RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 13 JUNI 2013
(Peringatan Wajib St. Antonius dr Padua)
2Kor. 3:15 - 4:1,3-6; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; Mat. 5:20-26
BACAAN INJIL:
Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
RENUNGAN:
Orang bilang bahwa semua agama itu baik, mengajarkan kebaikan dan percaya kepada Tuhan. Mungkin ada benarnya, namun tetap ada bedanya. Yang membedakannya tentu bukanlah terutama dari ajarannya tetapi dari perliku hidup orang beriman yang mengimani ajaran iman agama tertentu. Kebaikan dan kebenaran iman itu tampak dalam perbuatan nyata dalam hidup sehari-hari.
Di dalam Injil hari ini, Yesus mengingatkan agar hidup kegamaan para murid harus lebih benar dari hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Yesus memandingkan hidup keagamaan para murid dibandingkan dengan hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, karena ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu sungguh mengusai ajaran iman dan taat pada aturan agama. Namun mereka itu melakukan semuanya itu bukan karena iman, tetapi demi mendapatkan kehormatan dan pujian dari banyak orang. Bahkan seringkali mereka melakukannya itu demi menutupi kejahatan mereka.
Yesus mengharapkan bahwa hidup keagamaan para murid hendaknya tidaklah demikian.
Para murid hendaknya sungguh melaksanakan hidup imannya bukan karena mencari kehormatan, tetapi sungguh karena percaya kepada Tuhan. Hidup keagamaan itu hendaknya bukan hanya formalitas, tetapi keluar dari ketulusan hati.
Kiranya sabda Yesus hari ini harus kita renungkan. Sebab banyak orang yang merasa diri bahwa beriman itu hanya urusan pribadi dan hanya soal ritus dan ajaran iman. Tidak sedikit orang mengatakan dirinya beriman, sungguh mengetahui banyak ajaran iman, aktif dalam kegiatan gereja, tetapi hidup mereka tidak lebih baik dari orang yang tidak mengenal Tuhan.
Banyak orang melakukan hidup keagamaannya bukan karena iman tetapi hanya mengisi waktu luang, mengisi kekosongan diri atau pelarian diri waktu kosong dan ada pula yang hanya untuk mendapatkan pujian. Orang yang demikian akan tampak dalam perilaku hidup yang tidak punya cinta kasih kepada sesama, tidak ada kepekaan, kepedulian dan kerelaan untuk membantu orang lain. Bahkan seringkali terjadi, justru orang yang dianggap tidak beriman, malah melakukan perbuatan cinta kasih.
Oleh karena itu, mari kita renungkan sabda Yesus, “Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” Maka mari kita nyatakan iman kita dengan perbuatan baik kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.