RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 24 SEPTEMBER 2013
(Vinsensius Maria Strambi)
Ezr. 6:7-8,12b,14-20; Mzm. 122:1-2,3-4a,4b-5; Luk. 8:19-21
BACAAN INJIL:
Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
RENUNGAN:
Para saudara. Pada umumnya orang pasti bangga punya hubungan dengan orang yang terkenal atau seorang penjabat, apalagi kalau orang itu berasal dari keluarga pejabat atau orang kaya terkenal. Oleh sebab itulah kita pernah mendengar berita ada orang yang mengaku dirinya anak jenderal, atau anak orang kaya atau anak seorang pejabat. Orang menganggap bahwa bila dia punya hubungan dengan orang-orang penting atau anak dari orang penting, orang lain pasti akan segan dan bahkan takut. Lebih dari itu, orang yang mengakui punya relasi itu, merasa akan bisa berbuat semaunya.
Para saudara, berita yang kita dengar bahwa sering orang bangga dan menceritakan dengan bangga bahwa mereka punya hubungan atau berasal dari keluarga orang kaya atau orang terkenal. Namun pernahkah kita mendengar bahwa seseorang dengan bangga mengaku diri sebagai anak-anak Tuhan? Jangankan berani mengaku anak Tuhan, hanya mempunyai rasa bangga sebagai anak Tuhan malah tidak ada dalam diri banyak orang.
Hari ini, ketika mendengar bahwa ketika orang memberitahukan kepada Yesus bahwa Maria ibu Yesus bersama saudaran-saudara-Nya datang hendaka menemui Dia, Yesus malah memberi jabawan bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya adalah orang yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.
Pasti jawaban Yesus sangat mengejutkan orang-orang yang mendengar pada waktu itu, juga Maria dan saudara-saudara-Nya. Yesus sekan menyangkal bahwa Maria adalah ibu-Nya. Pasti bila seorang ibu mendengar kata-kata ini dari anaknya, ibu itu pasti tersinggung dan menuduh anakya durhaka.
Mengapa Yesus mengatakan demikian? Yesus bukannya menyangkal bahwa Maria adalah ibu biologis-Nya, dan saya yakin bahwa Maria juga tidak tersinggung, karena dia pasti tahu apa maksud dari kata-kata Yesus.
Jawaban Yesus memang seakan menyangkal Maria sebagai ibu-Nya, namun sebenarnya Marialah salah satu contoh dari orang yang mendengarkan dan melakukan firman Tuhan. Maria pasti kaget mendengar jawaban Yesus, tapi Maria pasti merenungkannya dan mengerti akan hal itu.
Kita juga pasti kaget mendengarkan jawaban Yesus. Namun rasa kaget kita bukan karena Yesus seakan menyangkal ibu-Nya, tetapi terlebih kata-kata Yesus yang menyatakan bahwa Dia mau menjalin relasi yang lebih dekat dengan semua orang. Yesus mau menjadi sahabat bagi semua orang.
Sungguh luar biasa, bahwa Dia adalah Tuhan tetapi mau menjadi saudara bagi semua orang, tanpa peduli siapa manusia itu dan tanpa memandang status sosial seseorang. Yesus juga tidak memberi syarat yang banyak untuk menjadi saudara-saudara-Nya, hanya dengan syarat mau mendengar dan melaksanakan firman Tuhan.
Kalau biasanya, orang yang berusaha mendekatkan diri dengan orang terkenal atau orang penting, tetapi justru Yesus sendiri yang mau mendekatkan diri dengan kita. Tentu kita harusnya bangga karena Yesus mau menjalin relasi yang dekat dengan kita bahwa mau menjadi saudara-saudara-Nya.
Kita tentunya bangga dengan hal ini. Apakah kita memang bangga akan hal ini? Tentu ini yang menjadi persoalan dan hal yang kita ragukan.
Kita boleh dan harus bangga karena kita menjadi anggota keluarga Yesus walaupun kita tidak punya hubungan darah dengan Dia. Namun rasa bangga itu harus juga terungkap dalam hidup dan perbuatan kita yang mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan. Memang dalam hidup sehari-hari, kita temukan orang yang begitu bangga menjadi pengikuti Yesus, mereka aktif mendengarkan firman Tuhan dan bahkan begitu ahli dalam mewartakan firman Tuhan. Namun kita jangan lupa, bahwa hanya mendengarkan dan mewartakan firman Tuhan tidaklah cukup, tetapi harus juga disertai dengan melaksanakan firman Tuhan dalam hidup.
Maka para saudara, Yesus sudah mau menjadikan kita anggota keluarga-Nya, oleh sebab itu mari kita pelihara hubungan kita dengan Dia dengan setia mendengarkan dan melaksanakan firman Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.