RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XIX, SABTU 20 AGUSTUS 2011
(Bernardus)
Rut 2:1-3,8-11,4:13-17, Mzm 128:1-2,3,4,5, Mat 23:1-12
(Bernardus)
Rut 2:1-3,8-11,4:13-17, Mzm 128:1-2,3,4,5, Mat 23:1-12
BACAAN INJIL:
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
RENUNGAN:
Banyak orang mengatakan bahwa saat ini telah terjadi krisis kepemimpinan atau krisis pemimpin yang bisa menjadi teladan. Pernyataan ini timbul karena melihat banyaknya terjadi hal yang tidak baik justru dilakukan oleh orang-orang yang tampil sebagai pemimpin atau mengajukan dirinya sebagai pemimpin. Sebab bukan rahasia lagi, banyak kita temukan orang-orang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin masyarakat ternyata hidup mereka justru bukan memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik, bahkan seakan mengorbankan masyarakat. Banyak orang saat ini berusaha berebut untuk menduduki tempat atau ingin disebut pemimpin yang dihormati dan tentu ingin dihormati tetapi ternyat mereka tidak hidup sebagai pemimpin yang baik. Memang dari segi penampilan, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pemimpin, tetapi nyatanya mereka hanya suka menduduki jabatan itu, ingin dihormati, namun mereka tidak hidup sesuai dengan jabatan itu, malahan mereka hanya tebar pesona di depan orang banyak, di belakang justru menyengsarakan orang banyak.
Banyak pemimpin sekarang ini yang ingkar janji ketika mereka sudah menduduki jabatannya. Bahkan dengan begitu licik mereka bekerjasama dalam kejahatan mereka yang mementingkan diri sendiri, kelompok dan tentunya menyengsarakan rakyat banyak. Mereka juga sangat kerap membuat peraturan dengan alasan demi kepentingan rakyat banyak, tetapi sebenarnya dibalik semuanya hanyalah tipuan yang merugikan rakyat banyak. Inilah pemimpin dunia. Syukurlah bahwa Yesus pemimpin mereka tidak seperti itu. Yesus Tuhan sungguh setia akan kasih-Nya kepada manusia. Yesus juga tidak hanya mengajarkan hal yan baik-baik dan enak didengar telinga, tetapi sungguh memberi contoh dan teladan atas apa yang katakan-Nya kepada kita. Dia tidak pernah ingkat janji dan mengecewakan kita, hanya kitalah yang sering ingkar janji dan mengecewakan Yesus. Namun walau kita sering tidak setia, ingkar janji dan mengecewakan Dia, tetapi Yesus tetap setia mengasihi kita. Maka kalau kita kecewakan akan pemimpin dunia ini, kita tidak akan pernah dikecewakan oleh Yesus. Dari sebab itu, jadikanlah Yesus satu-satunya pemimpin dalam hidup, maka hidup kita akan bahagia.
Selain itu, bila saat ini Anda dipercaya menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang baik sebagaimana diteladankan oleh Yesus. Ingatlah kata-kata Yesus, seorang pemimpin yang sejati dan beriman, adalah menjadi pelayan bagi sesama. Kalaupun Anda diberi kesempatan menjadi pemimpin atas orang banyak, janganlah menyombongkannya tetapi lihat dan buatlah itu sebagai jalan untuk melayani sesama. Amin.
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
RENUNGAN:
Banyak orang mengatakan bahwa saat ini telah terjadi krisis kepemimpinan atau krisis pemimpin yang bisa menjadi teladan. Pernyataan ini timbul karena melihat banyaknya terjadi hal yang tidak baik justru dilakukan oleh orang-orang yang tampil sebagai pemimpin atau mengajukan dirinya sebagai pemimpin. Sebab bukan rahasia lagi, banyak kita temukan orang-orang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin masyarakat ternyata hidup mereka justru bukan memimpin masyarakat ke arah yang lebih baik, bahkan seakan mengorbankan masyarakat. Banyak orang saat ini berusaha berebut untuk menduduki tempat atau ingin disebut pemimpin yang dihormati dan tentu ingin dihormati tetapi ternyat mereka tidak hidup sebagai pemimpin yang baik. Memang dari segi penampilan, mereka berusaha menampilkan diri sebagai pemimpin, tetapi nyatanya mereka hanya suka menduduki jabatan itu, ingin dihormati, namun mereka tidak hidup sesuai dengan jabatan itu, malahan mereka hanya tebar pesona di depan orang banyak, di belakang justru menyengsarakan orang banyak.
Banyak pemimpin sekarang ini yang ingkar janji ketika mereka sudah menduduki jabatannya. Bahkan dengan begitu licik mereka bekerjasama dalam kejahatan mereka yang mementingkan diri sendiri, kelompok dan tentunya menyengsarakan rakyat banyak. Mereka juga sangat kerap membuat peraturan dengan alasan demi kepentingan rakyat banyak, tetapi sebenarnya dibalik semuanya hanyalah tipuan yang merugikan rakyat banyak. Inilah pemimpin dunia. Syukurlah bahwa Yesus pemimpin mereka tidak seperti itu. Yesus Tuhan sungguh setia akan kasih-Nya kepada manusia. Yesus juga tidak hanya mengajarkan hal yan baik-baik dan enak didengar telinga, tetapi sungguh memberi contoh dan teladan atas apa yang katakan-Nya kepada kita. Dia tidak pernah ingkat janji dan mengecewakan kita, hanya kitalah yang sering ingkar janji dan mengecewakan Yesus. Namun walau kita sering tidak setia, ingkar janji dan mengecewakan Dia, tetapi Yesus tetap setia mengasihi kita. Maka kalau kita kecewakan akan pemimpin dunia ini, kita tidak akan pernah dikecewakan oleh Yesus. Dari sebab itu, jadikanlah Yesus satu-satunya pemimpin dalam hidup, maka hidup kita akan bahagia.
Selain itu, bila saat ini Anda dipercaya menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang baik sebagaimana diteladankan oleh Yesus. Ingatlah kata-kata Yesus, seorang pemimpin yang sejati dan beriman, adalah menjadi pelayan bagi sesama. Kalaupun Anda diberi kesempatan menjadi pemimpin atas orang banyak, janganlah menyombongkannya tetapi lihat dan buatlah itu sebagai jalan untuk melayani sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.