RENUNGAN HARI BIASA:
SABTU 16 JUNI 2013
2Kor. 5: 14-21; Mzm. 103:1-2,3-4,8-9,11-12; Mat. 5:33-37
BACAAN INJIL:
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
RENUNGAN:
Mendengar kata sumpah, kita mungkin teringat dengan yang namanya “sumpah pocong”. Sepertinya ritual ini dilakukan ketika seseorang ingin membuktikan suatu kebenaran bahwa dirinya tidak melakukan suatu kebohongan. Saya tidak tahu gimana ritualnya, tetapi yang jelas, ritual ini dilaksanakan untuk mengungap suatu kebohongan. Ada pula yang demi menyatakan kejujuran, menggukan kata-kata, ‘Demi Tuhan’.
Memang kejujuran itu harus ditegakkan.
Tapi apakah untuk mengungkapkan suatu kebenaran atau kejujuran, orang harus melakukan sumpah pocong atau bersumpah demi Allah? Dalam injil hari ini Yesus mengajarkan agar kita tidak bersumpah demi Allah atau demi yang lain. Bukan berarti bahwa kejujuran dan kebenaran itu tidak perlu. Malahan Yesus menegaskan bahwa kita harus berkata dan melakukan kejujuran dan kebenaran. Yesus mengajarkan agar kita mengatakan ‘ya’ jika ‘ya’ dan tidak jika tidak.
Kebenaran, kejujuran haruslah kita lakukan dalam hidup ini. Meskipun seringkali kebenaran dan kejujuran berbenturan dengan kebohongan atau orang-orang yang tidak menghendaki suatu kebenaran atau kejujuran. Bahkan seringkali begitu sulitnya mengatakan yang benar atau jujur, karena akan mendatangkan sakit hati dari orang yang tidak menghendakinya. Walaupun demikian, kita harus tetap melakukan kebenaran dan berani berkata jujur. Untuk itu kita tidak perlu sampai bersumpah segala. Sebab bisa saja orang melakukan sumpah entah apapun bentuknya hanya untuk menutupi kebohongan. Pasti tidak sedikit orang yang bisa dengan mudah bersumpah, padahal mereka sebenarnya berbohong dan tidak jarang orang dengan mudah bersumpah tetapi dengan mudah pula mengingkari sumpahnya.
Oleh sebab itulah, Yesus menegaskan bahwa kita tidak perlu bersumpah untuk menyatakan seuatu kebenaran dan kejujuran, biarlah Tuhan yang mengetahui kebenaran dan kejujuran yang kita lakukan. Kebenaran dan kejujuran yang kita lakukan pada akhirnya akan menang, dan bisa dilihat orang lain bila apa yang kita katakan sesuai dengan hidup kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.