Arti Natal Bagiku
Bulan Desember, bulan yang dinanti-nantikan semua orang Kristen, kenapa? Tentu alasannya karena sebentar lagi kita akan menyongsong hari Natal, hari peringatan kelahiran Tuhan kita, Yesus Kristus. Natal memang sudah menjadi peristiwa tahunan yang selalu dirayakan setiap menjelang akhir tahun, di mana orang-orang mulai mempersiapkan diri, ada yang mulai merencanakan ingin berlibur ke mana, atau ada yang sudah merencanakan untuk membeli barang-barang pernik-pernik Natal, atau bahkan ada yang sudah mulai Christmas shopping. Memang beragam cara orang-orang merayakan Natal.
Namun, 1 hal yang terkadang terbesit di pikiran saya. Apa sih, sebenarnya makna dari Natal itu? Apakah Natal harus selalu disambut dengan semua yang wah, semua yang baru, semua yang penuh gegap gempita dan semua yang meriah?
Pernah suatu kali saya bersama teman-teman di lingkungan gereja kami di JKT, kami mengadakan aksi Natal dengan berkunjung ke salah satu panti asuhan. Awalnya saya merasa bosan, kok Natalan bersama orang-orang lain yang saya gak kenal, rasanya kok,… tidak nyaman. Namun semuanya berubah ketika kami sampai di panti tersebut. Kami disambut dengan keramahan orang-orang di sana, dan melihat kondisi pantinya yang sudah agak tua, seketika itu juga, mata saya seperti terbuka. Saya seperti merasa ditegur oleh yang Di Atas. Selama ini saya selalu merayakan Natal, namun saya seperti kurang mendapat makna dari Natal itu sendiri. Namun, ketika berada di panti tersebut, melihat kegembiraan orang-orang yang tinggal di sana, melihat keceriaan mereka menyambut kedatangan kami dan melihat begitu senangnya mereka menerima tanda mata dari lingkungan kami, saat itu saya merasa, aah.. ini Natal. Inilah makna Natal yang sebenarnya yang selama ini tidak pernah saya alami.
Ya, Natal adalah peristiwa kasih. Kasih yang sudah diberikan Allah Bapa untuk kita, 2000 tahun yang lalu dengan kelahiran Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus. Natal merupakan manifestasi cinta kasih yang harus kita syukuri. Dengan berbagi damai dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, saat itu lah makna Natal bisa terasa di hati setiap orang yang kita temui.
Berbagi damai, berbagi kasih, bisa kita mulai dari hal yang sederhana, seperti di tengah keluarga kita, atau dengan teman-teman kita, atau boleh dengan setiap orang yang kita temui, di manapun kita berada. Semoga dengan berbagi damai dan kasih, kita bisa terus mengobarkan semangat Natal di hati orang-orang dan di hati kita masing-masing.
Selamat Natal. Tuhan berkati.
Namun, 1 hal yang terkadang terbesit di pikiran saya. Apa sih, sebenarnya makna dari Natal itu? Apakah Natal harus selalu disambut dengan semua yang wah, semua yang baru, semua yang penuh gegap gempita dan semua yang meriah?
Pernah suatu kali saya bersama teman-teman di lingkungan gereja kami di JKT, kami mengadakan aksi Natal dengan berkunjung ke salah satu panti asuhan. Awalnya saya merasa bosan, kok Natalan bersama orang-orang lain yang saya gak kenal, rasanya kok,… tidak nyaman. Namun semuanya berubah ketika kami sampai di panti tersebut. Kami disambut dengan keramahan orang-orang di sana, dan melihat kondisi pantinya yang sudah agak tua, seketika itu juga, mata saya seperti terbuka. Saya seperti merasa ditegur oleh yang Di Atas. Selama ini saya selalu merayakan Natal, namun saya seperti kurang mendapat makna dari Natal itu sendiri. Namun, ketika berada di panti tersebut, melihat kegembiraan orang-orang yang tinggal di sana, melihat keceriaan mereka menyambut kedatangan kami dan melihat begitu senangnya mereka menerima tanda mata dari lingkungan kami, saat itu saya merasa, aah.. ini Natal. Inilah makna Natal yang sebenarnya yang selama ini tidak pernah saya alami.
Ya, Natal adalah peristiwa kasih. Kasih yang sudah diberikan Allah Bapa untuk kita, 2000 tahun yang lalu dengan kelahiran Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus. Natal merupakan manifestasi cinta kasih yang harus kita syukuri. Dengan berbagi damai dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, saat itu lah makna Natal bisa terasa di hati setiap orang yang kita temui.
Berbagi damai, berbagi kasih, bisa kita mulai dari hal yang sederhana, seperti di tengah keluarga kita, atau dengan teman-teman kita, atau boleh dengan setiap orang yang kita temui, di manapun kita berada. Semoga dengan berbagi damai dan kasih, kita bisa terus mengobarkan semangat Natal di hati orang-orang dan di hati kita masing-masing.
Selamat Natal. Tuhan berkati.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.