Karya sosial perlu diselaraskan dengan doa
Semua karya pastoral, termasuk mempromosikan keadilan sosial dan membantu masyarakat miskin, harus ditopang dengan doa, kata Paus Benediktus XVI.
Tanpa merenungkan dan melakukan internalisasi Sabda Allah setiap hari, salah satu risiko adalah karya itu dianggap sebagai beban dan orang akan mengabaikan peran Roh Kudus, katanya, seperti dilansir Catholic News Service.
“Kasih dan keadilan tidak hanya dalam bentuk aksi sosial, tetapi juga tindakan spiritual dalam terang Roh Kudus,” kata paus itu saat audiensi umum di Basilika St. Petrus, 25 April.
Audiensi itu dihadiri oleh lebih dari 20.000 peziarah dari seluruh dunia.
Terkait doa Kristen, paus itu mengutip Kisah Para Rasul Pasal 6, yang mengisahkan bagaimana komunitas Kristen perdana memutuskan untuk memanggil “tujuh orang dari antara kamu yang terkenal baik dan, yang penuh Roh dan hikmat” yang akan mengabdi untuk tugas tersebut dan supaya kami memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
“Pewartaan Injil dan (melakukan) karya amal konkret mengalami kesulitan,” namun orang harus menemukan solusi sehingga keduanya akan memiliki tempat dalam Gereja, kata Paus.
Para rasul menciptakan pelayanan baru yang didedikasikan kepada orang miskin karena Gereja dipanggil bukan hanya untuk mewartakan Sabda, tetapi juga memenuhinya melalui tindakan nyata, katanya.
Pada saat yang sama, katanya, para rasul menekankan pentingnya doa. Untuk itu mereka yang melayani misi amal Gereja hendaknya melakukan “dalam semangat iman dengan terang Allah.”
Disadur dari: indonesia.ucanews.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.