RENUNGAN HARIAN
HARI SENIN PEKAN PASKAH III,
23 April 2012
(Georgius, Helena dr Udin, Adalbertus, Egidius dr Assisi )
Kis 6:8-15, Mzm 119:23-24,26-27,29-30, Yoh 6:22-29
BACAAN INJIL:
Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
RENUNGAN:
Louders adalah tempan pejiarahan yang banyak dikunjungi oleh para peziarah. Memang sungguh mengagumkan namun apakah semua orang yang ke sana memang sungguh karena iman? Bisa jadi banyak orang ke sana hanya karena mendengar mukijzat yang banyak terjadi di sana, ada pula yang kesana karena penasaran, karena kagum bahwa tempat itu sungguh indah, tenang dan ramai dikunjungi oleh para peziarah. Adapula yang mungkin ke sana karena mau berdoa mohon tertentu atau adapula yang ke sana karena merasa permhononannya sudah terkabulkan sehingga ke sana sebagai ucapan syukur atau nazar pribadi.
Ketika ada berita yang mengabarkan bahwa “Hosti Berdarah” di Gereja Santo Fransiskus Xaverius Kidul Loji, Yogyakarta, pasti banyak orang yang penasaran hendak melihatnya secara langsung. Mendengar berita ini banyak orang membagikan berita itu lewat jejaring sosial dan mungkin pasti sudah banyak umat yang berbondong-bondong menyaksikan kebenaran berita ini. Namun apakah dengan banyaknya orang yang membagikan berita ini dan berbondong-bondong menyaksikan peristiwa itu, menggambarkan hidup iman mereka?
Demikian pulalah yang dialami oleh Yesus. Banyak orang berbondong-bondong mencari Yesus bukan karena mereka sudah melihat tanda-tanda yang diperbuat oleh Yesus dan mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Pada kenyataannya mereka mencari Yesus hanya karena sudah makan roti yang diberikan oleh Yesus dan mereka kenyang. Artinya mereka mengikuti Yesus karena keinginan mereka telah dipenuhi dan terpenuhi dalam diri Yesus. Oleh karena itulah Yesus menegur mereka dengan mengatakan bahwa hidup beriman bukan karena keingingan pribadu sudah terpuaskan atau ingin membuaskan keinginan pribadi. Tetapi hidup beriman adalan karena mendambakan kehidupan kekal dan jalan untuk beroleh kehidupan kekal adalah dengan melaksanakan pekerjaan Allah. Pekerjaan Allah itu adalah percaya pada Yesus yang diutus oleh Allah. Percaya kepada Yesus berarti menyembah Dia, mengikuti dan melaksanakan teladan hidup Yesus.
Kiranya banyak juga orang beriman yang berbondong-bondong dalam kegiatan ibadah tetapi belum tentu sungguh percaya kepada Yesus. Banyak juga orang yang melakukan ziarah ke tempat-tempat ziarah tetapi belum tentu sungguh percaya kepada Yesus. Hidup orang beriman tidak ditentukan atau tidak dapat diukur dari banyaknya kegiatan gereja atau ziarah yang dilakukan seseorang. Kegiatan gereja juga tidak dapat diukur dengan banyaknya orang yang hadir dalam kegiatan itu. Hidup beriman itu harus terutama nampaknya nyata dalam penghayatan iman yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Sehingga hendaknya beriman tidak hanya sebatas karena permohonan atau keinginan kita sudah dikabulkan Tuhan dan tidak pula karena kita mempunyai permohonan pada Tuhan.
Hidup beriman juga hendaknya tidak terbatas karena adanya tanda mukijizat.
Memang mukijzat itu juga baik, tetapi hendaknya iman kita tidak terpusat pada mukjizat tetapi karena sungguh percaya kepada Yesus bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Tuhan. Justru mukjizat yang terjadi bukan menjadi patokan untuk beriman, bukan juga menjadi tujuan utama. Sehingga jangan sampai kita beriman hanya kalau ada mukjizat. Karena justu mikjizat itu adalah buah iman. Maka semoga kita sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang diutus oleh Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.