Renungan Harian : 25 Januari 2011 (Penutupan Pekan Doa Sedunia)
Kis 22:3-16 / Kis 9:1-22, Mzm 117:12, Mrk 16:15-18
(Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul)
Kis 22:3-16 / Kis 9:1-22, Mzm 117:12, Mrk 16:15-18
(Pesta Bertobatnya St. Paulus Rasul)
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."
BACAAN INJIL:
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Pertobatan Rasul Paulus merupakan kisah pertobatan yang sangat luar biasa. Kita tahu sendiri bagaimana hidupnya sebelum menjadi murid Yesus, dia orang yang sangat anti Kristus dan bahwa begitu bersemangat untuk menangkap, menganiaya dan membunuh para pengikut Kristus. Sebelum ditangkap oleh Yesus, baginya menangkap, menganiaya dan membunuh para pengikut Kristus seakan menjadi suatu kesenangan pribadi dan dianggap bukan perbuatan yang salah atau dosa. Namun pada akhirnya, Yesus menangkap dia justru dalam perjalanan untuk mencari, menangkap dan menganiaya para pengikut Kristus. Dia disapa, ditangkap oleh Yesus ketika dia masih hidup dalam kedosaannya. Inilah kisah pertobatan yang luar biasa. Paulus sendiri mengakui bahwa dirinyalah yang paling hina dari semua para rasul, karena dia punya masa lalu yang kelam, seorang pembunuh orang-orang Kristiani tetapi akhirnya justru menjadi peyayang Kristus dan bahkan menjadi pembela Kristus yang sangat unggul. Dia yang dulunya menjadi alat anti Kristus, tetapi setelah disapa oleh Yesus justru menjadi alat Tuhan untuk mewartakan Yesus Kristus (Kor15:9-10). Paulus kemudian tampil sebagai seorang Rasul yang besar pengaruhnya di kalangan bangsa kafir.
Memang hampir tidka pernah orang yang mempunyai pengalaman pertobatan seperti Paulus. Mungkin kita juga tidak melakukan dosa seperti Paulus sebelum bertobat. Namun bukan berarti bahwa kita tidak membutuhkan pertobatan, bukan berarti kita tidak pernah melakukan dosa. Kitapun membutuhkan pertobatan, tetapi janganlah kiranya mengharapkan teguran Tuhan baru kita mau bertobat. Kita semua butuh pertobatan, karena kita tentunya melakukan dosa dan tidak setia mengasihi Yesus. Kita semua sudah beroleh baptisan, tetapi tidak hidup sesuai dengan baptisan yang telah kita terima. Kita sering menganggap bahwa baptisan yang kita terima, sudah cukup untuk diselamatkan. Itu tidaklah cukup. Baptisan yang kita terima hendaknya juga nyata dalam kesetiaan mengasihi Yesus dan pada akhirnya juga menjalankan perutusan untuk mewartakan Injil. Ketika kita tidak setia mengasihi Yesus, dan tidak berusaha hidup seperti yang dikehendakinya, serta tidak menjalankan tugas perutusan untuk mewartakan Injil, saat itu pula kita membutuhkan pertobatan. Menjalangkan tugas perutusan mewartakan Injil adalah menjadi bukti konkrit kasih kita kepada Yesus, tentu juga dengan hidup menjadi murid sejati Yesus Kristus.
Pada pesta pertobatannya ini, patutlah kita merenungkan kasih kita kepada Yesus dan sudah sejauh mana kita menjalankan tugas perutusan untuk mewartakan Injil dalam hidup setiap hari . Kita juga patut mendoakan orang yang belum mengenal Yesus dan Injil-Nya agar mereka pun beroleh keselamatan dalam Kristus Yesus serta kemuliaan kekal. Amin.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Pertobatan Rasul Paulus merupakan kisah pertobatan yang sangat luar biasa. Kita tahu sendiri bagaimana hidupnya sebelum menjadi murid Yesus, dia orang yang sangat anti Kristus dan bahwa begitu bersemangat untuk menangkap, menganiaya dan membunuh para pengikut Kristus. Sebelum ditangkap oleh Yesus, baginya menangkap, menganiaya dan membunuh para pengikut Kristus seakan menjadi suatu kesenangan pribadi dan dianggap bukan perbuatan yang salah atau dosa. Namun pada akhirnya, Yesus menangkap dia justru dalam perjalanan untuk mencari, menangkap dan menganiaya para pengikut Kristus. Dia disapa, ditangkap oleh Yesus ketika dia masih hidup dalam kedosaannya. Inilah kisah pertobatan yang luar biasa. Paulus sendiri mengakui bahwa dirinyalah yang paling hina dari semua para rasul, karena dia punya masa lalu yang kelam, seorang pembunuh orang-orang Kristiani tetapi akhirnya justru menjadi peyayang Kristus dan bahkan menjadi pembela Kristus yang sangat unggul. Dia yang dulunya menjadi alat anti Kristus, tetapi setelah disapa oleh Yesus justru menjadi alat Tuhan untuk mewartakan Yesus Kristus (Kor15:9-10). Paulus kemudian tampil sebagai seorang Rasul yang besar pengaruhnya di kalangan bangsa kafir.
Memang hampir tidka pernah orang yang mempunyai pengalaman pertobatan seperti Paulus. Mungkin kita juga tidak melakukan dosa seperti Paulus sebelum bertobat. Namun bukan berarti bahwa kita tidak membutuhkan pertobatan, bukan berarti kita tidak pernah melakukan dosa. Kitapun membutuhkan pertobatan, tetapi janganlah kiranya mengharapkan teguran Tuhan baru kita mau bertobat. Kita semua butuh pertobatan, karena kita tentunya melakukan dosa dan tidak setia mengasihi Yesus. Kita semua sudah beroleh baptisan, tetapi tidak hidup sesuai dengan baptisan yang telah kita terima. Kita sering menganggap bahwa baptisan yang kita terima, sudah cukup untuk diselamatkan. Itu tidaklah cukup. Baptisan yang kita terima hendaknya juga nyata dalam kesetiaan mengasihi Yesus dan pada akhirnya juga menjalankan perutusan untuk mewartakan Injil. Ketika kita tidak setia mengasihi Yesus, dan tidak berusaha hidup seperti yang dikehendakinya, serta tidak menjalankan tugas perutusan untuk mewartakan Injil, saat itu pula kita membutuhkan pertobatan. Menjalangkan tugas perutusan mewartakan Injil adalah menjadi bukti konkrit kasih kita kepada Yesus, tentu juga dengan hidup menjadi murid sejati Yesus Kristus.
Pada pesta pertobatannya ini, patutlah kita merenungkan kasih kita kepada Yesus dan sudah sejauh mana kita menjalankan tugas perutusan untuk mewartakan Injil dalam hidup setiap hari . Kita juga patut mendoakan orang yang belum mengenal Yesus dan Injil-Nya agar mereka pun beroleh keselamatan dalam Kristus Yesus serta kemuliaan kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.