Renungan Harian : Jumat 28 Januari 2011
Ibr 10:32-39, Mzm 37:3-4,5,23-24,39-40, Mrk 4:26-34
(Tomas Aquino)
Ibr 10:32-39, Mzm 37:3-4,5,23-24,39-40, Mrk 4:26-34
(Tomas Aquino)
"Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah."
BACAAN INJIL:
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kerajaan Allah di mana Allah yang meraja telah hadir dalam hidup kita di dunia ini. Namun kehadirannya seringkali dikalahkan oleh propaganda dunia ini, propaganda yang jauh lebih menarik dibanding dengan Kerajaan Allah. Dari sebab itulah sering kita lebih tertarik mengikuti tawaran-tawaran dunia daripada setia kepada Allah. Tawaran dunia ini jauh lebih menarik dibanding dengan Kerajaan Allah. Saat ini banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Kerajaan Allah, juga tidak lagi mampu melihat peran dan makna kehadiran Allah bagi hidup dunia sekarang ini. Ini bisa terjadi juga karena banyak orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi pada kenyataannya dalam hidup sehari-hari lebih percaya pada dunia, lebih mengabdi pada dunia ini. Banyak orang yang hidup tidak sesuai dengan imannya. Iman dianggap menjadi salah satu dari sekian banyak dari kebutuhan dalam hidup ini, layaknya seperti salah satu bagian dari baju yang dimiliki. Bahkan mungkin tanpa sadar kita mengakui bahwa sekarang ini adalah zaman kerajaan dunia, zaman di mana kita untuk menikmati sepuas-puasnya tawaran dunia ini. Semua ini membuat orang menjadi tidak lagi menyadari kehadiran Kerajaan Allah dan kegunaannya bagi hidup sekarang ini.
Memang kehadiran Kerajaan Allah itu kelihatan kecil dibandingkan dengan tawaran-tawaran dunia ini. Yesus sendiri mengumpamakannya seperti biji sesawi. Yesus mengatakan bahwa biji sesawi itu adalah biji yang lebih kecil dari semua biji sayuran, tetapi bila biji itu ditaburkan ke tanah, biji itu akan tumbuh menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Biji yang kecil itu akan tumbuh dan berkembang bila ditaburkan di tanah. Tentu bila biji itu tidak ditaburkan di tanah, bila hanya disimpan dalam lumbung atau karung, dia tidak akan tumbuh dan berkembang. Namun bila benih yang paling kecil itu ditanam, dia akan tumbuh berkembang melebihi sayuran lain bahkan burung-burung bisa hinggap dan bersarang di cabang-cabangnya. Pertumbuhan biji yang paling kecil ini tentu sulit kita menggerti, karena dari biji sayuran yang paling kecil bisa tumbuh besar melebihi biji sayuran lain, tumbuh bercabang-sabang bahkan burung bisa bersarang di dahan-dahannya. Demikianlah juga halnya sulit kita mengerti bahwa biji yang ditanam ke tanah bisa tumbuh dan kita tidak tahu kapan biji itu tumbuh. Dalam hal inilah nyata bahwa mukijizat Allah terjadi lewat alam ciptaan-Nya. Ini suatu perumpakaan yang indah, yang menggambarkan bahwa walaupun kerajaan Allah itu kelihatan kecil bila dibandingkan tawaran dunia, tetapi kuasa Allah bekerja di dalamnya sehingga menjadi tempat untuk bernaung.
Lewat perumpamaan ini, Yesus mau menyatakan kepada kita, bahwa kerajaan Allah itu telah ditaburkan dalam dunia ini, dalam hati kita. Kerajaan Allah yang sudah ditaburkan dalam hati kita, bila kita biarkan tumbuh dan juga kita rawat dengan baik, akan tumbuh berkembang menghasilkan buah-buah yang banya karena Tuhan sendiri akan bekerja dengan penuh kuasa. Mari kita jadikan diri kita menjadi tempat tumbuhnya benih Kerajaan Allah.
Selain itu, Kerajaan Allah yang sudah ditaburkan oleh Yesus hendaknya juga kita taburkan dalam kehidupan dunia ini. Mungkin kita merasa bahwa Benih Kerajaan Allah yang kita taburkan, kurang menarik bagi manusia sekarang ini. Hal ini tidak usah kita pikirkan, karena Allah sendiri akan bekerja dan benih itu akan tumbuh berkembang melebihi apa yang kita khawatirkan dan pikirkan. Benih Kerajaan Allah itu kita taburkan dengan mengupayakan melakukan perbuatan-perbuatan baik mulai dari hal-hal yang kecil. Mungkin hal yang kecil itu kelihatan kurang berguna bagi hidup dunia ini, laksana menaburkan garam ke lautan samudera. Namun perbuatan kecil sekalipun bila kita laksanakan dengan dilandasi oleh iman dan cinta kasih kepada Yesus serta demi menaburkan benih Kerajaan Allah, akan sangat berkenan pada Allah, dan Allah sendiri akan bekerja sehingga perbuatan baik yang kecil itu menjadi besar. Oleh karena itu, semoga kita setia menaburkan benih Kerajaan Allah dengan perbuatan-perbuatan kasih yang mulai dengan hal-hal yang kecil dan kelihatan sederhana. Amin.
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kerajaan Allah di mana Allah yang meraja telah hadir dalam hidup kita di dunia ini. Namun kehadirannya seringkali dikalahkan oleh propaganda dunia ini, propaganda yang jauh lebih menarik dibanding dengan Kerajaan Allah. Dari sebab itulah sering kita lebih tertarik mengikuti tawaran-tawaran dunia daripada setia kepada Allah. Tawaran dunia ini jauh lebih menarik dibanding dengan Kerajaan Allah. Saat ini banyak orang yang tidak lagi mampu menangkap kehadiran Kerajaan Allah, juga tidak lagi mampu melihat peran dan makna kehadiran Allah bagi hidup dunia sekarang ini. Ini bisa terjadi juga karena banyak orang yang mengatakan dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi pada kenyataannya dalam hidup sehari-hari lebih percaya pada dunia, lebih mengabdi pada dunia ini. Banyak orang yang hidup tidak sesuai dengan imannya. Iman dianggap menjadi salah satu dari sekian banyak dari kebutuhan dalam hidup ini, layaknya seperti salah satu bagian dari baju yang dimiliki. Bahkan mungkin tanpa sadar kita mengakui bahwa sekarang ini adalah zaman kerajaan dunia, zaman di mana kita untuk menikmati sepuas-puasnya tawaran dunia ini. Semua ini membuat orang menjadi tidak lagi menyadari kehadiran Kerajaan Allah dan kegunaannya bagi hidup sekarang ini.
Memang kehadiran Kerajaan Allah itu kelihatan kecil dibandingkan dengan tawaran-tawaran dunia ini. Yesus sendiri mengumpamakannya seperti biji sesawi. Yesus mengatakan bahwa biji sesawi itu adalah biji yang lebih kecil dari semua biji sayuran, tetapi bila biji itu ditaburkan ke tanah, biji itu akan tumbuh menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Biji yang kecil itu akan tumbuh dan berkembang bila ditaburkan di tanah. Tentu bila biji itu tidak ditaburkan di tanah, bila hanya disimpan dalam lumbung atau karung, dia tidak akan tumbuh dan berkembang. Namun bila benih yang paling kecil itu ditanam, dia akan tumbuh berkembang melebihi sayuran lain bahkan burung-burung bisa hinggap dan bersarang di cabang-cabangnya. Pertumbuhan biji yang paling kecil ini tentu sulit kita menggerti, karena dari biji sayuran yang paling kecil bisa tumbuh besar melebihi biji sayuran lain, tumbuh bercabang-sabang bahkan burung bisa bersarang di dahan-dahannya. Demikianlah juga halnya sulit kita mengerti bahwa biji yang ditanam ke tanah bisa tumbuh dan kita tidak tahu kapan biji itu tumbuh. Dalam hal inilah nyata bahwa mukijizat Allah terjadi lewat alam ciptaan-Nya. Ini suatu perumpakaan yang indah, yang menggambarkan bahwa walaupun kerajaan Allah itu kelihatan kecil bila dibandingkan tawaran dunia, tetapi kuasa Allah bekerja di dalamnya sehingga menjadi tempat untuk bernaung.
Lewat perumpamaan ini, Yesus mau menyatakan kepada kita, bahwa kerajaan Allah itu telah ditaburkan dalam dunia ini, dalam hati kita. Kerajaan Allah yang sudah ditaburkan dalam hati kita, bila kita biarkan tumbuh dan juga kita rawat dengan baik, akan tumbuh berkembang menghasilkan buah-buah yang banya karena Tuhan sendiri akan bekerja dengan penuh kuasa. Mari kita jadikan diri kita menjadi tempat tumbuhnya benih Kerajaan Allah.
Selain itu, Kerajaan Allah yang sudah ditaburkan oleh Yesus hendaknya juga kita taburkan dalam kehidupan dunia ini. Mungkin kita merasa bahwa Benih Kerajaan Allah yang kita taburkan, kurang menarik bagi manusia sekarang ini. Hal ini tidak usah kita pikirkan, karena Allah sendiri akan bekerja dan benih itu akan tumbuh berkembang melebihi apa yang kita khawatirkan dan pikirkan. Benih Kerajaan Allah itu kita taburkan dengan mengupayakan melakukan perbuatan-perbuatan baik mulai dari hal-hal yang kecil. Mungkin hal yang kecil itu kelihatan kurang berguna bagi hidup dunia ini, laksana menaburkan garam ke lautan samudera. Namun perbuatan kecil sekalipun bila kita laksanakan dengan dilandasi oleh iman dan cinta kasih kepada Yesus serta demi menaburkan benih Kerajaan Allah, akan sangat berkenan pada Allah, dan Allah sendiri akan bekerja sehingga perbuatan baik yang kecil itu menjadi besar. Oleh karena itu, semoga kita setia menaburkan benih Kerajaan Allah dengan perbuatan-perbuatan kasih yang mulai dengan hal-hal yang kecil dan kelihatan sederhana. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.