RENUNGAN HARI JUMAT DLM OKTAF PASKAH, 29 April 2011
Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14
Kis 4:1-12, Mzm 118:1-2,4,22-24,25-27a, Yoh 21:1-14
"Saat rasa kecewa, kita hendaknya datang kepada Yesus dan melaksanakan sabda-Nya. Yakinlah bahwa Dia akan bekerja untuk kita dan demi keselamatan kita."
BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Para murid sungguh kecewa dan kehilangan setelah kematian Yesus. Mereka seakan mau membuang juah-jauh pengalaman mereka selama bersama dengan Yesus. Mereka melarikan diri dari tugas yang pernah diberikan oleh Yesus kepada mereka yakni menjadi penjala manusia dan meneruskan karya-karya Yesus. Mungkin dari sebab itu mencari pelarian untuk membuang rasa kecewa dengan kembali ke pekerjaan sebelum mereka bertemu dengan Yesus yakni menjadi penjala ikan. Saat mereka menjala ikan, ternyata semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak satu ekorpun yang mereka tangkap.
Tentu mengetahui hal ini, mungkin Tuhan Yesus yang bangkit juga pasti akan kecewa. Sebab jelas-jelas bahwa Yesus memanggil mereka dari kehidupan dan pekerjaan lama mereka adalah untuk melanjutkan karya keselamatan mewartakan Kerajaan Allah. Selama tiga tahun Yesus mempersiapkan mereka dengan mengajari, memberi contoh teladan dan juga memberi mereka kuasa. Namun ketika Dia wafat dan sesudah bangkit juga sudah beberapa kali menampakkan diri, namun para murid masih tidak percaya, dan malah kembali ke kehidupan lama mereka sebelum mengenal Yesus. Namun pada saat demikian, Yesus menemui mereka. Yesus tetap berbuat baik bagi mereka dan malah membantu mereka untuk mendapatkan ikan. Yesus menyuruh para murid menebarkan jala mereka ke sebelah kanan perahu mereka. Mereka melakukannya begitu saja. Atas perintah Yesus, akhirnya mereka mendapatkan banyak ikan. Tentu itu bukan kebetulan dan bukan soal ditebarkan disebalah kanan atau kiri, tapi karena Yesus yang melakukannya dan Yesus tetap melakukan karya mukjijat atas mereka. Mengalami peristiwa itu, murid yang dikasihi Yesus langsung mengenal Yesus dan berkata, “Itu Tuhan.” Mukjijat yang diperbuat oleh Yesus dan pengakuan murid yang dikasihi Yesus yang mengatakan bahwa itu Tuhan, membuat mereka percaya bahwa yang mereka lihat adalah Yesus yang bangkit sehingga mereka tidak ada yang bertanya lagi dan menerima tawaran Yesus untuk makan bersama.
Bermenung atas Injil hari ini, kita diingatkan bahwa dalam hidup pasti kita akan mengalami rasa kecewa. Banyak hal yang membuat kita kecewa. Kerap ketika orang kecewa, orang mencari pelarian, ada yang lari pada hal-hal positif dan lebih banyak lari pada hal-hal negative. Banyak orang ketika mengalami rasa kecewa, justru lari meninggalkan Yesus. Namun Injil hari ini mengingatkan kita bahwa bila rasa kecewa menemui kita, hendaknya kita tidak lari meninggalkan Yesus, kembali ke jalan hidup sebelum mengenal Yesus. Tindakan demikian justru akan semakin menyengsarakan kita, karena kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dalam situasi demikian, baiklah kita tetap ingat akan Yesus, karena dalam situasi apapun Yesus selalu hadir menyertai kita. Yesus selalu hadir dan bekerja untuk membawa kita kembali kepada-Nya untuk makan bersama dengan Dia. Dari sebab itu saat rasa kecewa, kita hendaknya datang kepada Yesus dan melaksanakan sabda-Nya. Yakinlah bahwa Dia akan bekerja untuk kita dan demi keselamatan kita.
Dalam sejarah hidup kita, kita juga pasti pernah mengalami bahwa pada-pada masa sulit kita mengalami sesuatu yang luar biasa, melampaui kekuatan dan akal budi kita. Murid yang dikasihi Yesus, ketika mereka mendapatkan banyak ikan padahal sudah semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak mendapatkan satu ekorpun, tetapi setelah mengikuti perintah Yesus, mereka mendapatkan banyak ikan, dia langsung menyadari kehadiran Yesus yang bangkit. Demikianpun kiranya dalam hidup kita, hendaknya kita menyadari bahwa dalam pengalaman demikian, kita sadar bahwa itu bisa terjadi karena Yesus hadir untuk membantu kita, sehingga kita berani berkata, “Itu Tuhan,” atau “Semuanya karena Tuhan sendiri yang melakukannya.”. Dengan kesadaran ini, tentu kita tidak menjadi sombong karena sudah dapat melewati peristiwa sulit, tetapi membuat kita semakin rendah hati sebab semuanya adalah karena karya Yesus. Kesadaran dan keyakinan ini, juga hendaknya membuat kita berani berbagi sukacita dengan sesama kita, dengan mengajak mereka ikut menikmati anugerah yang kita peroleh. Semoga kahirnya kita berani berabagi roti dengan sesama kita. Amin.
BACAAN INJIL:
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Para murid sungguh kecewa dan kehilangan setelah kematian Yesus. Mereka seakan mau membuang juah-jauh pengalaman mereka selama bersama dengan Yesus. Mereka melarikan diri dari tugas yang pernah diberikan oleh Yesus kepada mereka yakni menjadi penjala manusia dan meneruskan karya-karya Yesus. Mungkin dari sebab itu mencari pelarian untuk membuang rasa kecewa dengan kembali ke pekerjaan sebelum mereka bertemu dengan Yesus yakni menjadi penjala ikan. Saat mereka menjala ikan, ternyata semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak satu ekorpun yang mereka tangkap.
Tentu mengetahui hal ini, mungkin Tuhan Yesus yang bangkit juga pasti akan kecewa. Sebab jelas-jelas bahwa Yesus memanggil mereka dari kehidupan dan pekerjaan lama mereka adalah untuk melanjutkan karya keselamatan mewartakan Kerajaan Allah. Selama tiga tahun Yesus mempersiapkan mereka dengan mengajari, memberi contoh teladan dan juga memberi mereka kuasa. Namun ketika Dia wafat dan sesudah bangkit juga sudah beberapa kali menampakkan diri, namun para murid masih tidak percaya, dan malah kembali ke kehidupan lama mereka sebelum mengenal Yesus. Namun pada saat demikian, Yesus menemui mereka. Yesus tetap berbuat baik bagi mereka dan malah membantu mereka untuk mendapatkan ikan. Yesus menyuruh para murid menebarkan jala mereka ke sebelah kanan perahu mereka. Mereka melakukannya begitu saja. Atas perintah Yesus, akhirnya mereka mendapatkan banyak ikan. Tentu itu bukan kebetulan dan bukan soal ditebarkan disebalah kanan atau kiri, tapi karena Yesus yang melakukannya dan Yesus tetap melakukan karya mukjijat atas mereka. Mengalami peristiwa itu, murid yang dikasihi Yesus langsung mengenal Yesus dan berkata, “Itu Tuhan.” Mukjijat yang diperbuat oleh Yesus dan pengakuan murid yang dikasihi Yesus yang mengatakan bahwa itu Tuhan, membuat mereka percaya bahwa yang mereka lihat adalah Yesus yang bangkit sehingga mereka tidak ada yang bertanya lagi dan menerima tawaran Yesus untuk makan bersama.
Bermenung atas Injil hari ini, kita diingatkan bahwa dalam hidup pasti kita akan mengalami rasa kecewa. Banyak hal yang membuat kita kecewa. Kerap ketika orang kecewa, orang mencari pelarian, ada yang lari pada hal-hal positif dan lebih banyak lari pada hal-hal negative. Banyak orang ketika mengalami rasa kecewa, justru lari meninggalkan Yesus. Namun Injil hari ini mengingatkan kita bahwa bila rasa kecewa menemui kita, hendaknya kita tidak lari meninggalkan Yesus, kembali ke jalan hidup sebelum mengenal Yesus. Tindakan demikian justru akan semakin menyengsarakan kita, karena kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Dalam situasi demikian, baiklah kita tetap ingat akan Yesus, karena dalam situasi apapun Yesus selalu hadir menyertai kita. Yesus selalu hadir dan bekerja untuk membawa kita kembali kepada-Nya untuk makan bersama dengan Dia. Dari sebab itu saat rasa kecewa, kita hendaknya datang kepada Yesus dan melaksanakan sabda-Nya. Yakinlah bahwa Dia akan bekerja untuk kita dan demi keselamatan kita.
Dalam sejarah hidup kita, kita juga pasti pernah mengalami bahwa pada-pada masa sulit kita mengalami sesuatu yang luar biasa, melampaui kekuatan dan akal budi kita. Murid yang dikasihi Yesus, ketika mereka mendapatkan banyak ikan padahal sudah semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak mendapatkan satu ekorpun, tetapi setelah mengikuti perintah Yesus, mereka mendapatkan banyak ikan, dia langsung menyadari kehadiran Yesus yang bangkit. Demikianpun kiranya dalam hidup kita, hendaknya kita menyadari bahwa dalam pengalaman demikian, kita sadar bahwa itu bisa terjadi karena Yesus hadir untuk membantu kita, sehingga kita berani berkata, “Itu Tuhan,” atau “Semuanya karena Tuhan sendiri yang melakukannya.”. Dengan kesadaran ini, tentu kita tidak menjadi sombong karena sudah dapat melewati peristiwa sulit, tetapi membuat kita semakin rendah hati sebab semuanya adalah karena karya Yesus. Kesadaran dan keyakinan ini, juga hendaknya membuat kita berani berbagi sukacita dengan sesama kita, dengan mengajak mereka ikut menikmati anugerah yang kita peroleh. Semoga kahirnya kita berani berabagi roti dengan sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.