RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 12 JUNI 2013
(Laurensius Maria Salvi, Fransiskus Kesy, Yohanes dr Sahagun, Hilarius Januszewski, Aleydis, Yolenta, Florida)
2Kor. 3: 4-11; Mzm. 99:5,6,7,8,9; Mat. 5:17-19
BACAAN INJIL:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
RENUNGAN:
Baru-baru ini dalam salah satu berita, saya membaca demonstrasi atau penolakan dari beberapa kaum wanita yang mengatakan bahwa Shyariat Islam yang diterapkan di serambi Mekkah Aceh sungguh menganaktirikan kaum perempuan. Mereka mengatakan bahwa banyak peraturan yang dibuat pemerintah sangat merugikankaum perempuan.
Ini tentu sebagian kecil dari banyak peraturan dibuat yang seringkali dikatakan demi kehidupan bersama, namun kenyataannya merugikan banyak orang atau hanya menguntungkan orang-orang tertentu.
Pada saat demikian, seringkali muncul orang yang memanfaatkan situasi demi kepentingannya dengan sekan menyuarakan kepentingan rakyat dengan menolak peraturan yang dianggap merugikan rakyat banyak. Mungkin ini yang terjadi ketika pemerintah berencana menaikkan BBM, ada partai yang dengan gencar menolak keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM. Dalam situasi demikian, memang tampilnya orang yang menolak peraturan dan menyuarakan suara rakyat pasti akan membuat rakyat senang.
Demikian kiranya yang dialami oleh Yesus. Yesus dalam tindakan-Nya dianggap orang banyak seringkali bertolak belakang dengan peraturan yang berlaku saat itu, sehingga orang banyak menganggap bahwa Yesus akan meniadakan atau menghapus Hukum Taurat.
Namun dengan tegas Yesus mengatakan bahwa Dia tidak akan meniadakan Hukum Taurat tetapi justru menggenapinya. Yang dimaksud dengan menggenapi adalah memperbaiki dan meluruskan sesuati dengan maksud dari hukum taurat itu sendiri.
Pada zaman itu, hukum Taurat disalah tafsirkan demi kepentingan orang-orang tertentu, banyak peraturan yang dibuat yang tidak lagi memperhatikan kepentingan rakyat dan tidak lagi memperhatikan cinta kasih.
Oleh sebab itu, Yesus mau menggenapi bahwa hukum Taurat itu dasarnya adalah cinta kasih. Hukum Taurat itu baik, namun disalahgunakan orang-orang tertentu demi kepentingan mereka sendiri. Hal demikian juga yang sering kali terjadi dalam hidup sekarang ini.
Lewat sabda Yesus hari ini, kita patur bersyukur karena Yesus Tuhan yang mengutamakan cinta kasih di atas hukum. Coba kalau Yesus mengutamakan hukum, tentu kita semua pasti mendapat hukuman dan tidak ada yang layak di hadapan Tuhan. Hukum yang ada pada Tuhan adalah hukum cinta kasih.
Dengan demikian, baiklah kita juga mengutamakan cinta kasih kepada sesama dalam hidup kita. Janganlah kita melakukan segala sesuatu hanya untuk mencari kepentingan diri sendiri atau kelompok, tetapi harus demi kepentingan banyak orang dan dilandasi oleh cinta kasih kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.