RENUNGAN HARI SENIN PEKAN SUCI, 2 april 2012
Yes 42:1-7; Mzm 27:1.2.3.13-14;R:1a; Yoh 12:1-11
Yes 42:1-7; Mzm 27:1.2.3.13-14;R:1a; Yoh 12:1-11
BACAAN INJIL:
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
RENUNGAN:
Persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan.
Serinkali banyak dalam doa-doa lingkungan, banyak orang yang mengeluh tidak bisa datang dengan alasan mereka pada jam itu masih baru pulang dari kerja atau masih bekerja. Dengan masih bekerja, orang beralasan tidak bisa mengikuti kegiatan doa lingkungan atau kegiatan lainnya dalam gereja. Sehingga memang seringkali sulit menentukan waktu yang pas untuk kegiatan lingkungan atau kegiatan Gereja, karena masing-masing punya jam kesibukan yang berbeda. Dari sekian banyak orang, seringkali mengharapkan bahwa suatu kegiatan dilakukan pada jam kosong atau setelah mereka tidak punya kesibukan.
Hal ini sepintas baik, karena orang juga butuh bekerja, karena juga harus menghargai orang yang bekerja. Tetapi anehnya, untuk kegiatan pesta atau kegiatan lain selain kegiatan Gereja, umumnya banyak orang yang bisa menyesuaikan dan menghadiri kegiatan itu walaupun dilakukan pada jam kerja. Juga dengan alasan yang demikian, seakan waktu yang diberikan kepada Tuhan lewat kegiatan doa lingkungan atau kegiatan lain dalam gereja, adalah waktu kosong, di mana mereka tidak lagi punya kesibukan sendiri. Kegiatan gereja seringkali dilakukan hanya sekedar mengisi waktu kosong, tidak ada suatu nilai pengorbanan.
Demikian juga halnya ketika memberi persembahan kepada Tuhan lewat Gereja baik itu dalam bentuk kolekte maupun sumbangan untuk Gereja, orang pada umumnya memberi uang yang paling kecil yang ada padanya saat itu, dan bahkan ada pula yang memberi kolekte dengan uang yang sudah tidak layak lagi. Sehubungan dengan memberi sumbangan untuk kegiatan atau pembangunan Gereja, umumnya orang begitu sulit untuk memberi dengan tulus, seringkali orang hanya mengatakan bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk diberikan, hanya doa yang bisa mereka berikan. Adapula yang mengatakan bahwa mereka belum bisa memberi, karena mereka masih kekurangan, dan nanti setelah berlebihan baru mereka akan memberi. Adapula yang berasalan bahwa mereka lebih baik memberi uang mereka untuk orang miskin daripada diberikan untuk pembangunan gedung gereja. Selain itu, kalaupun juga memberi bantuan, mereka memberi yang paling kecil dan juga tidak dengan tulus.
Hari ini, dalam Injil kita mendengarkan bagaimana Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Maria tidak menggunakan air atau minyak biasa untuk meminyaki kaki Yesus, tetapi dengan minyak yang mahal harganya. Dia melap kaki Yesus bukan dengan kain lap, tetapi dengan rambutnya sendiri. Rambut bagi wanita adalah mahkota atau sesuatu yang berharga. Maria memberikan yang terbaik yang ada padanya untuk Yesus. Bagi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia mengatakan bahwa hal itu adalah pemborosan saja dan seakan sia-sia dengan mengatakan bahwa uang untuk membeli minyak mahal itu bisa diberikan kepada orang miskin. Apa yang dikatakan oleh Yudas bukan dari hatinya yang memang begitu perhatian kepada orang miskin, tetapi karena memang dia adalah seorang yang hanya memikirkan harta.
Sungguh menarik apa yang dilakukan oleh Maria, dia memberikan yang terbaik kepada Yesus, meskipun bagi orang lain itu dianggap sia-sia. Maria tidak takut kehilangan yang berharga dalam memberi persembahan kepada Tuhan. Beda halnya dengan kita yang seringkali memberikan kepada Yesus entah itu waktu atau yang lain, yang kita berikan adalah sisa-sisa dari waktu kita, sehingga kegiatan gereja untuk memuji Tuhan adalah hanya sekedar mengisi waktu kosong saja. Demikian juga persembahan yang kita berikan kepada Tuhan, kita memberikan bukan yang terbaik. Oleh karena itu, hari ini kita diajak untuk rela berkorban untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan yang ada pada kita. Hal ini kita lakukan, karena Tuhan sendiri sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Amin.
Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
RENUNGAN:
Persembahkanlah yang terbaik bagi Tuhan.
Serinkali banyak dalam doa-doa lingkungan, banyak orang yang mengeluh tidak bisa datang dengan alasan mereka pada jam itu masih baru pulang dari kerja atau masih bekerja. Dengan masih bekerja, orang beralasan tidak bisa mengikuti kegiatan doa lingkungan atau kegiatan lainnya dalam gereja. Sehingga memang seringkali sulit menentukan waktu yang pas untuk kegiatan lingkungan atau kegiatan Gereja, karena masing-masing punya jam kesibukan yang berbeda. Dari sekian banyak orang, seringkali mengharapkan bahwa suatu kegiatan dilakukan pada jam kosong atau setelah mereka tidak punya kesibukan.
Hal ini sepintas baik, karena orang juga butuh bekerja, karena juga harus menghargai orang yang bekerja. Tetapi anehnya, untuk kegiatan pesta atau kegiatan lain selain kegiatan Gereja, umumnya banyak orang yang bisa menyesuaikan dan menghadiri kegiatan itu walaupun dilakukan pada jam kerja. Juga dengan alasan yang demikian, seakan waktu yang diberikan kepada Tuhan lewat kegiatan doa lingkungan atau kegiatan lain dalam gereja, adalah waktu kosong, di mana mereka tidak lagi punya kesibukan sendiri. Kegiatan gereja seringkali dilakukan hanya sekedar mengisi waktu kosong, tidak ada suatu nilai pengorbanan.
Demikian juga halnya ketika memberi persembahan kepada Tuhan lewat Gereja baik itu dalam bentuk kolekte maupun sumbangan untuk Gereja, orang pada umumnya memberi uang yang paling kecil yang ada padanya saat itu, dan bahkan ada pula yang memberi kolekte dengan uang yang sudah tidak layak lagi. Sehubungan dengan memberi sumbangan untuk kegiatan atau pembangunan Gereja, umumnya orang begitu sulit untuk memberi dengan tulus, seringkali orang hanya mengatakan bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk diberikan, hanya doa yang bisa mereka berikan. Adapula yang mengatakan bahwa mereka belum bisa memberi, karena mereka masih kekurangan, dan nanti setelah berlebihan baru mereka akan memberi. Adapula yang berasalan bahwa mereka lebih baik memberi uang mereka untuk orang miskin daripada diberikan untuk pembangunan gedung gereja. Selain itu, kalaupun juga memberi bantuan, mereka memberi yang paling kecil dan juga tidak dengan tulus.
Hari ini, dalam Injil kita mendengarkan bagaimana Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Maria tidak menggunakan air atau minyak biasa untuk meminyaki kaki Yesus, tetapi dengan minyak yang mahal harganya. Dia melap kaki Yesus bukan dengan kain lap, tetapi dengan rambutnya sendiri. Rambut bagi wanita adalah mahkota atau sesuatu yang berharga. Maria memberikan yang terbaik yang ada padanya untuk Yesus. Bagi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia mengatakan bahwa hal itu adalah pemborosan saja dan seakan sia-sia dengan mengatakan bahwa uang untuk membeli minyak mahal itu bisa diberikan kepada orang miskin. Apa yang dikatakan oleh Yudas bukan dari hatinya yang memang begitu perhatian kepada orang miskin, tetapi karena memang dia adalah seorang yang hanya memikirkan harta.
Sungguh menarik apa yang dilakukan oleh Maria, dia memberikan yang terbaik kepada Yesus, meskipun bagi orang lain itu dianggap sia-sia. Maria tidak takut kehilangan yang berharga dalam memberi persembahan kepada Tuhan. Beda halnya dengan kita yang seringkali memberikan kepada Yesus entah itu waktu atau yang lain, yang kita berikan adalah sisa-sisa dari waktu kita, sehingga kegiatan gereja untuk memuji Tuhan adalah hanya sekedar mengisi waktu kosong saja. Demikian juga persembahan yang kita berikan kepada Tuhan, kita memberikan bukan yang terbaik. Oleh karena itu, hari ini kita diajak untuk rela berkorban untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi Tuhan yang ada pada kita. Hal ini kita lakukan, karena Tuhan sendiri sudah memberikan yang terbaik bagi kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.