RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH III
SELASA, 24 April 2012
(Fidelis dr Sigmaringen Agustinus, Vincentius de Paul)
Kis 7:51-8:1a, Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab, Yoh 6:30-35
BACAAN INJIL:
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
RENUNGAN:
Kalau dulu orang sering mengatakan bahwa mereka mencari makan demi sesuap nasi, atau demi kebutuhan makan. Makan memang kebutuhan sangat perlu dalam hidup manusia, dengan makan manusia beroleh tenaga dan diharapkan hidup sehat. Hingga sekarang ini masih banyak orang yang memang harus berjuang untuk mencari makan demi mempertahankan hidupnya di dunia ini.
Namun sekarang ini banyak orang yang kiranya bekerja keras membanting tulang bahkan sampai membanting sesamanya tentu bukan lagi bisa dikatakan demi sesuap nasi atau demi memenuhi kebutuhan makan mereka. Sebab harta atau apa yang mereka miliki, sudah sangat cukup atau sangat berlebihan bila hanya untuk makan. Bahkan dengan apa yang mereka miliki, mereka bisa makan sampai sangat kenyang dan bisa makan enak di restoran terkenal. Walau demikian orang yang demikian masih bekerja keras seakan apa yang mereka miliki masih kurang. Apa yang mereka kejar? Tak lain tak bukan adalah kepuasan diri.
Selain untuk memenuhi kebutuhan makan, manusia juga berusaha untuk memenuhi kepuasan diri, manusia mencari kepuasan diri. Ada orang yang demi memuaskan keinginan makan, dia menjelajahi semua restoran tetapi juga merasa tidak puas. Ya, manusia berusaha berjuang untuk memenuhi kepuasan hidup dan seakan manusia tidak pernah puas dan bahkan seakan selalu kurang.
Sampai kapanpun manusia tidak akan pernah merasa puas, akan selalu merasa kekurangan dalam hidupnya kalau manusia hanya mengejar yang sifatnya duniawi. Memang demikian adanya, manusia berpikir bahwa dengan memiliki harta banyak, dengan memiliki hal-hal duniawi merasa hidupnya bahagia dan puas. Manusia lupa bahwa yang duniawi tidak bisa memuaskan hidup manuisa. Banyak orang yang tidak meyakini bahwa hanya dalam Allah manusia akan menemukan kepuasan atau kepenuhan hidup.
Hari ini Yesus mengatakan bahwa diri-Nya adalah roti hidup yang turun dari surga, barang siapa yang datang kepada-Nya tidak lapar dan haus lagi. Datang kepada Yesus berarti percaya kepada-Nya. Yesus menawarkan bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan beroleh kepenuhan hidup, kepuasan hidup. Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa.
Hal ini juga sudah dibuktikan oleh banyak orang, khususnya para kudus. Salan satu dari sekian banyak orang kudus yang membuktikan perkataan Yesus ini adalah Santo Stevanus martir. Sebagaimana kita dengarkan dalam bacaan I, Stevanus menemukan bahwa hanya dalam Yesus lah kepenuhan hidup sehingga dia mewartakannya kepada banyak orang, meskipun dia menghadapi pertentangan. Stevaus sungguh dalam Yesus, dia menemukan kepenuhan hidup sehingga dia tidak takut kehilangan nyawanya karena sudah menemukan kepenuhan hidup sejati dalam Yesus.
Oleh karena itulah, Stevanus tidak takut mati dibunuh karena keyakinannya.
Hidup kemartiran Stevanus dan hidup para kudus lainnya, menjadi bukti bagi kita akan apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa Dia adalah roti hidup. Yesus tidak melarang kita mencari makan, Yesus juga tidak melarang kita memenuhi kepuasan hidup, tetapi hendaknya kita tidak lupa bahwa hanya dalam Yesuslah kita akan menemukan kepenuhan hidup. Sehingga disamping kita berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup, kita harus tetapi berjuang untuk memenuhi kebutuhan rohani ktia, yakni datang kepada Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.