RENUNGAN HARI MINGGU:
HARI RAYA TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM
25 NOVEMBER 2012
Dan 7:13-14, Mzm 93:1ab,1c-2,5, Why 1: 5-8, Yoh 18:33b-37
BACAAN INJIL : Yoh 18:33b-37
“Seperti yang kaukatakan, Aku adalah raja.”
Ketika Yesus dihadapankan ke pengadilan, bertanya Pilatus kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?" Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."
RENUNGAN:
Kalau dahulu kala penggunaan atau gelar raja dimiliki oleh hanya orang-orang tertentu dan gelar itu merupakan warisan, tetapi sekarang ini gelar atau sebutan raja bukan lagi seperti dahulu. Sekarang ini, gelar atau sebutan raja sering diberikan kepada orang-orang yang tidak selamanya baik dan tidak selamanya punya hakekat sebagai raja sebagaimana mestinya. Misalnya, kita pernah mendengar seorang pedanggung diberi nama ‘Raja Dangdut, ada pula yang disebut ‘Raja Narkoba’, ada pula yang disebut ‘Raja Pop’ dan lain-lain.
Namun bila menilik pada asa penggunaan raja, seorang raja dikatakan sebagai raja pada umumnya adalah bukan pemberian tetapi warisan dari leluhur secara turun temurun. Seorang raja pasti mempunyai kekuasaan atas wilayah dan rakyat yang ada di wilayahnya. Seorang raja mempunyati takhta kerajaan, mempunyai pengawal yang setia dan siapa membela serta menyelamatakan mereka manakala terjadi peperangan. Seorang raja pasti mempunyai kekayaan. Seorang raja pun harus dihormati, dipuja dan bahkan seringkali seorang raja dianggap sebagai titisan dewa, sehingga apapun yang mereka katakan harus ditaati. Hari ini kita merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Dalam perayaan ini kita meyakini bahwa Yesus adalah Raja, kemaharajaannya bukan hanya meliputi satu wilayah tertentu, tetapi Dia adalah Raja semesta alam. Dengan demikian, kita percaya bahwa Yesus adalah Raja dari segala raja, dan merajai seluruh dunia, sehingga juga mempuyai masyarakat bukan hanya di wilayah tertentu, tetapi semua manusia di seluruh dunia.
Namun bila kita melihat kemaharajaan pada Yesus, jelas sangat berbeda bila di bandingkan dengan raja dunia ini. Apa yang kita ketahui dimiliki oleh raja-raja dunia, itu tidak kita temukan dalam diri Yesus. Namun bukan berarti bahwa Yesus tidaklah sungguh raja, malahan Yesus adalah sungguh-sungguh raja yang sejati bagi manusia. Memang benar bahwa kerajaan Yesus berbeda dengan kerajaan dunia ini. Yesus sendiri dengan jelas mengatakan bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Dari ungkapan ini, mengandung arti yang jelas bahwa Kerajaan Yesus bukanlah karena diberikan oleh dunia atau manusia, bukan karena dunia, dan bukan juga meliputi wilayah tertentu. Bisa juga berarti bahwa memang berbeda dengan kerajaan dunia. Namun yang jelas bahwa dari pernyataan itu, kita dapat mengerti bahwa Kerajaan Yesus adalah Kerajaan Kekal, yang tidak berikan atau karena dunia atau manusia, sehingga Yesus raja dan Kerajaan Yesus ada bukan tergantung pada dunia dan manusia. Tanpa dunia dan manusia, Yesus memang adalah raja. Yesus adalah raja sejati, bukan seperti raja-raja dunia ini yang sering mengatakan diri pelindung rakyat, padahal justru mereka hanya menyelamatkan diri sendiri, bahkan mengorbankan rakyat-Nya.
Tetapi Yesus, demi kasih-Nya kepada manusia, malah rela mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia. Kerajaan dunia memiliki kekayaan dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk dirinya dan keluarganya, tetapi Yesus adalah raja yang rela menjadi miskin demi manusia supaya menjadi kaya. Raja-raja dunia selalu ingin dihormati dan dilayani, tetapi Yesus raja datang malah untuk melayani manusia. Raja-raja dunia hanya bergaul dengan kalangan yang sederajat, tetapi Yesus malah hidup bersama orang-orang miskin. Masih banyak lagi perbedaan kerajaan Yesus dengan kerajaan dunia ini. Kerajaan Yesus memang bukan seperti kerajaan dunia ini. Kerajaan Yesus adalah kerajaan surga, di sana terdapat sukacita berlimpah, damai sejahtera, kasih Allah yang tiada tara bagi manusia.
Dengan demikian, kita patut bersukacita karena Yesus raja kita bukan seperti raja dunia ini. Maka kitapun patut bersyukur karena mempunyai Yesus raja kita dalam hidup. Sehingga bila kita sungguh menjadikan Yesus raja dalam hidup kita, kita pasti tidak akan pernah dikecewakan, tetapi akan beroleh sukacita dan hidup bahagia. Namun persoalannya, ‘Apakah kita sungguh menjadikan Yesus adalah raja kita dalam hidup kita setiap hari?’
Di penghujung tahun liturgi kita selalu kita rayakan hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan ini, bukan berarti menutup lembaran linturgi kita, tetapi mengajak kita merenung bahwa setahun tahun liturgi ini kita lalui adalah karena Yesu Raja sejati kita telah memberkati dan melindungi kita. Sekarang persoalannya dan sekaligus menjadi pertanyaan bagi kita, “Apakah selama ini, Yesus sungguh menjadi raja bagi kita kita? Apakah kita hidup sebagai warga Kerajaan Yesus?’
Bila kita sungguh menjadikan Yesus sebagai raja dalam kehidupan kita, tentu kita pun hidup sebagai warga Kerajaan Yesus dengan hidup taat, tunduk, hormat, menyembah Yesus dalam kehidupan kita setiap hari. Sebagamana biasanya rakyat taat pada rajanya, demikian juga halnya bila Yesus adalah raja kita, kitapun hidup taat pada Yesus, melaksakan perintah-perintah-Nya dan mengikuti teladan hidup-Nya. Bila Yesus sungguh raja bagi kita, berarti kita hanya menyembah Dia satu-satunya raja kita, mengikuti teladan hidup-Nya dan hidup seperti yang dikehendaki-Nya. Itulah tandanya kita sungguh menjadi anggota kerajaan Yesus. Dengan hidup sebagai warga Kerajaan Allah, pada saat itu pula kita ikut menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup dunia ini, sehingga semakin banyak orang merasakan dan meyakini bahwa Yesus lah raja alam semesta.
Selamat hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
RENUNGAN:
Kalau dahulu kala penggunaan atau gelar raja dimiliki oleh hanya orang-orang tertentu dan gelar itu merupakan warisan, tetapi sekarang ini gelar atau sebutan raja bukan lagi seperti dahulu. Sekarang ini, gelar atau sebutan raja sering diberikan kepada orang-orang yang tidak selamanya baik dan tidak selamanya punya hakekat sebagai raja sebagaimana mestinya. Misalnya, kita pernah mendengar seorang pedanggung diberi nama ‘Raja Dangdut, ada pula yang disebut ‘Raja Narkoba’, ada pula yang disebut ‘Raja Pop’ dan lain-lain.
Namun bila menilik pada asa penggunaan raja, seorang raja dikatakan sebagai raja pada umumnya adalah bukan pemberian tetapi warisan dari leluhur secara turun temurun. Seorang raja pasti mempunyai kekuasaan atas wilayah dan rakyat yang ada di wilayahnya. Seorang raja mempunyati takhta kerajaan, mempunyai pengawal yang setia dan siapa membela serta menyelamatakan mereka manakala terjadi peperangan. Seorang raja pasti mempunyai kekayaan. Seorang raja pun harus dihormati, dipuja dan bahkan seringkali seorang raja dianggap sebagai titisan dewa, sehingga apapun yang mereka katakan harus ditaati. Hari ini kita merayakan Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
Dalam perayaan ini kita meyakini bahwa Yesus adalah Raja, kemaharajaannya bukan hanya meliputi satu wilayah tertentu, tetapi Dia adalah Raja semesta alam. Dengan demikian, kita percaya bahwa Yesus adalah Raja dari segala raja, dan merajai seluruh dunia, sehingga juga mempuyai masyarakat bukan hanya di wilayah tertentu, tetapi semua manusia di seluruh dunia.
Namun bila kita melihat kemaharajaan pada Yesus, jelas sangat berbeda bila di bandingkan dengan raja dunia ini. Apa yang kita ketahui dimiliki oleh raja-raja dunia, itu tidak kita temukan dalam diri Yesus. Namun bukan berarti bahwa Yesus tidaklah sungguh raja, malahan Yesus adalah sungguh-sungguh raja yang sejati bagi manusia. Memang benar bahwa kerajaan Yesus berbeda dengan kerajaan dunia ini. Yesus sendiri dengan jelas mengatakan bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia ini. Dari ungkapan ini, mengandung arti yang jelas bahwa Kerajaan Yesus bukanlah karena diberikan oleh dunia atau manusia, bukan karena dunia, dan bukan juga meliputi wilayah tertentu. Bisa juga berarti bahwa memang berbeda dengan kerajaan dunia. Namun yang jelas bahwa dari pernyataan itu, kita dapat mengerti bahwa Kerajaan Yesus adalah Kerajaan Kekal, yang tidak berikan atau karena dunia atau manusia, sehingga Yesus raja dan Kerajaan Yesus ada bukan tergantung pada dunia dan manusia. Tanpa dunia dan manusia, Yesus memang adalah raja. Yesus adalah raja sejati, bukan seperti raja-raja dunia ini yang sering mengatakan diri pelindung rakyat, padahal justru mereka hanya menyelamatkan diri sendiri, bahkan mengorbankan rakyat-Nya.
Tetapi Yesus, demi kasih-Nya kepada manusia, malah rela mengorbankan diri-Nya sebagai tebusan bagi manusia. Kerajaan dunia memiliki kekayaan dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya untuk dirinya dan keluarganya, tetapi Yesus adalah raja yang rela menjadi miskin demi manusia supaya menjadi kaya. Raja-raja dunia selalu ingin dihormati dan dilayani, tetapi Yesus raja datang malah untuk melayani manusia. Raja-raja dunia hanya bergaul dengan kalangan yang sederajat, tetapi Yesus malah hidup bersama orang-orang miskin. Masih banyak lagi perbedaan kerajaan Yesus dengan kerajaan dunia ini. Kerajaan Yesus memang bukan seperti kerajaan dunia ini. Kerajaan Yesus adalah kerajaan surga, di sana terdapat sukacita berlimpah, damai sejahtera, kasih Allah yang tiada tara bagi manusia.
Dengan demikian, kita patut bersukacita karena Yesus raja kita bukan seperti raja dunia ini. Maka kitapun patut bersyukur karena mempunyai Yesus raja kita dalam hidup. Sehingga bila kita sungguh menjadikan Yesus raja dalam hidup kita, kita pasti tidak akan pernah dikecewakan, tetapi akan beroleh sukacita dan hidup bahagia. Namun persoalannya, ‘Apakah kita sungguh menjadikan Yesus adalah raja kita dalam hidup kita setiap hari?’
Di penghujung tahun liturgi kita selalu kita rayakan hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan ini, bukan berarti menutup lembaran linturgi kita, tetapi mengajak kita merenung bahwa setahun tahun liturgi ini kita lalui adalah karena Yesu Raja sejati kita telah memberkati dan melindungi kita. Sekarang persoalannya dan sekaligus menjadi pertanyaan bagi kita, “Apakah selama ini, Yesus sungguh menjadi raja bagi kita kita? Apakah kita hidup sebagai warga Kerajaan Yesus?’
Bila kita sungguh menjadikan Yesus sebagai raja dalam kehidupan kita, tentu kita pun hidup sebagai warga Kerajaan Yesus dengan hidup taat, tunduk, hormat, menyembah Yesus dalam kehidupan kita setiap hari. Sebagamana biasanya rakyat taat pada rajanya, demikian juga halnya bila Yesus adalah raja kita, kitapun hidup taat pada Yesus, melaksakan perintah-perintah-Nya dan mengikuti teladan hidup-Nya. Bila Yesus sungguh raja bagi kita, berarti kita hanya menyembah Dia satu-satunya raja kita, mengikuti teladan hidup-Nya dan hidup seperti yang dikehendaki-Nya. Itulah tandanya kita sungguh menjadi anggota kerajaan Yesus. Dengan hidup sebagai warga Kerajaan Allah, pada saat itu pula kita ikut menghadirkan Kerajaan Allah dalam hidup dunia ini, sehingga semakin banyak orang merasakan dan meyakini bahwa Yesus lah raja alam semesta.
Selamat hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.