RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Selasa 27 Maret 2012
Bil 21:4-9, Mzm 102:2-3,16-18,19-21, Yoh 8:21-30
Bil 21:4-9, Mzm 102:2-3,16-18,19-21, Yoh 8:21-30
BACAAN INJIL:
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
RENUNGAN:
Akhir-akhir ini pemerintah sedang membicarakan dan mau menyusun aturan yang mengatur cara berpakaian para pejabat, khususnya kaum wanita di lingkungan DPR. Kaum terhormat itu mengatakan bahwa seorang pejabat harus berpakaian rapi dan sopan, tidak memakai pakaian yang bisa mengundang orang lain untuk berbuat dosa. Secara konkrit digambarkan bahwa aturan itu hendak mengatur para pejabat wanita untuk tidak mengenakan rok mini. Sebab dikatakan dengan mengenakan rok mini, itu mengundang kaum pria untuk berbuat dosa.
Menanggapi hal ini, kaum wanita angkat bicara protes karena itu sama halnya mendiskreditkan kaum wanita, karena menganggap wanita menjadi objek persoalan dan penyebap perbuatan jahat. Kaum wanita mengatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah wanita atau rok mini tetapi pikiran orang-orang yang melihatnya. Sehingga dikatakan bahwa yang perlu dibenahi bukanlah aturan soal pakaian, tetapi mental dan perilaku para pejabat itulah yang perlu dibenahi.
Memang demikianlah yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita bahwa tawaran yang menggiurkan. Semua tawaran menggoda kita untuk mengikutinya, padahal jelas-jelas semuanya itu belum tentu baik dan bahkan sudah jelas juga bagi kita bahwa apa yang ditawarkan itu tidak baik, namun kita tetap melakukannya. Kita seringkali mempersalahkan tawaran atau godaan itu, padahal sebenarnya tawaran dan godaan itu tidak salah, malah semuanya itu bisa menjadi jalan pemurnian diri kita. Kita kadang juga mempersalahkan orang lain, karena orang lainlah yang menyebabkan kita menderita. Pikiran demikian tidak benar, karena kita sendirilah yang sebanarnya yang salah, kita tidak memiliki keteguhan prinsip, iman dan kita memang seringkali senang hidup dalam kedosaan.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegur orang-orang Yahudi yang senang hidup dalam kedosaan mereka. Yesus mengatakan bahwa bukan dosa itu yang akan membinasakan mereka, tetapi perbuatan dan hidup mereka yang senang hidup dalam kedosaan, itulah yang akan membinasakan mereka. Mereka sudah mendengar pengajaran Yesus, sudah melihat apa yang diperbuat oleh Yesus, Yesus juga sudah menyerukan pertobatan, namun mereka masih tidak belum percaya kepada Yesus, bahwa Yesus lah Mesias yang menjadi jaminan kepada keselamatan. Hingga pada akhirnya Yesus mengatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi, mereka tidak mungkin akan datang, karena mereka hidup dalam kedosaan.
Kitapun seringkali demikian. Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Yesus adalah Mesias, Dialah jaminan beroleh kebahagiaan hidup dan masuk ke dalam Kerajaan Surga, namun kita tetap tidak percaya dan mengikuti-Nya. Kita tetapi tidak percaya dan mengikuti-Nya, karena kita senang hidup dalam kedosaa kita. Walaupun kadang setelah melakukan dosa, kita menyesal, tetapi tidak lama kemudian berbuat dosa lagi. Kita cenderung berbuat dosa karena kita tidak mau kehilangan kesenangan diri dan tidak mau melepaskannya.
Namun hari ini, dengarkan dan ingatlah sabda Tuhan yang dikatakan kepada kita, bila kita senantiasa hidup dalam kedosaan kita, kita tidak akan masuk ke tempat Yesus pergi yakni kerajaan surga. Satu-satunya jalan dan cara untuk masuk ke dalam kerajaan surga, hanya dengan percaya bahwa Yesuslah Mesias. Percaya bahwa Yesus adalah Mesias, adalah berarti mengikuti-Nya dalam hidup. Iman kepada Dia, itu pulalah yang menjadi kekuatan besar bagi kita untuk melawan godaan-godaan yang menggiring kita masuk dalam kebinasaan hidup. Maka mari kita hidup dalam pertobatan. Amin.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
RENUNGAN:
Akhir-akhir ini pemerintah sedang membicarakan dan mau menyusun aturan yang mengatur cara berpakaian para pejabat, khususnya kaum wanita di lingkungan DPR. Kaum terhormat itu mengatakan bahwa seorang pejabat harus berpakaian rapi dan sopan, tidak memakai pakaian yang bisa mengundang orang lain untuk berbuat dosa. Secara konkrit digambarkan bahwa aturan itu hendak mengatur para pejabat wanita untuk tidak mengenakan rok mini. Sebab dikatakan dengan mengenakan rok mini, itu mengundang kaum pria untuk berbuat dosa.
Menanggapi hal ini, kaum wanita angkat bicara protes karena itu sama halnya mendiskreditkan kaum wanita, karena menganggap wanita menjadi objek persoalan dan penyebap perbuatan jahat. Kaum wanita mengatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah wanita atau rok mini tetapi pikiran orang-orang yang melihatnya. Sehingga dikatakan bahwa yang perlu dibenahi bukanlah aturan soal pakaian, tetapi mental dan perilaku para pejabat itulah yang perlu dibenahi.
Memang demikianlah yang seringkali terjadi dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan kita bahwa tawaran yang menggiurkan. Semua tawaran menggoda kita untuk mengikutinya, padahal jelas-jelas semuanya itu belum tentu baik dan bahkan sudah jelas juga bagi kita bahwa apa yang ditawarkan itu tidak baik, namun kita tetap melakukannya. Kita seringkali mempersalahkan tawaran atau godaan itu, padahal sebenarnya tawaran dan godaan itu tidak salah, malah semuanya itu bisa menjadi jalan pemurnian diri kita. Kita kadang juga mempersalahkan orang lain, karena orang lainlah yang menyebabkan kita menderita. Pikiran demikian tidak benar, karena kita sendirilah yang sebanarnya yang salah, kita tidak memiliki keteguhan prinsip, iman dan kita memang seringkali senang hidup dalam kedosaan.
Dalam Injil hari ini, Yesus menegur orang-orang Yahudi yang senang hidup dalam kedosaan mereka. Yesus mengatakan bahwa bukan dosa itu yang akan membinasakan mereka, tetapi perbuatan dan hidup mereka yang senang hidup dalam kedosaan, itulah yang akan membinasakan mereka. Mereka sudah mendengar pengajaran Yesus, sudah melihat apa yang diperbuat oleh Yesus, Yesus juga sudah menyerukan pertobatan, namun mereka masih tidak belum percaya kepada Yesus, bahwa Yesus lah Mesias yang menjadi jaminan kepada keselamatan. Hingga pada akhirnya Yesus mengatakan bahwa ke tempat Dia akan pergi, mereka tidak mungkin akan datang, karena mereka hidup dalam kedosaan.
Kitapun seringkali demikian. Kita sudah mendengar pengajaran bahwa Yesus adalah Mesias, Dialah jaminan beroleh kebahagiaan hidup dan masuk ke dalam Kerajaan Surga, namun kita tetap tidak percaya dan mengikuti-Nya. Kita tetapi tidak percaya dan mengikuti-Nya, karena kita senang hidup dalam kedosaa kita. Walaupun kadang setelah melakukan dosa, kita menyesal, tetapi tidak lama kemudian berbuat dosa lagi. Kita cenderung berbuat dosa karena kita tidak mau kehilangan kesenangan diri dan tidak mau melepaskannya.
Namun hari ini, dengarkan dan ingatlah sabda Tuhan yang dikatakan kepada kita, bila kita senantiasa hidup dalam kedosaan kita, kita tidak akan masuk ke tempat Yesus pergi yakni kerajaan surga. Satu-satunya jalan dan cara untuk masuk ke dalam kerajaan surga, hanya dengan percaya bahwa Yesuslah Mesias. Percaya bahwa Yesus adalah Mesias, adalah berarti mengikuti-Nya dalam hidup. Iman kepada Dia, itu pulalah yang menjadi kekuatan besar bagi kita untuk melawan godaan-godaan yang menggiring kita masuk dalam kebinasaan hidup. Maka mari kita hidup dalam pertobatan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.