Akhirnya, Kuba Akui Paskah Sebagai Hari Libur Nasional
Tribunnews.com - Minggu, 1 April 2012 17:34 WIB
Tribunnews.com - Minggu, 1 April 2012 17:34 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Akhirnya Pemerintah Komunis Kuba, menyatakan hari peringatan wafatnya Tuhan Yesus Kristus atau Isa Almasih, yang akan jatuh pada hari Jumat depan sebagai hari libur nasional.
Pemerintah Kuba, mengumumkan Paskah sebagai hari libur nasional, setelah Paus Benediktus XVI melakukan kunjungan ke Kuba, beberapa hari yang lalu, dan meminta secara khusus kepada Pemerintah Kuba memperhatikan hal tersebut.
Kebijakan Pemerintah Kuba itu, menjadi torehan sejarah, pasalnya sejak tahun 1960 mereka, tidak pernah menjadikan hari besar keagamaan sebagai hari libur nasional.
Namun belum dipastikan, Paskah akan kembali akan dijadikan hari libur pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah Kuba mengatakan masih mempertimbangkan hal tersebut.
Langkah Paus Benediktus XVI untuk membujuk Pemerintah Komunis Kuba menjadikan hari libur keagamaan sebagai hari libur nasional pernah juga dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Saat itu Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Kuba tahun 1998 meminta kepada Fidel Castro supaya menetapkan Natal sebagai hari libur nasional.
Warga di Kuba, menyambut gembira tambahan libur nasional tersebut. "Setelah 50 tahun, mereka mengatakan gereja merupakan sesuatu yang buruk, kini mereka mengatakan gereja baik dan kami mendapatkan libur di hari Jumat Agung," kata seorang pekerja Kuba, Mirta Salgado, seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/4/2012).
"Saya bukan Katholik, tetapi setidaknya Jumat ini saya tidak akan bekerja," lanjutnya.
Dalam kunjungannya selama tiga hari di Kuba, Paus Benediktus meminta Kuba mengakui hak asasi manusia. Kuba diketahui, ketat dalam mengawasi kegiatan ibadah warganya
Hingga tahun 1990-an, mayoritas masyarakat Kuba, adalah atheis, dan sisanya sebesar 10 persen menganut Katholik.
Disadur dari: www.tribunnews.com
Pemerintah Kuba, mengumumkan Paskah sebagai hari libur nasional, setelah Paus Benediktus XVI melakukan kunjungan ke Kuba, beberapa hari yang lalu, dan meminta secara khusus kepada Pemerintah Kuba memperhatikan hal tersebut.
Kebijakan Pemerintah Kuba itu, menjadi torehan sejarah, pasalnya sejak tahun 1960 mereka, tidak pernah menjadikan hari besar keagamaan sebagai hari libur nasional.
Namun belum dipastikan, Paskah akan kembali akan dijadikan hari libur pada tahun-tahun mendatang, Pemerintah Kuba mengatakan masih mempertimbangkan hal tersebut.
Langkah Paus Benediktus XVI untuk membujuk Pemerintah Komunis Kuba menjadikan hari libur keagamaan sebagai hari libur nasional pernah juga dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II.
Saat itu Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung ke Kuba tahun 1998 meminta kepada Fidel Castro supaya menetapkan Natal sebagai hari libur nasional.
Warga di Kuba, menyambut gembira tambahan libur nasional tersebut. "Setelah 50 tahun, mereka mengatakan gereja merupakan sesuatu yang buruk, kini mereka mengatakan gereja baik dan kami mendapatkan libur di hari Jumat Agung," kata seorang pekerja Kuba, Mirta Salgado, seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/4/2012).
"Saya bukan Katholik, tetapi setidaknya Jumat ini saya tidak akan bekerja," lanjutnya.
Dalam kunjungannya selama tiga hari di Kuba, Paus Benediktus meminta Kuba mengakui hak asasi manusia. Kuba diketahui, ketat dalam mengawasi kegiatan ibadah warganya
Hingga tahun 1990-an, mayoritas masyarakat Kuba, adalah atheis, dan sisanya sebesar 10 persen menganut Katholik.
Disadur dari: www.tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.