RENUNGAN HARI BIASA: RABU 25 SEPTEMBER 2013
Ezr. 9:5-9; MT Tob. 13:2,3-4a,4bcd,5,8; Luk. 9:1-6
BACAAN INJIL:
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
RENUNGAN:
Sebelum perutusan, pasti diadakan pembekalan, baik itu dalam hal kemampuan juga dengan nasihat-nasihat. Pembekalan tujuannya adalah agar yang diutus dapat menjalankan tugasnya dengan baik, mampu dan kuat menghadapi situasi yang akan dihadapi.
Demikian juga halnya dengan perutusan Yessu. Sebelum mengutus para murid, Yesus membekali mereka. Pembekalan yang diberikan Yesus kepada para murid, tidak tanggung-tanggung yakni Yesus memberi mereka kuasa untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Kiranya pada masa itu, jarang seorang guru memberi bekal yang begitu luar biasa, paling-paling hanya membekali dengan pengetahuan.
Kita tidak tahu mengapa Yesus membekali para murid dengan kuasa yang ada pada-Nya. Apakah memang pada saat itu banyak orang yang kerasukan setan dan sakit, sehingga para murid harus dibekali dengan kuasa penyembuhan dan mengusir setan, kita tidak tahu pasti. Kitapun menjadi berpikir bahwa perutusan para murid seakan terfokus pada penyembuhan dan pengusiran setan. Namun selain itu, Yesus membekali mereka dengan nasihat agar pada murid tidak membawa bekal apa-apa, baik itu makanan juga tongkat dalam perjalan.
Padahal saat mereka dalam perjalanan pasti mereka butuh makan dan juga membutuhkan tongkat untuk membantu mereka dalam perjalanan, juga saat menghadapi binatang liar yang pasti akan mereka hadapi dalam perjalanan.
Yesus memberi kuasa itu kepada mereka, bukan karena itulah inti perutusan, tetapi kita tahu bahwa para murid belum lama mengikuti Yesus, sehingga keyakinan mereka juga belum kuat. Dengan memberi bekal kuasa itu, Yesus mau meyakinkan mereka dalam tugas perutusan mereka. Syarat yang diberikan oleh Yesus, juga mau bermaksud agar para murid tidak mengandalkan kekuatan diri dan sarana lain, tetapi yakin bahwa Tuhan akan menyertai dan menyelenggarakan hidup mereka, apalagi mereka sudah dibekali dengan kausa yang sungguh luar biasa.
Para murid diminta untuk senantiasa mengandalkan Tuhan dalam tugas perutusan dan senantiasa mengutamakan perutusan bukan kepentingan diri sendiri.
Seperti para murid, Yesus juga mengutus kita untuk mewartakan Kerajaan Allah. Hanya mungkin kita berpikir bahwa para murid diberi kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit, sedangkan kita merasa tidak diberikan kuasa itu. Ada pula orang yang berpikir bahwa tugas perutusan terutama dalam hal mengusir setan dan menyembuhkan, sehingga seringkali banyak orang atau kelolmpok yang lebih terpusat pada pewartaan penyembuhan orang sakit dan pengusiran setan. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa mengusir setan dan menyembuhkan orang sakit, itulah perutusan yang lebih utama, sehingga kadang orang berpikir bahwa pewartaan itu tidak akan tidak ada apa-apanya bila tidak disertai dengan mukijzat penyembuhan dan pengusiran setan.
Pemikiran yang demikian tentu keliru. Seperti kepada para murid diberi kuasa Yesus, kepada kitapun demikian, yakni sejak kita dibaptis, kepada kita telah diberi Roh Kudus. Roh Kudus itu adalah Roh Allah sendiri yang menyertai pewartaan kita. Namun kita juga tidak boleh lupa bahwa dalam pewartaan pertama-tama dalam hal penyembuhan dan pengusiran setan. Bagian ini adalah bagian dari pewartaan bukan yang pertama dan terutama. Sehingga kita hendaknya terfokus soal penyembuhan dan pengusiran setan. Tetapi terutama adalah tugas mewartakan Yesus dan ajaran-Nya.Untuk itu pertama-tama kita harus terlebih dahulu percaya kepada Dia, mengandalkan Dia dan mengutamakan Dia dalam tugas pewartaan. Sebab bagaimana mungkin kita melaksanakan tugas perwartaan kalau kita sendiri tidak percaya dengan Yesus yang mengutus kita? Sebab iman itulah yang mendatangkan mukjizat penyembuhan dan pengusiran setan.
Selain itu, menyembuhkan dan mengusir setan, tidak boleh kita tafsirkan secara harafiah, namun dalam arti luas.
Orang sakit bukan hanya karena sakit fisik, tetapi ada juga banyak orang yang sehat dalam fisik tetapi roh dan jiwanya sakit. Begitu banyak orang sehat dalam fisik, tetapi sakit dalam hal iman, misalnya orang yang putus asa, orang yang tidak lagi percaya akan Tuhan, orang yang kurang perhatian dan mendambakan kasih. Demikian juga halnya ada orang yang tidak kerasukan setan tetapi mereka dikuasai oleh kuasa-kuasa jahat, misalnya kuasa jahat yang mementingkan diri sendiri, orang yang dikuasai harta kekayaan atau kecenderungan tidak baik.
Oleh sebab itu, kepada orang demikian kita diutus untuk mewartakan Yesus dan ajaran-Nya.
Namun kita tidak boleh lupa bahwa dalam tugas perutusan itu, kita hendaknya tidak membawa bekal pribadi, atau perlengkapan, tetapi senantiasa mengandalkan Tuhan dan menyerahkan diri kepada Tuhan. Kita harus percaya bahwa Tuhan akan memberkati dan mencukupi apa yang perlu untuk kita dalam tugas pewartaan. Bekal itu juga bisa berarti keinginan dan kehendak sendiri, misalnya kita menjalankan tugas perutusan dengan tujuan supaya dipuji, untuk mencari hormat dari orang lain. Dalam tugas perutusan hendaknya kita tidak pernah berharap supaya dihormati, supaya terkenal, dan terutama supaya mendapatkan penghasilan, namun hendaknya semata-mata untuk mewartakan Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.