RENUNGAN HARI RABU PEKAN SUCI, 4 April 2012
Yes 49:1-6, Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15,17, Yoh 13:21-33,36-38
Yes 49:1-6, Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15,17, Yoh 13:21-33,36-38
BACAAN INJIL:
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
RENUNGAN:
Hati-hati dengan uang.Uang itu memang perlu bagi kehidupan kita, tetapi uang itu bisa juga membinasakan hidup kita. Bahkan kadang kala bukan karena uang yang jumlahnya banyak, bisa membinasakan orang. Kita mungkin pernah mendengar kisah yang mengharukan, hanya karena seseorang mempunyai utang uang yang jumlahnya tidak seberapa, tetapi yang berutang itu dibunuh. Kerakusan akan uang, bisa membuat seseorang melakukan apa saja demi mendapatkan uang, bahkan tidak sedikit yang membunuh hanya demi uang.
Judah Iskariot salah seorang dari murid Yesus yang ikut makan dengan Yesus, adalah orang yang sungguh rakus dengan uang. Hanya demi mendapatkan uang, dia rela menjual Yesus yang mengasihinya kepada imam-imam kepala, bahkan dia menjualnya dengan jumlah uang yang sangat kecil. Kerakusannya atas uang, membuat dia lupa akan kasih Yesus yang sungguh besar kepadanya, dia mengkhianati Yesus sendiri.
Uang memang perlu untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, tetapi hendaknya kita waspada atas uang, jangan sampai kita rakus akan uang. Kenyataannya banyak orang yang begitu rakus dengan uang, seakan-akan orientasi hidup mereka hanyalah untuk mencari uang. Bahkan ada orang yang beranggapan bahwa uang bisa bisa mengatus segala-galanya, dan dengan uang kita bisa membeli apa yang kita inginkan. Karena pikiran dan kerakusan akan uang, orang menghalalkan segala cara dan bahkan tidak sedikit orang yang tanpa sadar dengan begitu mudah meninggalkan imannya. Mungkin kita tidak seperti Yudas Iskariot yang sampai mengkhianati Yesus dengan menjual Yesus dengan harga yang begitu murah. Namun bila kita hanya demi mencari nafkah atau uang, kita sampai melupakan hidup doa dan tidak pernah ikut dalam ibadah hari Minggu atau kegiatan Gereja, itu kiranya tidak ada ubanya dengan apa yang dilakukan oleh Yudas Iskariot. Kita seperti Yudas Iskariot, makan bersama Yesus, yakni ikut dalam perayaan ekaristi atau menjadi pengikut Yesus, tetapi kita justru mengkhianati Yesus bila dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mengutamakan uang dalam hidup atau mengutamakan kesenangan hidup. Kita seringkali tidak mau kekurangan uang atau kehilangan uang daripada kehilangan iman kita sendiri.
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu waspada, jangan sampai kita rakus akan uang dan diperhamba oleh uang atau kesenangan, tetapi baiklah uang atau kesenangan kita kuasai dan kita gunakan sebagai sarana untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala. Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?" Jawab Yesus: "Pergilah ke kota kepada si Anu dan katakan kepadanya: Pesan Guru: waktu-Ku hampir tiba; di dalam rumahmulah Aku mau merayakan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku." Lalu murid-murid-Nya melakukan seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka dan mempersiapkan Paskah. Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Dan dengan hati yang sangat sedih berkatalah mereka seorang demi seorang kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?" Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
RENUNGAN:
Hati-hati dengan uang.Uang itu memang perlu bagi kehidupan kita, tetapi uang itu bisa juga membinasakan hidup kita. Bahkan kadang kala bukan karena uang yang jumlahnya banyak, bisa membinasakan orang. Kita mungkin pernah mendengar kisah yang mengharukan, hanya karena seseorang mempunyai utang uang yang jumlahnya tidak seberapa, tetapi yang berutang itu dibunuh. Kerakusan akan uang, bisa membuat seseorang melakukan apa saja demi mendapatkan uang, bahkan tidak sedikit yang membunuh hanya demi uang.
Judah Iskariot salah seorang dari murid Yesus yang ikut makan dengan Yesus, adalah orang yang sungguh rakus dengan uang. Hanya demi mendapatkan uang, dia rela menjual Yesus yang mengasihinya kepada imam-imam kepala, bahkan dia menjualnya dengan jumlah uang yang sangat kecil. Kerakusannya atas uang, membuat dia lupa akan kasih Yesus yang sungguh besar kepadanya, dia mengkhianati Yesus sendiri.
Uang memang perlu untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, tetapi hendaknya kita waspada atas uang, jangan sampai kita rakus akan uang. Kenyataannya banyak orang yang begitu rakus dengan uang, seakan-akan orientasi hidup mereka hanyalah untuk mencari uang. Bahkan ada orang yang beranggapan bahwa uang bisa bisa mengatus segala-galanya, dan dengan uang kita bisa membeli apa yang kita inginkan. Karena pikiran dan kerakusan akan uang, orang menghalalkan segala cara dan bahkan tidak sedikit orang yang tanpa sadar dengan begitu mudah meninggalkan imannya. Mungkin kita tidak seperti Yudas Iskariot yang sampai mengkhianati Yesus dengan menjual Yesus dengan harga yang begitu murah. Namun bila kita hanya demi mencari nafkah atau uang, kita sampai melupakan hidup doa dan tidak pernah ikut dalam ibadah hari Minggu atau kegiatan Gereja, itu kiranya tidak ada ubanya dengan apa yang dilakukan oleh Yudas Iskariot. Kita seperti Yudas Iskariot, makan bersama Yesus, yakni ikut dalam perayaan ekaristi atau menjadi pengikut Yesus, tetapi kita justru mengkhianati Yesus bila dalam kehidupan sehari-hari kita lebih mengutamakan uang dalam hidup atau mengutamakan kesenangan hidup. Kita seringkali tidak mau kekurangan uang atau kehilangan uang daripada kehilangan iman kita sendiri.
Oleh karena itu, hendaklah kita selalu waspada, jangan sampai kita rakus akan uang dan diperhamba oleh uang atau kesenangan, tetapi baiklah uang atau kesenangan kita kuasai dan kita gunakan sebagai sarana untuk memuji dan memuliakan Tuhan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.