RENUNGAN HARI RAYA PENTAKOSTA
27 Mei 2012
Kis 2:1-11, Mzm 104:1ab,24ac,29bc-30,31,34, Gal 5:16-25, Yoh 15:26-27, 16:12-15
BACAAN INJIL: Yoh 15:26-27, 16:12-15
Ia akan memim[in kamu ke dalam seluruh kebenaran.
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berakta kepada murid-murid-Nya, “Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku."
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku."
RENUNGAN:
Hari ini kira merayakan hari Raya Pentakosta, yakni turunya Roh Kudus yang dijajikan Yesus, atas para rasul. Terkadang bila kita mendengar kata Pentakosta, kita langsung teringat akan para saudara kita dalam kelompok karismatik, karena memang kelompok ini sungguh menekankan peranan Roh dalam hidup mereka. Bahkan terkadang ada pula yang mengklaim bahwa Roh Kudus itu hanya milik kelompok doa Karismatik, menganggap bahwa hanya merekalah yang hidup dalam Roh karena dalam kegiatan mereka ada perayaan pencurahan Roh atau dengan istilah dibaptis dalam Roh.
Namun kiranya pernyataan demikian adalah keliru, sebab Roh Kudus dicurahkan bagi semua yang percaya kepada Yesus Kristus.
Di dalam Injil yang kita dengarkan hari ini, dengan jelas dikatakan bahwa sebelum berpisah dengan para murid, Dia menjanjikan Roh Kudus. Roh Kudus itu akan menghibur para murid dalam hidup mereka, memimpin para murid untuk hidup dalam kebenaran. Namun kiranya Roh itu bukan hanya sekedar untuk mendampingi dan menguatkan para murid, tetapi juga yang akan menguatkan dan memimpin para murid dalam bersaksi akan Kristus Yesus.
Roh Kudus yang dijanjikan oleh Yesus telah dicurahkan kepada para murid.
Pecurahakan roh itulah yang kita rayakan dalam hari Raya Pentakosta ini. Sebagaimana kita dengarkan dalam Bacaan I dikatakan bahwa ketika para murid berkumpul di satu tempat, iba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Sungguh Roh Kudus yang datang dan hinggap dalam diri mereka menjadikan hidup baru atas para murid.
Kita sendiri tahu bahwa setelah kematian Yesus, iman para murid melemah. Mereka yang semula takut menyatakan diri sebagai pengikut Yesus, takut bersaksi dengan Yesus, setelah Roh Kudus turun atas mereka, mereka keluar dari ketakutan mereka dan dengan berani bersaksi akan Yesus.
Roh Kudus itu menjadikan mereka berani bersaksi.
Namun sebelumnya Roh Kudus itu membakar mereka, memperbaharui hidup mereka dan memberi semangat baru bagi mereka. Sebagaimana dikatakan bahwa Roh Kudus yang turun dan hinggap atas mereka seperti lidah-lidah api. Lidah api ini menggambarkan bahwa Roh itu membakar hidup mereka untuk memurnikan kembali hidup iman para murid dan Roh itu pula menyalakan semangat iman mereka untuk bersaksi. Sungguh Roh Kudus mengubah hidup para murid.
Roh Kudus yang turun dan berdiam dalam diri para murid, tidak hanya sekedar membuat mereka berani bersaksi, tetapi sungguh mereka hidup dalam bimbingan Roh Kudus.
Hidup para murid yang dipimpin oleh Roh sehingga menghasilkan buah-buah Roh. Bacaan II dengan indah menerangkan bahwa buah-buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Sedangkan hidup yang tidak dalam Roh, mereka hidup mengikuti keinginan daging dan menghasilkan buah-buah daging, yakni percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Roh Kudus yang dijanjikan Yesus, yang telah digenapi-Nya dengan datangnya Roh Kudus dan diam atas para murid, juga telah kita terima lewat baptisan. Roh Kudus yang sudah kita terima saat baptisan, telah menyucikan kita menjadi anak-anak Allah dan Roh Kudus itu pula yang dianugerahkan oleh Allah untuk mendampingi kita. Pada saat kita menerima Sakramen Krisma, kembali kita diingatkan akan Roh Kudus yang telah dicurahkan pada kita. Dengan sakramen Krisma, kita diingatkan bahwa Roh itu pula harus bekerja dalam diri kita sehingga kita berani bersaksi akan Yesus Kristus.
Namun persoalannya, “Apakah kita sungguh menyadari, mengimani bahwa Roh Kudus telah dicurahkan pada kita dan berdiam dalam diri kita?” apakah kita sungguh sudah hidup dalam bimbingan Roh sehingga menghasilkan buah-buah Roh?
Pada hari raya Pentakosta ini, mari kita kembali menyadari bahwa Yesus telah menepati janji-Nya yakni mengutus Roh Kudus untuk mendampingi hidup kita dan Roh itu telah dicurahkan ke dalam diri kita dan telah berdiam dalam diri kita. Sehingga dengan perayaan ini, kita disadarkan bahwa Roh itu telah menyucikan kita menjadi anak-anak Allah dan semoga Roh Allah itu juga membakar semangat iman kita untuk bersaksi. Bersaksi akan Kristus, yakni hidup dalam bimbingan Roh dan menghasilkan buah-buah Roh. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.