RENUNGAN HARI BIASA:
SENIN 2 SEPTEMBER 2013
(Ludovikus Yosef Fran?ois,Yohanes Gruyer & Petrus Renatus Rogue, Yohanes Fransiskus Burte, Severinus Girault, Apolinaris Morel )
1Tes. 4:13-17a; Mzm. 96:1,3,4-5,11-12,13; Luk. 4:16-30
BACAAN INJIL:
Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!" Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
RENUNGAN:
Seringkali terjadi bahwa orang menanggapi suatu pernyataan bukan melihat isi atau bobot dari perkataan itu, tetapi melihat siapa yang mengatakannya. Bila perkataan itu dikatakan oleh seorang pejabat, atau orang yang berpengaruh, maka orang banyak umumnya akan menanggapi hal itu, tetapi bila kata yang sama dikatakan oleh orang biasa, orang banyak tidak mendengarnya, malahan mecemoohnya.
Tentu sangat tidak menyenangkan bila kita mengatakan hal yang baik dan benar namun tidak diterima dan bahkan dicemooh.
Oleh sebab itulah kita bisa merasakan apa yang dialami oleh Yesus sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini. Sebagaimana dikatakan dalam injil hari ini, Yesus Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan membacakannya. Apa yang dibaca oleh Yesus pada saat itu, tentu bukanlah suatu kebetulan. Bacaan itu menyatakan bahwa nubuat nabi Yesus terpenuhi dalam diri-Nya sendiri. Lewat bacaan itu, Yesus sebenarnya memperkenalkan bahwa diri-Nyalah Mesias sebagamana yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya. Namun kiranya orang banyak yang mendengarkan hal itu mencomooh Yesus dan bahkan dengan jelas menolak.
Orang banyak itu menolak Yesus bukan karena tidak percaya atas apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya, tetapi karena lebih-lebih mereka memandang rendah status sosial Yesus.
Sebagaimana dalam injil dengan jelas dikatakan bahwa mereka mengenal keluarga Yesus, yang dengan jelas keluarga-Nya bukanlah keluarga penting, bukanlah orang-orang yang berkuasa dan orang kaya, dengan kata lain Dia berasal dari keluarga miskin. Mungkin kalau sekiranya Yesus berasal dari keluarga orang kaya dan penguasa pada saat itu, pasti mereka menerima pernyataan Yesus. Memang mereka mengenal keluarga Yesus, tetapi mereka sungguh mengenal siapa Yesus sebenarnya, bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Allah.
Kalau orang pada masa itu tidak menerima perkataan Yesus tetapi bagi kita, apa yang kita dengarkan pada hari ini adalah suatu penegasan bagi kita bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Allah Bapa. Yesus Mesias bukan seperti yang dipikirkan oleh manusia, tetapi Mesias yang membawa sukacita, kegembiraan, kehidupan dan kasih kepada orang-orang kecil. Sungguh sukacita iman bagi kita, kita punya Tuhan yang membawa sukacita dan kebahagiaan surga.
Selain itu, kiranya Yesus Mesias sebagaimana kita dengarkan dalam injil, baiklah kita perdengarkan kepada banyak orang, supaya makin banyak orang yang merasakan sukacita Allah. Kita jelas bukan Yesus Tuhan, namun kepada kita telah dicurahkan Roh Kudus. Namun apakah Roh Kudus yang telah dicurahkan ke kita, itu bekerja atau apakah kita hidup dalam Roh Allah? Bila kita hidup dalam Roh Allah atau Roh Kudus sungguh bekerja dalam hidup kita, maka kitapun diutus untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, membawa dan membagikan sukacita berkat Tuhan kepada sesama kita.
Semoga kita hidup dalam kuasa Roh Tuhan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.