RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 27 SEPTEMBER 2013
(Peringatan Wajib St. Vinsensius a Paulo)
Hag. 2:1-9;Mzm. 43:1,2,3,4; Luk. 9:18-22
BACAAN INJIL:
Pada suatu kali ketika Yesus berdoa seorang diri, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Ia bertanya kepada mereka: "Kata orang banyak, siapakah Aku ini?" Jawab mereka: "Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit." Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah." Lalu Yesus melarang mereka dengan keras, supaya mereka jangan memberitahukan hal itu kepada siapapun. Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
RENUNGAN:
Menjadi Kristen berarti pada tempat pertama mengikuti seorang pribadi yakni Yesus dan bukan melaksanakan ajaran-ajaran Yesus. Kita dipanggil untuk mengikuti dan mencintai seorang pribadi yakni Yesus. Kekristenan adalah agama persekutuan yang pertama-tama mau membangun hubungan pribadi dengan Yesus dan dengan sesama. Dari hubungan pribadi inilah akan lahir suatu gaya hidup baru, yakni mengikuti dengan meneladan hidup Yesus, mendengar dan melakasanakan sabda atau ajaran-ajaran-Nya. Agama Kristen adalah agama cinta kepada Yesus.
Hal ini perlu ditekankan karena seringkali orang hanya mengikuti ajaran Yesus, dan malah terkadang melaksanakan ajaran-Nya sejauh dianggap menarik atau menguntungkan dirinya.Sebab bisa jadi orang mengikuti ajaran Yesus karena menganggap ajaran Yesus baik dan benar, tetapi tidak menjadi seorang kristen yang mengikuti Yesus.
Kita tidak dipanggil untuk melaksanakan ajaran-ajaran. Kalau kita berpikir bahwa kekristenan adalah pertama-tama mendengar dan melaksanakan ajara-ajaran-Nya, tentu tidak mungkin kita melaksanakan jaran-ajaran-Nya kalau kita tidak mengikuti dan mencintai Dia. Demikian juga halnya, bila kita hanya berpikir bahwa menjadi kristen adalah pertama-tama mengikuti ajaran-ajaran Yesus, itu sama halnya kita jatuh pada pemikiran bahwa Yesus adalah tokoh besar sama dengan tokoh lain yang ajarannya baik untuk didengarkan dan dilaksanakan.
Sekarang menjadi persoalan bagi kita, “Bagaimana kita bisa mengikuti dan mencintai Yesus kalau kita tidak mengenal Dia?” Mengenal Yesus, itu sangat penting dalam mengikuti dan mencintai Dia.
Dalam injil hari ini, Yesus tiba-tiba bertanya kepada murid tentang bagaimana pengenalan orang banyak akan dirinya, siapa Dia menurut orang banyak. Para murid memberi jawaban bahwa orang banyak ada yang mengenal Yesus adalah Yohanes Pembaptis, ada pula yang mengatakan bahwa Dia adalah nabi Elia dan ada pula yang mengatakan bahwa Dia adalah salah seorang dari nabi. Dari jawaban ini jelas bahwa orang banyak belum mengenal Dia yang sesungguhnya. Sebab itu, karena pengenalan mereka yang keliru, tentunya mereka juga tidak sungguh-sungguh mengikuti dan mencintai Yesus.
Yesus tidak puas dengan pengenalan orang banyak, sehingga Dia ingin mengetahui dengan pasti apakah para murid-Nya sudah sungguh mengenal Dia atau apakah sama dengan pengenalan orang banyak. Petrus mewakili para murid memberi jawaban bahwa Yesus adalah "Mesias dari Allah." Jawaban Petrus benar, namun Yesus tahu bahwa para murid belum sungguh-sungguh mengerti bagaimana kehendak Tuhan akan Yesus Mesias. Oleh sebab itu, Yesus menerangkan bahwa Dia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Pasti para murid kaget dan bingung mendengar penjelasan Yesus, tapi mereka tidak berani bertanya maksudnya apa.
Yesus menjelaskan atau memperkenalkan diri-Nya bahwa Dia adalah Mesias yang siap menderita, akan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat demi mewartakan Kerajaan Allah dan bahkan Dia akan dibunuh tetapi bangkit pada hari ketiga. Yesus melakukan semuanya itu karena cinta kasih Tuhan yang luar biasa untuk menyelamatkan manusia dan sebagai tebusan atas dosa-dosa manusia. Yesus adalah Tuhan yang Mahakasi dan kasih-Nya dinyatakan dengan rela menderita dan mati demi manusia yang dikasihi-Nya. Dengan demikian, bila kita sungguh mengenal siapa Yesus yang sesungguhnya, kita tentu akan mencintai Dia, mengikuti-Nya dan siap meneladan hidup dan melaksanakan ajaran-ajaran-Nya. Apakah kita sudah sungguh mengenal Yesus?
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.