RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH III
RABU 25 April 2012
(Pesta St. Markus, Penulis Injil)
1Ptr 5:5b-14, Mzm 89:2-3,6-7,16-17, Mrk 16:15-20
BACAAN INJIL:
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
RENUNGAN:
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.”
Perintah Yesus yang kita dengarkan dalam Injil hari ini ditujukan kepada kita semua yang percaya kepada Dia. Mungkin kita sudah mengerti bahwa pesan Yesus mewarakan Injil ke seluruh dunia, tidak berarti harus menjadi misionaris ke tempat asing. Memang benar, mewartakan injil Yesus Kristus ke seluruh dunia tidak harus menjadi misionaris ke tempat asing, tetapi dalam dunia kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pada zaman tehkonologi yang super canggih sekarang ini, mewartakan injik ke seluruh dunia bisa dilakukan lewat dunia maya, baik itu lewat FB, Twiter dan jejaring sosial lainnya.
Perkembangan tehknologi bisa membantu orang yang dalam mewartakan Injil karena bisa mencakup berbagai dunia. Ini pulalah yang dilakukan oleh banyak orang lewat FB.
Memang pada zaman ini, Gereja juga menganjurkan agar kita menggunakan kemajuan tehkonologi juga menjadi sarana pewartaan Injil. Hal ini memang baik juga, namun kiranya bagaimanapun pewartaan lewat dunia maya tidak lebih baik bila dibandingkan dengan pewartaan Injil secara langsung dalam penghayatan hidup sehari-hari dalam dunia kehidupan kita. Sebab jelas pewartaan injil lewat jejaring sosial itu hanya dengan kata-kata atau tulisan saja, yang mana seringkali lewat sarana itu kita bisa mengatakan sesuatu yang baik, tetapi belum tentu kita melaksanakan apa yang kita katakan. Hal ini kiranya pasti terjadi. Coba kita lihat dalam FB sekarang ini, pada umumnya banyak status yang berbicara tentang iman. Namun apakah mereka itu sungguh menghayati apa yang mereka katakan? Kita tidak tahu, karena yang kita baca atau lihat hanya tulisan saja.
Dari sebab itu, memang baik kita menggunakan kemajuan tehknologi menjadi sarana untuk mewartakan Injil, tetapi hendaknya hal itu tidaklah cukup. Sebab mewartakan injil bukan soal kata-kata saja, tetapi yang terutama adalah lewat penghayatan hidup setiap hari dalam dunia kita hidup. Jadi jelas pewartaan injil yang terutama adalah dalam dunia hidup bukan dalam dunia maya.
Oleh sebab itu, kita coba simak kembali apa yang dikatakan oleh Yesus dalam perutusan kepada para murid. Setelah Yesus memberi perintah kepada para murid agar mewartakan Injil ke seluruh dunia, Yesus juga mengatakan, “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Kata-kata ini kiranya tidak hanya mau mengatakan kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada para rasul, kuasa yang menguatkan pewartaan mereka. Dalam hal ini, kita tidak bisa menyangkal bahwa Yesus akan menyertai para rasul dalam tugas pewartaan itu dengan memberi kuasa Allah kepada mereka lewat Roh Kudus yang akan bekerja. Namun apa yang dikatakan oleh Yesus juga mengandung arti bahwa tanda-tanda yang menyertai para rasul itu adalah bahwa mereka hidup dengan keyakinan penuh atas kuasa Yesus, mereka hidup dalam iman yang teguh sehingga tidak takut dalam menghadapi tantangan dan bahaya, dalam diri para murid juga tampak tanda bahwa mereka hidup melakukan perbuatan baik bagi sesama. Sehingga demikian demikian dapat kita katakan bahwa dalam diri pewarta harus tampak hidup yang teguh dalam iman, iman adalah kekuatan yang dasyat dalam hidup mereka dan juga harus tampak dalam hidup mereka bahwa mereka melakukan perbuatan baik kepada sesama. Dengan demikian, jelas bagi kita bahwa tugas mewartakan Injil bukan soal kata-kata belaka, tetapi terutama adalah penghayatan iman dan teladan iman kepada sesama.
Oleh karena itu, tugas mewartakan Injil ditujukan bagi semua orang. Kalaupun kita menggunakan dunia maya menjadi sarana kita untuk merasul, itu baik dilakukan, tetapi hendaknya tidak berhenti hanya di situ saja. Kita mewartakan Injil terutama lewat penghayatan iman dalam hidup sehari-hari, teladan hidup beriman dan juga perbuatan kasih kepada sesama. Tanda-tanda ini harus menyertai pewartaan kita dalam dunia tempat kita hidup, yakni dalam dunia nyata, bukan dalam dunia maya. Sehingga apa yang kita katakan selaras dengan apa yang kita hidupi. Bahkan apa yang kita katakan adalah buah dari penghayatan kita sehari-hari. Dalam hal ini, Santo Markus pengarang Injil menjadi contoh bagi kita. Dia menuliskan Injil yang adalah buah dari pengalaman hidupnya bersama dengan Yesus. Maka wartakan Injil Tuhan bukan hanya dengan kata-kata tetapi dengan penghayatan sehingga apa yang kita wartakan adalah penghayatan dari Injil yang kita wartakan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.