RENUNGAN HARIAN PEKAN PASKAH III
KAMIS
26 April 2012
(Pesta St. Markus, Penulis Injil)
Kis 8:26-40, Mzm 66:8-9.16-17.20,R:1, Injil Yoh. 6:44-51
BACAAN INJIL:
Di rumah ibadat Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak: “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
RENUNGAN:
Ada banyak cara yang dialami orang untuk menjadi pengikut Yesus, misalnya ada yang menjadi Kristen karena orang tua adalah Kristen sehingga sejak kecil sudah dibaptis, ada orang yang menjadi Kristen karena ajakan teman atau ajakan orang lain, adapula karena penikahan dan masih banyak cara lain orang menjadi pengikut Kristus. Apapun atau bagaimanapun cara kita menjadi pengikut Kristus, kita harus selalu ingat bahwa kita menjadi pengikuti Kristus bukan karena dari diri kita sendiri, bukan pula karena orang lain, tetapi karena Allah sendiri yang memanggil dan menuntun kita menjadi pengikut-Nya. Allah sendirilah yang menghendaki kita menjadi pengikut-Nya karena Allah menghendaki kita beroleh keselamatan kekal.
Keyakinan ini perlu kita yakini, sebab kalau kita merasa menjadi kristen karena sesuatu atau karena orang lain, suatu saat kita pasti akan jatuh pada rasa kecewa karena sesuatu itu atau orang yang kita anggap menjadikan kita pengikuti Kristus tidak lagi seperti yang kita harapkan. Misalnya seorang istri menjadi Kristen karena mengikuti suaminya yang adalah Kristen. Suatu saat ternyata suaminya itu tidak hidup sebagai seorang kristiani yang sejati, dan hal ini bisa membuat si istri menyesal dan kecewa telah mengikuti suaminya. Oleh sebab itu, yakinlah bahwa Allah sendiri yang memanggil kita menjadi pengiuti-Nya karena Dia menghendaki kita beroleh keselamatan kekal. Allah memanggil kita menjadi pengikuti-Nya menggunakan berbagai cara dan kita menanggapinya. Sehingga dalam hal ini jelas bahwa inisiatif pertama-tama dari Allah sendiri dan kita menanggapi dengan memutuskan menjadi mengikuti Yesus.
Kita yang telah percaya kepada Allah, telah memutuskan menjadi percaya kepada-Nya. Hanya sekarang persoalannya, “Apakah kita sudah sungguh percaya kepada Allah? Percaya kepada Allah berarti menyakini bahwa Yesus adalah roti hidup dalam hidupnya. Sebagaimana dalam hidup sehari-hari kita butuh makan agar kita memperoleh tenaga, agar sehat sehingga kita makan.
Demikian juga halnya dengan iman kepada Tuhan. Kalau kita sungguh percaya kepada Yesus berarti kita menyakini bahwa Yesus adalah roti atau makanan yang memberikan kita kehidupan kekal. Makan makanan jasmani, kita pasti akan mengalami kematian, makanan itu tidak membuat kita hidup kekal namun makan roti kehidupan kita akan beroleh kehidupan kekal.
Yesus roti hidup memberikan kehidupan kekal bagi orang yang memakannya.
Makan roti hidup adalah percaya sungguh kepada-Nya, menjadikan Dia sumber kehidupan, sumber kekuatan, sumber kehidupan dalam hidup dan itu berarti Yesus merupakan kebutuhan hidup sehari-hari yang sangat dibutuhkan. Namun yang sering terjadi, kita pasti setiap hari makan makanan jasmani, kita berjuang untuk memperoleh makanan jasmani, tetapi seringkali kali lupa untuk makan makanan rohani yakni roti kehidupan dan bahkan seakan tidak membutuhkannya. Ingatlah bahwa makan makanan jasmani, kita pasti akan mati, tetapi dengan makan makanan rohani yakni Yesus roti kehidupan, kita akan beroleh kehidupan kekal. Maka semoga kita berjuang bukan hanya untuk makanan jasmani tetapi untuk makan makanan rohani yakni Yesus roti kehidupan agar kita beroleh kebahagiaan dan keselamatan kekal. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.