Renungan : Jumat 10 Nopember 2010
Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mat 11:16-19
(Marc Antonio Durando)
Yes 48:17-19, Mzm 1:1-2,3,4,6, Mat 11:16-19
(Marc Antonio Durando)
"Bukalah hati untuk menerima kehadiran Yesus dan Kerajaan Allah!"
BACAAN INJIL:
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya."
PERMENUNGAN:
Dalam Injil kemarin, kita mendengar pujian Yesus kepada Yohanes Pemandi. Namun dalam Injil hari ini, penginjil menggambarkan kekesalah dan kejengkelan hati Yesus kepada orang-orang pada masa itu. Yesus sungguh kesal melihat sikap orang-orang pada waktu itu, karena mereka sudah tidak peduli dan tidak memperhatikan pewartaan para nabi. Mereka sudah mendengar pewartaan dan seruan pertobatan dari Yohanes Pemandi tetapi mereka juga tidak peduli, tidak menggubrisnya. Bahkan ketika Yohanes tampil dalam kesederhanaan dan tampil dengan tidak mengikuti kebiasaan orang pada zaman itu, malah dikatakan kerasukan setan. Demikian halnya ketika Yesus tampil hidup bersama mereka dan seperti pada zamannya, juga tidak digubris, ditolak dan malah dituduh sebagai pemabuk dan pelahap. Tuhan dengan berbagai cara menyerukan pertobatan lewat hidup dan pewartaan para nabi, tetapi tetap mereka tolak, bahkan Anak Manusiapun mereka tolak. Mereka malah bukan hanya menolak kehadiran dan pewartaan, tetapi malah menuduh dan menjelek-jelekkan para pewarta dan juga Yesus sendiri. Yesus sungguh kesal dengan sikap mereka. Namun walaupun demikian, Yesus menyatakan bahwa walaupun manusia menolak dan tidak menggubris pewartaan dan seruan pertobatan itu, Tuhan Allah tidak mundur. Tuhan tetap akan selalu dan kapanpun akan tetap mengasihi, merindukan dan dengan berbagai cara akan akan menerukan pertobatan kepada manusia, agar manusia bertobat dan selamat.
Dalam masa Adven ini, kita sudah mendengar seruan Yohanes Pemandi tentang kehadiran Kerajaan Allah dan seruan pertobatan, juga sudah mendengar Sabda Yesus, tentunya kita mau menerimanya, percaya dan mewujudkannya dalam pertobatan atau perubahan hidup seseuai dengan warta atau sabda yang kita dengarkan. Janganlah kiranya kita membuat Yesus menjadi kesal kepada kita karena ketegaran hati kita yang tidak mau percaya dan bertobat. Kita hendaknya menerima kehadiran Tuhan dan keselamatan yang ditawarkan-Nya kepada kita.
Dalam upaya menerima kehadiran Yesus dan Kerajaan-Nya, pasti kita akan mengalami tantangan dari orang lain yang tidak peduli dengan upaya kita dan bahkan mungkin akan menghalangi kita dengan tuduhan yang tidak baik. Demikian halnya dalam upaya kita untuk mewartakan kehadiran Kerajaan Allah, pasti ada saja orang yang tidak peduli, tidak menggubris kita. Semuanya itu pasti akan terjadi. Walaupun demikian, hendaknya kita tidak putus asa, tidak surut dalam usaha menerima, percaya kepada Yesus dan juga dalam usaha untuk mewartakan kehaderan Kerajaan Allah. Justru bila kita tetap teguh dan tekun bertahan dalam iman dan pewartaan, akan membuat orang lain akhirnya sadar karena dengan keteguhan itu kita membuktikan kebenaran yang tidak bisa dirubah dan dikalahkan orang lain. Selain itu, dlaam keteguhan iman itu, kita percaya bahwa Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Bukalah hatimu untuk menerima kehadiran Tuhan dan Kerajaan-Nya, yakni dengan pertobatan hidup.
2. Berusahalah dengan tetap teguh dan tekun mewartakan kehadiran Kristus dan Kerajaan Allah.
PERMENUNGAN:
Dalam Injil kemarin, kita mendengar pujian Yesus kepada Yohanes Pemandi. Namun dalam Injil hari ini, penginjil menggambarkan kekesalah dan kejengkelan hati Yesus kepada orang-orang pada masa itu. Yesus sungguh kesal melihat sikap orang-orang pada waktu itu, karena mereka sudah tidak peduli dan tidak memperhatikan pewartaan para nabi. Mereka sudah mendengar pewartaan dan seruan pertobatan dari Yohanes Pemandi tetapi mereka juga tidak peduli, tidak menggubrisnya. Bahkan ketika Yohanes tampil dalam kesederhanaan dan tampil dengan tidak mengikuti kebiasaan orang pada zaman itu, malah dikatakan kerasukan setan. Demikian halnya ketika Yesus tampil hidup bersama mereka dan seperti pada zamannya, juga tidak digubris, ditolak dan malah dituduh sebagai pemabuk dan pelahap. Tuhan dengan berbagai cara menyerukan pertobatan lewat hidup dan pewartaan para nabi, tetapi tetap mereka tolak, bahkan Anak Manusiapun mereka tolak. Mereka malah bukan hanya menolak kehadiran dan pewartaan, tetapi malah menuduh dan menjelek-jelekkan para pewarta dan juga Yesus sendiri. Yesus sungguh kesal dengan sikap mereka. Namun walaupun demikian, Yesus menyatakan bahwa walaupun manusia menolak dan tidak menggubris pewartaan dan seruan pertobatan itu, Tuhan Allah tidak mundur. Tuhan tetap akan selalu dan kapanpun akan tetap mengasihi, merindukan dan dengan berbagai cara akan akan menerukan pertobatan kepada manusia, agar manusia bertobat dan selamat.
Dalam masa Adven ini, kita sudah mendengar seruan Yohanes Pemandi tentang kehadiran Kerajaan Allah dan seruan pertobatan, juga sudah mendengar Sabda Yesus, tentunya kita mau menerimanya, percaya dan mewujudkannya dalam pertobatan atau perubahan hidup seseuai dengan warta atau sabda yang kita dengarkan. Janganlah kiranya kita membuat Yesus menjadi kesal kepada kita karena ketegaran hati kita yang tidak mau percaya dan bertobat. Kita hendaknya menerima kehadiran Tuhan dan keselamatan yang ditawarkan-Nya kepada kita.
Dalam upaya menerima kehadiran Yesus dan Kerajaan-Nya, pasti kita akan mengalami tantangan dari orang lain yang tidak peduli dengan upaya kita dan bahkan mungkin akan menghalangi kita dengan tuduhan yang tidak baik. Demikian halnya dalam upaya kita untuk mewartakan kehadiran Kerajaan Allah, pasti ada saja orang yang tidak peduli, tidak menggubris kita. Semuanya itu pasti akan terjadi. Walaupun demikian, hendaknya kita tidak putus asa, tidak surut dalam usaha menerima, percaya kepada Yesus dan juga dalam usaha untuk mewartakan kehaderan Kerajaan Allah. Justru bila kita tetap teguh dan tekun bertahan dalam iman dan pewartaan, akan membuat orang lain akhirnya sadar karena dengan keteguhan itu kita membuktikan kebenaran yang tidak bisa dirubah dan dikalahkan orang lain. Selain itu, dlaam keteguhan iman itu, kita percaya bahwa Tuhan akan menyatakan kemuliaan-Nya.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Bukalah hatimu untuk menerima kehadiran Tuhan dan Kerajaan-Nya, yakni dengan pertobatan hidup.
2. Berusahalah dengan tetap teguh dan tekun mewartakan kehadiran Kristus dan Kerajaan Allah.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.