RENUNGAN HARI BIASA:
SENIN 10 JUNI 2013
2Kor. 1: 1-7; Mzm. 34:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 5:1-12
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
RENUNGAN:
Semua orang pasti ingin hidup bahagia. Tapi arti kebahagiaan dan jalan menuju kebahagiaan itu bisa berbeda bagi masing-masing orang. Banyak orang menawarkan arti dan jalan beroleh hidup bahagia. Kalau setiap ditanya apa arti kebahagiaan, pasti masing-masing orang punya jawaban yang berbeda, demikian juga halnya dengan jalan menuju hidup bahagia. Dunia juga dengan sangat menarik menawarkan arti dan jalan beroleh hidup bahagia. Apa yang ditawarkan oleh dunia adalah kebahagiaan semu.
Kebahagiaan sejati hanya diperoleh dengan persatuan dengan Tuhan dan hanya jalan yang diajarkan oleh Tuhanlah orang akan sampai dan beroleh kebahagiaan sejati. Memang arti dan jalan yang ditawarkan oleh Yesus sungguh bertolak belakang dengan apa yang ditawarkan dan dipikirkan oleh dunia, sebagaimana kita dengarkan dalam injil hari ini (Mat. 5:1-12). Yesus mengajarkan sabda bahagia ini bukanlah hanya penghibur bagi orang-orang yang menderita pada waktu itu, tetapi sungguh suatu ajaran yang nyata.
Sabda bahagia ini sungguh mendalam, sehingga tidak mungkin diterangkan dalam renungan singkat ini.
Secara singkat dapat kita renungkan bahwa jalan untuk beroleh bahagia adalah sikap rendah hati di hadapan Tuhan. Sikap rendah hati berlawanan dengan sikap sombong. Sikap sombong membuat orang merasa dirinya hidup, mampu hidup dan melakukan semuanya hanya dengan mengandalkan kekuatannya, tidak membutuhkan orang lain dan juga Tuhan. Orang demikian pada akhirnya tidak menghargai orang lain. Orang yang tidak menghargai orang lain, pasti tidak akan pernah disukai oleh banyak orang. Untuk beroleh kebahagaiaan hidup kita juga harus berjuang dan mungkin akan mengalami dukacita. Namun bila kita tetap setia pada Tuhan, Tuhan sendiri akan menghibur.
Lebih lanjut dalam sabda bahagia berikutnya Yesus mengajarkan kepada kita agar kita beroleh hidup bahagia, kita hidup seturut ajaran-Nya dan meneladan hidup-Nya yakni memiliki sikap lemah lembut, hidup benar dan berpihak kepada kebenaran, bersikap murah hati kepada sesama, memelihara kesucian hati, membawa damai kepada sesama, dan rela berkorban demi iman.
Semuanya ini memang terasa berat dan juga berbeda dengan apa yang ditawarakan oleh dunia. Namun bila kita sungguh percaya dan menghayati apa yang diwartakan oleh Yesus, kita akan sampai dan beroleh kebahagiaan sejati yang tidak bisa diberikan oleh dunia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.