RENUNGAN Hari Minggu PASKAH VII
20 Mei 2012
Hari Komunikasi Sedunia
Kis 1:15-17,20a,20c-26, Mzm 103:1-2,11-12,19-20ab, 1Yoh 4:11-16, Yoh 17:11b-19
BACAAN INJIL : Yoh 17:11b-19
“Supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.”
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi semua murid-Nya,
“Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat. Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
RENUNGAN:
Berita terakhir yang pasti kita pernah dengar atau baca adalah bahwa 17 Gereja disegel di Aceh Singkil. Dari ke 17 Gereja itu, ada 3 gereja katolik. Katanya alasan penutupan adalah karena Gedung Gereja itu tidak memiliki ijin bangunan dan tidak punya ijin beribadah. Padahal Gereja itu sudah ada berpulu tahun lalu. Pihak yang menyegel gedung Gereja itu bukan pihak pemerintah yang resmi tetapi kelompok tertentu yang mengatasnamakan pemerintah atau aturan pemerintah.
Di tempat lain juga kita dengar bahwa banya terjadi tekanan, larangan dan penutupan rumah ibada, juga tekanan bagi umat kristiani dalam menjalankan ibadah mereka. Hidup orang kristiani sungguh mendapat tantangan yang besar di negeri kita ini.
Tantangan hidup beriman juga terjadi bukan dari luar gereja atau bukan dari pihak lain yang tidak kristiani, bahkan terjadi pula dalam tubuh gereja sendiri.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah adanya perselisihan yang menimbulkan perpecahan dalam diri orang-orang Gereja. Hal ini dapat kita mengerti dengan banyaknya sekte kristen yang muncul hingga sekarang. Dalam tubuh Gereja juga terjadi perpecahan dan kalaupun tidak sampai terpecah, tetapi sudah terjadi pengkotak-kotakan.
Pengkotak-kotakan atau pengelompokan bisa terjadi dalam Gereja, misalnya ada kelompok karismatik, ada kelompok profesi, ada kelompok Legio Maria dan lain-lain.
Memang banyaknya kelompok kegiatan beriman dalam gereja, baik juga, kekayaan gereja dan berkat. Namun yang sering terjadi bahwa fanatisme pada kelompok melahirkan perpecahan, pengelompokan yang menghilangan persatuan dan persaudaraan.
Inilah kekhawatiran Yesus sehingga Dia berdoa dan memohon kepada Allah Bapa, agar para muridnya tidak sampai terpecah belah, tetapi tetap bersatu sebagai satu saudara yang telah dipersatukan oleh kasih-Nya. Persatuan yang diharapkan oleh Yesus adalah persatuan seperti Dia dengan Allah Bapa.
Kiranya apa yang dikhawatirkan oleh Yesus sungguh terjadi. Tetapi syukurlah bahwa Gereja Katolik tetap memelihara kesatuan dan kebersamaan sebagai satu saudara. Hal ini terbukti bahwa Gereja katolik mempersatukan banyak suku, bahasa, status sosial dan perbedaan lain, tetapi semuanya satu dalam kasih persaudaraan.
Doa Yesus yang kita dengarkan hari ini juga merupakan harapan Yesus atas kita yang percaya kepada-Nya. Dengan kekhawatiran dan doa itu, Yesus berharap bahwa kita juga tidak hanya berharap dan berdoa untuk kesatuan dan persaudaraan dalam diri manusia, tetapi kita diharapkan menjadi pelaku persatuan dalam persaudaraan. Kesatuan yang kita upayakan tentu bukan hanya dalam kelolompok tetapi bersama semua orang.
Memang untuk mewujudkan hal itu di dunia kita sekarang ini tentulah bukan hal yang mudah. Sebab jelas-jelas kita ketahui bahwa sekarang ini justru sangat tumbuh subur pengkotak-kotakan baik itu dari segi agama, partai, suku, bahasa dan kedudukan atau status sosial.
Namun itu semua merupakan bagian kehidupan yang harus dihadapi oleh orang beriman. Yesus sendiri sudah mengatakan bahwa para pengikut-Nya yang berusaha setia akan dibenci oleh dunia, karena bukan berasal dari dunia ini. Jadi jelas bila para pengikuti Kristus menghadapi penderitaan dan persoalan dalam hidup dunia ini, itu sudah merupakan bagian dari hidup. Malah Yesus sendiri dalam doanya tidak meminta agar Allah mengambil kita dari dunia ini supaya terlepas dari penderitaan hidup dunia dan juga mengambil penderitaan dari hidup dunia. Namun walaupun demikian, Yesus meminta Allah Bapa agar melindungi kita para pengikut-Nya.
Yesus menghendaki agar kita para murid-Nya tetap tinggal dalam dunia. Tentu bukan karena menghendaki kita mengalami penderitaan dan persoalan hidup. Yesus menghendaki demikian, agar kita justru dengan menghayati hidup iman dalam dunia, itu menjadi kesaksian. Kebaradaan kita di dunia ini, diharapkan agar ikut menjadikan dunia menjadi lebih baik. Sehingga jelas hidup beriman bukan hanya di Gereja, bukan pula hanya dalam ibadah, tetapi harus dihanyati dalam hidup dunia nyata kita.
Untuk itu Yesus memohon kepada Allah untuk melindungi kita dari kejahatan dunia yang bisa menyesatkan dan membinasakan kita. Selain itu, Yesus juga meminta agar Allah menguduskan kita dengan firman-Nya.
Dalam doa ini, Yesus meminta agar Allah memelihara firman yang telah diberikan-Nya kepada kita, sehingga kita tetap setia dalam firman Tuhan. Sebab bagaimanapun penderitaan, persoalan dan tantangan hidup bisa mengalihkan kita dari firman Tuhan. Namun dengan doa ini pula, kita diingatkan agar tetap setia hidup dalam firman Tuhan. Bila kita hidup dalam firman Tuhan, kita akan dibebaskan dari perbuatan dosa, terbebas dan kejahatan dan akhirnya kitapun beroleh kekuatan dalam menghayati hidup iman kita.
Maka dari itu, doa Yesus bagi kita sungguh menjadi semangat baru bagi kita bahwa Yesus selalu memperhatikan dan berusaha melindungi kita, agar kita sungguh bisa hidup seperti yang dikehendaki-Nya. Dengan demikian, kita berusaha setia dalam hidup beriman, karena Yesus selalu menyertai kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.