RENUNGAN PEKAN V PRAPASKAH, Rabu 28 Maret 2012
Dan 3:14-20,24-25,28, MT Dan 3:52,53,54,55,56, Yoh 8:31-42
Dan 3:14-20,24-25,28, MT Dan 3:52,53,54,55,56, Yoh 8:31-42
BACAAN INJIL:
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
RENUNGAN:
Menjadi manusia yang merdeka dalam Tuhan.
Setiap orang pasti mendambakan kebebasan dan kemerdekaan dalam hidup. Sekarang ini dikatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang sudah merdeka. Namun kenyataannya pengertian sebagai bangsa yang merdeka hanya dalam arti bahwa bangsa kita terbebasa dari penjajahan bangsa lain, itupun hanya dalam artian bahwa bangsa lain tidak lagi menjajah di negeri kita. Sebab kenyataannya, bangsa ini masih dijajah oleh bangsa lain dalam bentuk yang lain, misalnya dalam bentuk tehknologi, perdagangan dan juga dalam bentuk kebijakan-kebijakan luar negeri atau bangsa lain.
Selain itu, masih banyak orang yang sampai saat ini merasa dirinya masih belum merdeka, masih merasakan penjajahan dalam bentuk lain. Bentuk penjajahan yang dirasakan orang pada saat ini adalah merasa masih dijajah oleh kemiskinan, penderitaan hidup, dijajah oleh bangsa sendiri yakni para penguasa, orang kaya yang seringkali mereka itu mementingkan diri sendiri dan menyengsarakan orang banyak. Lebih parah lagi bahwa saat ini banyak orang yang masih dijajah oleh perbuatan-perbuatan jahat.
Orang seringkali menganggap bahwa dirinya telah merdeka bila dia terlepas dari kemiskinan, penderitaan dan bila bisa berbuat apapun sesuka hatinya tanpa ada yang melarang dan mengatur. Apakah ini yang dimaksud dengan kemerdekaan sejati? Tentu tidak.
Hari ini Yesus mengajarkan bahwa para murid-Nya harus tinggal dalam firman-Nya dan dengan demikian mereka menjadi manusia-manusia merdeka. Orang-orang Yahudi yang mendengar pernyataan ini merasa dirinya bukan bangsa yang pernah dijajah karena mereka adalah anak-anak Abraham. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa karena mereka adalah keturunan Abraham, maka menganggap bahwa mereka adalah orang-orang yang benar dan beriman. Orang-orang Yahudi itu begitu bangga dengan status mereka sebagai keturunan Abraham dan merasa dengan status itu mereka menyatakan diri sebagai orang yang merdeka dan benar. Namun Yesus menegaskan bahwa status sebagai anak-anak Abraham tidak menjadi jaminan bahwa mereka adalah otomatis menjadi manusia yang merdeka dan benar. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan bahwa bila mereka sungguh keturunan Abraham mereka seharusnya menerima dan mengimani Yesus adalah Mesias, tetapi justru mereka hendak membunuh Yesus. Yesus mengajarkan bahwa mereka akan menjadi manusia yang merdeka dan mengetahui kebenaran bukan karena status sebagai anak-anak Abraham tetapi hanya bila mereka menerima Yesus adalah Mesias dan tetap tinggal dalam firman-Nya. Dengan kata lain, mereka akan menjadi manusia yang merdeka adalah bila sungguh menjadi murid Yesus.
Menjadi murid Yesus tentu tidak hanya sekedar menerima dan mengakui Yesus adalah Mesias, tetapi tinggal dalam firman Tuhan atau melakukan sabda-sabda Tuhan. Bila para murid melakukan firman Tuhan, para murid akan mengetahuk kebenaran dan menjadi manusia yang merdeka. Dengan demikian, kemerdekaan sebagai anak-anak Allah bukanlah dalam arti bahwa para murid terbebas dari penderitaan, kemiskinan, terbebas dari tekanan orang lain, dan juga bukan dalam arti bebas melakukan apa saja sesuka hati mereka. Namun kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah bila seseorang itu sebagai murid hidup dalam firman Tuhan. Orang yang hidup dalam firman Tuhan adalah orang yang melakukan perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan, yakni melakukan perbuatan-perbuatan baik. Sehingga dengan demikian, kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah hidup dalam kebenaran iman, tidak dikuasai oleh kedosaan hidup.
Yesus telah memerdekakan kita dari kuasa dosa, namun kita masih lebih senang tinggal dalam jajahan doa, dengan lebih suka hidup dalam perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita mungkin mengatakan diri sebagai orang-orang bebas merdeka, namun kita sebenarnya masih orang-orang yang dijajah, yakni dijajah oleh kedosaan, dijajah oleh penderitaan atau persoalan hidup. Kita menjadi orang-orang yang dijajah kalau kita masih hidup dalam kedosaan, kalau penderitaan, kemiskinan itu dan persoalan itu membelenggu hidup dan iman kita, sehingga kita dijauhkan dari Tuhan. Kita menjadi manusia yang merdeka bila kebebasan kita arahkan pada hidup melaksanakan kehendak Tuhan, bila dalam situasi apapun kita selalu setia melaksanakan firman Tuhan. Sehingga dengan demikian, hidup dalam iman akan memerdekakan dan menjadikan kita manusia yang merdeka. Semoga kita memohon berkat Tuhan, agar Tuhan membantu kita supaya kita bisa hidup sebagai para murid yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Amin.
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
RENUNGAN:
Menjadi manusia yang merdeka dalam Tuhan.
Setiap orang pasti mendambakan kebebasan dan kemerdekaan dalam hidup. Sekarang ini dikatakan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang sudah merdeka. Namun kenyataannya pengertian sebagai bangsa yang merdeka hanya dalam arti bahwa bangsa kita terbebasa dari penjajahan bangsa lain, itupun hanya dalam artian bahwa bangsa lain tidak lagi menjajah di negeri kita. Sebab kenyataannya, bangsa ini masih dijajah oleh bangsa lain dalam bentuk yang lain, misalnya dalam bentuk tehknologi, perdagangan dan juga dalam bentuk kebijakan-kebijakan luar negeri atau bangsa lain.
Selain itu, masih banyak orang yang sampai saat ini merasa dirinya masih belum merdeka, masih merasakan penjajahan dalam bentuk lain. Bentuk penjajahan yang dirasakan orang pada saat ini adalah merasa masih dijajah oleh kemiskinan, penderitaan hidup, dijajah oleh bangsa sendiri yakni para penguasa, orang kaya yang seringkali mereka itu mementingkan diri sendiri dan menyengsarakan orang banyak. Lebih parah lagi bahwa saat ini banyak orang yang masih dijajah oleh perbuatan-perbuatan jahat.
Orang seringkali menganggap bahwa dirinya telah merdeka bila dia terlepas dari kemiskinan, penderitaan dan bila bisa berbuat apapun sesuka hatinya tanpa ada yang melarang dan mengatur. Apakah ini yang dimaksud dengan kemerdekaan sejati? Tentu tidak.
Hari ini Yesus mengajarkan bahwa para murid-Nya harus tinggal dalam firman-Nya dan dengan demikian mereka menjadi manusia-manusia merdeka. Orang-orang Yahudi yang mendengar pernyataan ini merasa dirinya bukan bangsa yang pernah dijajah karena mereka adalah anak-anak Abraham. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa karena mereka adalah keturunan Abraham, maka menganggap bahwa mereka adalah orang-orang yang benar dan beriman. Orang-orang Yahudi itu begitu bangga dengan status mereka sebagai keturunan Abraham dan merasa dengan status itu mereka menyatakan diri sebagai orang yang merdeka dan benar. Namun Yesus menegaskan bahwa status sebagai anak-anak Abraham tidak menjadi jaminan bahwa mereka adalah otomatis menjadi manusia yang merdeka dan benar. Oleh karena itu, Yesus mengajarkan bahwa bila mereka sungguh keturunan Abraham mereka seharusnya menerima dan mengimani Yesus adalah Mesias, tetapi justru mereka hendak membunuh Yesus. Yesus mengajarkan bahwa mereka akan menjadi manusia yang merdeka dan mengetahui kebenaran bukan karena status sebagai anak-anak Abraham tetapi hanya bila mereka menerima Yesus adalah Mesias dan tetap tinggal dalam firman-Nya. Dengan kata lain, mereka akan menjadi manusia yang merdeka adalah bila sungguh menjadi murid Yesus.
Menjadi murid Yesus tentu tidak hanya sekedar menerima dan mengakui Yesus adalah Mesias, tetapi tinggal dalam firman Tuhan atau melakukan sabda-sabda Tuhan. Bila para murid melakukan firman Tuhan, para murid akan mengetahuk kebenaran dan menjadi manusia yang merdeka. Dengan demikian, kemerdekaan sebagai anak-anak Allah bukanlah dalam arti bahwa para murid terbebas dari penderitaan, kemiskinan, terbebas dari tekanan orang lain, dan juga bukan dalam arti bebas melakukan apa saja sesuka hati mereka. Namun kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah bila seseorang itu sebagai murid hidup dalam firman Tuhan. Orang yang hidup dalam firman Tuhan adalah orang yang melakukan perbuatan sesuai dengan kehendak Tuhan, yakni melakukan perbuatan-perbuatan baik. Sehingga dengan demikian, kemerdekaan sejati anak-anak Allah adalah hidup dalam kebenaran iman, tidak dikuasai oleh kedosaan hidup.
Yesus telah memerdekakan kita dari kuasa dosa, namun kita masih lebih senang tinggal dalam jajahan doa, dengan lebih suka hidup dalam perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita mungkin mengatakan diri sebagai orang-orang bebas merdeka, namun kita sebenarnya masih orang-orang yang dijajah, yakni dijajah oleh kedosaan, dijajah oleh penderitaan atau persoalan hidup. Kita menjadi orang-orang yang dijajah kalau kita masih hidup dalam kedosaan, kalau penderitaan, kemiskinan itu dan persoalan itu membelenggu hidup dan iman kita, sehingga kita dijauhkan dari Tuhan. Kita menjadi manusia yang merdeka bila kebebasan kita arahkan pada hidup melaksanakan kehendak Tuhan, bila dalam situasi apapun kita selalu setia melaksanakan firman Tuhan. Sehingga dengan demikian, hidup dalam iman akan memerdekakan dan menjadikan kita manusia yang merdeka. Semoga kita memohon berkat Tuhan, agar Tuhan membantu kita supaya kita bisa hidup sebagai para murid yang telah dimerdekakan oleh Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.