PBB menetapkan hari amal internasional untuk menghormati Beata Teresa
Ratusan orang yang berkumpul untuk memperingati wafatnya Beata Teresa dari Kolkata, India kemarin sekaligus menandai Hari Amal Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pertama yang dirancang untuk menghormati biarawati Katolik itu.
“Mereka yang ingin menghormati Ibu Teresa pada hari pestanya harus meniru karya cinta kasihnya pertama yang dimulai dari rumah dan kemudian di antara orang-orang miskin di lingkungan,” kata Suster Prema, kepala Misionaris Cinta Kasih pada Kamis di Kolkata.
Dia berbicara setelah acara doa pagi menandai ulang tahun ke-16 atas wafatnya Beata Teresa.
Ibu Teresa mendirikan Kongregasi Misionaris Cinta Kasih (MC) tahun 1950, dua tahun setelah meninggalkan suster-suster Loreto untuk bekerja di antara orang-orang termiskin dari yang miskin di kawasan kumuh yang sekarang Kolkata. Dia mengabdikan sisa hidupnya untuk bekerja di kota India bagian timur ini, tempat yang menjadi basis kongregasinya. “Rumah suster MC itu adalah pusat amal,” kata Pastor Dominic Gomes, vikjen Keuskupan Agung Kolkata. Ia mengatakan sekitar 5.100 suster dari kongregasi itu bekerja di lebih dari 120 negara.
Sidang umum PBB pada 12 Desember tahun lalu menyetujui sebuah resolusi yang diajukan oleh Hungaria untuk menjadikan 5 September sebagai Hari Amal Internasional. Tujuannya adalah untuk mengatur acara khusus dan meningkatkan dukungan publik bagi badan amal yang “mempromosikan hak-hak bagi orang terpinggirkan dan kurang mampu serta menyebar pesan kemanusiaan dalam situasi konflik,” kata Csaba KÅ‘rösi, Duta Besar Hungaria untuk PBB, kepada Majelis Umum itu ketika mengajukan resolusi tersebut. Beata Teresa, yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1979, lahir pada 26 Agustus 1910.
Dia berangkat ke India sebagai misionaris pada usia 19 tahun dan meninggal tahun 1997 pada usia 87 tahun. Tahun 2003, Vatikan membeatifikasi Ibu Teresa, merupakan langkah menuju kanonisasinya menjadi Santa.
Sumber: UN names charity day in honor of Blessed Teresa
Disadur dari: indonesia.ucanews.com Ibu Teresa mendirikan Kongregasi Misionaris Cinta Kasih (MC) tahun 1950, dua tahun setelah meninggalkan suster-suster Loreto untuk bekerja di antara orang-orang termiskin dari yang miskin di kawasan kumuh yang sekarang Kolkata. Dia mengabdikan sisa hidupnya untuk bekerja di kota India bagian timur ini, tempat yang menjadi basis kongregasinya. “Rumah suster MC itu adalah pusat amal,” kata Pastor Dominic Gomes, vikjen Keuskupan Agung Kolkata. Ia mengatakan sekitar 5.100 suster dari kongregasi itu bekerja di lebih dari 120 negara.
Sidang umum PBB pada 12 Desember tahun lalu menyetujui sebuah resolusi yang diajukan oleh Hungaria untuk menjadikan 5 September sebagai Hari Amal Internasional. Tujuannya adalah untuk mengatur acara khusus dan meningkatkan dukungan publik bagi badan amal yang “mempromosikan hak-hak bagi orang terpinggirkan dan kurang mampu serta menyebar pesan kemanusiaan dalam situasi konflik,” kata Csaba KÅ‘rösi, Duta Besar Hungaria untuk PBB, kepada Majelis Umum itu ketika mengajukan resolusi tersebut. Beata Teresa, yang meraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1979, lahir pada 26 Agustus 1910.
Dia berangkat ke India sebagai misionaris pada usia 19 tahun dan meninggal tahun 1997 pada usia 87 tahun. Tahun 2003, Vatikan membeatifikasi Ibu Teresa, merupakan langkah menuju kanonisasinya menjadi Santa.
Sumber: UN names charity day in honor of Blessed Teresa
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.