atau dihadapan atasannya supaya dipuji atau naik pangkat. Para pemimpin sekarang juga seringkali bila di depan masyarakat, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pelayan masyarakat, tetapi di balik semuanya itu justru sebaliknya.
Pola hidup demikian, hendaknya tidak kita tiru. Janganlah kiranya kita melakukan perbuatan baik bila di hadapan orang lain, supaya dipuji orang. Janganlah kirnya rajin ke gereja atau berdoa dengan khusuk bila saat di dalam Gereja dan dilihat oleh banyak orang. Janganlah kirnya melakukan hidup iman kita bila dilihat orang. Namun hendaknya kita hidup baik menghayati iman kita, kapanpun dan di manapun. Kita melakukannya karena memang kita sungguh beriman dan sikap berjaga-jaga kita. Sikap berjaga sebagaimana dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini, bukan berarti menungguh dengan diam, tidak melakukan apa-apa. Sikap berjaga-jaga yang diharapkan oleh Yesus adalah hidup yang selalu menghayati dan menghidupi iman kapanpun dan di manapun. Bukan karena sudah tua atau mendekati ajal seperti yang dilakukan oleh banyak orang. Amin.
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
RENUNGAN:
“Cari perhatian, cari muka, menjilat,” adalah istilah yang dikenakan kepada orang yang suka melakukan sesuatu pekerjaan di hadapan orang supaya dilihat, supaya dipuji atau supaya mendapat perhatian khususnya dari atasan atau pimpinan. Seorang bawahan kerap kali melakukan pekerjaannya dengan baik bila dilihat atau di hadapan majikannya, tetapi bila majikannya tidak melihatnya, dia justru bermalas-malasan. Perilaku hidup demikian sangat mudah kita temukan pada masa sekarang ini. Banyak pejabat yang kelihatan bekerja bila di lihat atau dihadapan atasannya supaya dipuji atau naik pangkat. Para pemimpin sekarang juga seringkali bila di depan masyarakat, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pelayan masyarakat, tetapi di balik semuanya itu justru sebaliknya.
Pola hidup demikian, hendaknya tidak kita tiru. Janganlah kiranya kita melakukan perbuatan baik bila di hadapan orang lain, supaya dipuji orang. Janganlah kirnya rajin ke gereja atau berdoa dengan khusuk bila saat di dalam Gereja dan dilihat oleh banyak orang. Janganlah kirnya melakukan hidup iman kita bila dilihat orang. Namun hendaknya kita hidup baik menghayati iman kita, kapanpun dan di manapun. Kita melakukannya karena memang kita sungguh beriman dan sikap berjaga-jaga kita. Sikap berjaga sebagaimana dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini, bukan berarti menungguh dengan diam, tidak melakukan apa-apa. Sikap berjaga-jaga yang diharapkan oleh Yesus adalah hidup yang selalu menghayati dan menghidupi iman kapanpun dan di manapun. Bukan karena sudah tua atau mendekati ajal seperti yang dilakukan oleh banyak orang. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.