RENUNGAN HARI SENIN DLM OKTAF PASKAH , 25 April 2011
Kis 2:14,22-32, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15
Kis 2:14,22-32, Mzm 16:1-2a,5,7-8,9-10,11, Mat 28:8-15
"Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
BACAAN INJIL:
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kebangkitan Yesus merupakan kebahagiaan bagi kita yang percaya, tetapi sekaligus menuntut suatu perutusan untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Maria Magdalena dan Maria yang lain, dua wanita yang datang ke kubur Yesus diminta untuk pergi kepada para murid untuk memberitahukan agar mereka pergi ke Galilea dan di sana mereka akan bertemua dengan Yesus yang telah bangkit. Dikatakan mereka pergi dari kubur dengan perasaan takut dan bersukacita. Mereka bersukacita karena Yesus yang mereka kasihi telah bangkit, mereka ingit cepat-cepat memberitakan ini kepada para murid yang lain. Tetapi mereka juga diresapi rasa takut. Mereka wajar memiliki rasa takut, karena mereka hanya wanita biasa yang seringkali wanita dianggap lemah dan kurang dipercaya. Lagi pula selain itu, jelas mereka akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus, yang membunuh Yesus. Ketakutan mereka terbukti dengan perbuatan para imam kepala yang menyogok para penjaga untuk mengatakan bahwa Yesus bukan bangkit tetapi jenasahnya dicuri para murid saat mereka tertidur. Para penjaga yang menyaksikan kebenaran bahwa Yesus bangkit, akhirnya mengikuti kemauan para imam kepala tentu karena takut dan juga tergoda oleh uang yang diberikan kepada mereka. Dari sebab itulah Yesus meneguhkan hati dua wanita itu agar mereka tidak takut mengatakan kepada para murid bahwa mereka akan menemui Yesus yang telah bangkit di galilea.
Kita semua yang mengimani Yesus telah bangkit, tentu bersukacita, tetapi sukacita itu harus dibagikan dan diwartakan kepada sesama murid yang lain dan kepada dunia. Memang kita ingin mewartakannya dengan hidup mengikuti Yesus Kristus, mengikuti sabda dan teladan hidup-Nya, tetapi kita sering mengalami ketakutan. Kita takut karena kita merasa bukan siapa-siapa, kita hanya manusia biasa dan punya banyak kelemahan. Kita takut juga karena pasti banyak orang yang tidak berpihak kepada Yesus pasti akan dengan menggunakan berbagai cara untuk menyangkal kesaksian kita. Juga kita takut mewartakan Kristus yang bangkit karena tergoda oleh tawaran harta dunia yang kadang lebih menarik. Sehingga kebenaran itu menjadi terpendam dan tidak diwartakan kepada dunia.
Oleh karena itu, lewat sabda hari ini, siapapun kita dan apapun kedudukan kita, kita semua diminta untuk mewartakan Kristus yang telah bangkit dari mati. Kita diminta untuk memberitahukan kepada sesama bahwa mereka akan menemukan Yesus yang bangkit dalam hidup setiap hati, kapanpun dan di manapun. Kita tidak usah takut dalam melaksanakan tugas perutusan itu, karena Yesus yang bangkit akan menyertai kita. Seperti 2 wanita itu yang berlari untuk mewartakannya tetapi tetap dalam rasa cemas dan ketakutan, saat itu Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan salam damai dan meneguhkan mereka agar tidak usah takut. Maka semoga kita mau dan berani mewartakan Kristus yang bangkit, yang penting pertama-tama kita punya kemauan dan selanjutnya kita percaya bahwa Yesus yang bangkit akan menyapa dan menguatkan kita agar kita tidak usah takut. Yesus sendiri akan menyempurnakan pewartaan kita. Amin.
BACAAN INJIL:
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya. Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku." Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa." Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kebangkitan Yesus merupakan kebahagiaan bagi kita yang percaya, tetapi sekaligus menuntut suatu perutusan untuk mewartakan kebangkitan Kristus. Maria Magdalena dan Maria yang lain, dua wanita yang datang ke kubur Yesus diminta untuk pergi kepada para murid untuk memberitahukan agar mereka pergi ke Galilea dan di sana mereka akan bertemua dengan Yesus yang telah bangkit. Dikatakan mereka pergi dari kubur dengan perasaan takut dan bersukacita. Mereka bersukacita karena Yesus yang mereka kasihi telah bangkit, mereka ingit cepat-cepat memberitakan ini kepada para murid yang lain. Tetapi mereka juga diresapi rasa takut. Mereka wajar memiliki rasa takut, karena mereka hanya wanita biasa yang seringkali wanita dianggap lemah dan kurang dipercaya. Lagi pula selain itu, jelas mereka akan berhadapan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus, yang membunuh Yesus. Ketakutan mereka terbukti dengan perbuatan para imam kepala yang menyogok para penjaga untuk mengatakan bahwa Yesus bukan bangkit tetapi jenasahnya dicuri para murid saat mereka tertidur. Para penjaga yang menyaksikan kebenaran bahwa Yesus bangkit, akhirnya mengikuti kemauan para imam kepala tentu karena takut dan juga tergoda oleh uang yang diberikan kepada mereka. Dari sebab itulah Yesus meneguhkan hati dua wanita itu agar mereka tidak takut mengatakan kepada para murid bahwa mereka akan menemui Yesus yang telah bangkit di galilea.
Kita semua yang mengimani Yesus telah bangkit, tentu bersukacita, tetapi sukacita itu harus dibagikan dan diwartakan kepada sesama murid yang lain dan kepada dunia. Memang kita ingin mewartakannya dengan hidup mengikuti Yesus Kristus, mengikuti sabda dan teladan hidup-Nya, tetapi kita sering mengalami ketakutan. Kita takut karena kita merasa bukan siapa-siapa, kita hanya manusia biasa dan punya banyak kelemahan. Kita takut juga karena pasti banyak orang yang tidak berpihak kepada Yesus pasti akan dengan menggunakan berbagai cara untuk menyangkal kesaksian kita. Juga kita takut mewartakan Kristus yang bangkit karena tergoda oleh tawaran harta dunia yang kadang lebih menarik. Sehingga kebenaran itu menjadi terpendam dan tidak diwartakan kepada dunia.
Oleh karena itu, lewat sabda hari ini, siapapun kita dan apapun kedudukan kita, kita semua diminta untuk mewartakan Kristus yang telah bangkit dari mati. Kita diminta untuk memberitahukan kepada sesama bahwa mereka akan menemukan Yesus yang bangkit dalam hidup setiap hati, kapanpun dan di manapun. Kita tidak usah takut dalam melaksanakan tugas perutusan itu, karena Yesus yang bangkit akan menyertai kita. Seperti 2 wanita itu yang berlari untuk mewartakannya tetapi tetap dalam rasa cemas dan ketakutan, saat itu Yesus yang bangkit menemui mereka dan menyapa mereka dengan salam damai dan meneguhkan mereka agar tidak usah takut. Maka semoga kita mau dan berani mewartakan Kristus yang bangkit, yang penting pertama-tama kita punya kemauan dan selanjutnya kita percaya bahwa Yesus yang bangkit akan menyapa dan menguatkan kita agar kita tidak usah takut. Yesus sendiri akan menyempurnakan pewartaan kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.