RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH III
JUMAT 27 APRIL 2012
(Petrus Kanisius)
Kis 9:1-20, Mzm 117:1,2, Yoh 6:52-59
BACAAN INJIL:
Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya." Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
RENUNGAN:
Setiap orang pasti mendambakan hidup yang sehat dan umur panjang. Untuk itu manusia makan supaya tetap hidup, tidak mati kelaparan. Juga agar tetap sehat dan berumur panjang, orang menjaga kesehatan dengan menjaga pola makannya. Para ahli mengatakan bahwa pola makan yang tidak baik, pada umumnya menjadi penyebab penyakit. Namun walaupun demikian tidak sedikit orang yang tidak mau menjaga pola makan, bahkan sudah tahu berpantang makanan tertentu tetapi tetap manyantap makanan yang dilarang karena tidak bisa menahan selera. Sehingga di satu sisi manusia ingin hidup sehat dan berumur panjang, tetapi di sisi lain tidak mau menjalankan pola hidup sehat.
Maka jelas bagi kita, makan berupakan kebutuhan hidup agar kita bisa bertahan hidup, tidak mati kelaparan dan menjaga pola hidup sehat dengan harapan untuk sehat. Juga sangat pasti bagi kita bahwa manusia butuh makanan untuk di makan dan untuk itu kita berjuang serta berkorban.
Namun makanan yang kita makanan hanyalah untuk hidup daging kita, tidak bisa menjamin kebahagiaan hidup dan kebahagiaan kekal. Hari ini Yesus kembali menyatakan diri-Nya adalah roti hidup yang turun dari surga. Yesus juga mengatakan bahwa barang siapa yang makan daging dan minum darah-Nya akan beroleh hidup kekal. Secara tegas pula dikatakan-Nya bahwa barang siapa yang mendambakan kebahagiaan dan kehidupan kekal, harus makan tubuh dan minum darah-Nya. Jelas suatu keharusan bagi yang mendambakan hidup bahagia dan hidup kekal.
Maka dari itu, kalau tadi jelas bahwa agar kita tetap hidup maka kita membutuhkan makanan dan makan.
Demikian juga halnya kelau kita mendambakan hidup bahagia dan hidup kekal, kitapun harus makan tubuh dan minum darah Yesus. Yesus menawarkan diri-Nya sebagai makanan yang menjamin kehidupan kekal. Namun apa yang kita dengarkan di sini tentu bukan dalam arti harafiah. Makan dan minum darah Yesus adalah percaya kepada Dia dan menjadikan Dia sebagai kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagaimana makanan kita makan, masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan menjadi energi hidup bagi kita, demikian kiranya juga makan tubuh dan minum darah Yesus. Iman kepada Yesus hendaknya merasap dalam hidup kita dan iman kepada Yesus itu pula yang menjadi energi kehidupan bagi kita. Sehingga makan dan minum darah Yesus adalah percaya kepada-Nya, mengikuti-Nya dan menjadikan Dia sebagai energi kehidupan bagi kita.
Dengan demikian juga, kalau kita sungguh percaya akan hal ini, tentu kitapun selalu berjuang dan bersuha untuk senantiasa menyantap tubuh dan minum darah Yesus. Hal ini bagi kita orang katolik, bisa terwujud dalam perayaan Ekaristi. Dalam perayaan ekaristi, kita percaya bahwa hosti yang telah dikonsekrir dan kita terima adalah Tubuh Yesus sendiri. Sehingga dengan menerima komuni suci, kita telah menyantap Yesus sendiri dan Yesus telah tinggal dalam hidup kita. Kalau kita sungguh menyakini ini, tetapi hendaknya persatuan kita dengan Yesus sungguh Dialah yang menjadi kekuatan atau energi hidup bagi kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.